Kini Laura da Regan sudah berada di rumah Laura.
Laura turun dari mobil Regan begitu juga dengan Regan."Lo mau mampir dulu" tawar Luara.
"Ngga makasih udah sore gue mau pulang aja, rumah Lo sepi Abang Lo kemana??" Tanya Regan.
"Oh Rey pulang malam, ngga peduli juga terserah dia" jawab Laura.
Regan mengagukan kepalanya paham.
"Yaudah gue pulang dulu" pamit Regan.Lalu Regan memasuki mobilnya dan menjalankan, ia memberikan klakson pada Laura tanda pamit.
Setelah melihat mobil Regan yg menjauh Laura memasuki rumahnya, ia membuka gerbang sendiri ia juga bingung kemana satpamnya.
Laura mengabaikannya ia mulai masuk kedalam rumahnya, sepi itulah yg dirasakan Laura.
Ia tidak memperdulikannya, Laura memasuki kamarnya.
Laura membaringkan tubuhnya di atas kasur, seluruh badannya terasa remuk kelelahan. Tak terasa Laura memejamkan matanya dan tertidur pulas.***
Laura bangun dari tidurnya, ia terkejut ketika melihat jam sudah pukul 10, dengan cepat Laura pergi kekamar mandi lalu membersihkan badannya.
Setelah selesai Laura merasa lapar, ia turun dari kamarnya menuju meja makan.
Laura duduk di meja makan, ia memandangi makan yg ada dihadapannya, ia merasa lapar tetapi ia ingin menunggu Rey pulang.
Sampai akhirnya Laura ketiduran di meja makan.Tepat pukul 11 Rey pulang kuliah ia memasuki rumahnya, Rey sangat bingung karena pintu tidak dikunci TV menyala bahkan lampu masih menyala, apakah Laura belum tidur??
Rey melangkahkan kakinya menuju dapur ia sangat terkejut ketika melihat Laura tertidur nyenyak diatas meja, Rey geleng-geleng kepala, memang Laura tidak akan pernah makan sendiri, dan kebiasaan Laura dia akan menunggu seseorang untuk makan bersamanya.
Rey mendekati Laura, lalu ia duduk disebelah Laura."Ra, bangun jangan tidur disini" Rey mengusap rambut Laura dengan lembut.
Lalu Laura bangun dari tidurnya, ia menatap Rey sekilas.
Langsung saja Laura berdiri dan berjalan menuju kamarnya."Ra ngga makan dulu??" Tanya Rey kebingungan.
"Ngantuk berat bang, bye good night" Laura menutup pintu kamarnya.
Melihat itu Rey geleng-geleng kepala, lalu ia pergi untuk mengunci pintu dan mematikan Lampunya.
***
Laura sudah bersiap untuk berangkat sekolah, Laura turun dari kamarnya menuju Meja makan, Laura terkejut ketika melihat orang tuanya berada di meja makan.
Laura menghampiri meja makan lalu duduk disebelah Rey.
"Mamah kapan pulang?" Tanya Laura sambil mengambil nasi. "Tadi jam 3 pagi". Laura hanya menganggukkan kepalanya.Setelah selesai sarapan Laura bergegas berangkat ke sekolah.
"Ra abang ngga bisa nganterin kamu kesekolah, soalnya si Kai minta dijemput" Laura hanya menganggukkan kepalanya."Kamu bareng sama papah aja ya Ra" ucap Rendi tiba tiba, Laura hanya menganggukkan kepalanya.
"MAH KITA BERANGKAT" teriak Rey.
"Berisik jelek" dumel Laura. "LAURA BERANGKAT SAMA PAPAH, LAURA PULANG AGA SORE YA MAH, BYE"Rendi dan Rey melongo dibuatnya, langsung saja Rey menjitak kepala Laura.
"Apaasih" Laura memegang kepala yg dijitak oleh Rey.
"Sableng" balas Rey lalu ia memasuki mobilnya.Rendi dan Laura memasuki mobil.
"Papah mau kerja ngga istirahat gitu, kan baru pulang" Rendi mengacak rambut Laura.
"Papah hanya mau kesekolah kamu aja, mau ngecek gimana keadaan Sekolah" Laura menganggukkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menolak Kesedihan (Completed)
Novela Juvenil#Budayakan vote sebelum membaca cerita ini. Bagaimana kalau es bertemu es, apakah akan mencair atau malah semakin membeku???? Ini cerita Laura yg mempunyai sifat dingin dan misterius. Bertemu dengan Regan yg sifatnya tidak jauh berbeda dengan Laura...