20.racun??

1K 59 6
                                    

"uhuk uhuk"

"uhuk uhuk"

(author : anggap aja suara orang lagi batuk)

Flora merasa kepalanya berkunang kunang , ia terbatuk dengan mengeluarkan darah dari mulutnya

Tapi.. Tunggu.. Bukan hanya flora yang terbatuk tadi

Orang yang satunya adalah...

RENZA!!!

"loh , kalian berdua kenapa ?" tanya keira panik melihat darah yang keluar dari mulut flora dan renza

Racun!

Itulah yang dipikirkan renza dan flora saat ini

Nicho yang tahu isi pikiran flora dan renza , menatap kedua temannya itu dengan wajah kaget

"apa ?, racun !? , flora renza , cepat muntahkan makanan yang kau makan tadi!" perintah nicho tiba tiba

Saat mereka yang mendengar kata racun dari mulut nicho , mereka beralih menatap renza dan flora yang sedang mati matian menahan rasa sakit

Tanpa mereka sadari , meja mereka sudah ramai oleh murid yang penasaran dengan flora dan renza

"flora sayang , kamu tenang ya , bunda sama ayah bakal coba untuk mencegah , racun itu menyebar , jadi kamu sekarang tenang dulu ya.." terdengar suara bunda di kepalaku , kemudian flora merasa sekujur tubuhnya sakit seperti dicabik cabik

"aargghh , bundaaaa" flora meringis dan mulai menangis dengan kepala di tempelkan ke atas meja kantin , murid serta temannya menatap flora iba karena flo memanggil bundanya , mereka tau kalau orang tua flora adalah raja dan ratu yang telah dikabarkan meninggal

Keadaan renza tidak jauh berbeda dengan flora , renza juga mulai merasa tubuhnya seperti dicabik cabik , ia masih bisa menahannya , dia masih duduk tegap walaupun wajahnya pucat tidak seperti flora

"flo , kamu kenapa ?, tenang , tenang aja bentar lagi kakak kamu dateng , kita udah kasih tau guru , dan katanya kakak kamu bakalan dateng , jadi kamu tahan dulu ya sakitnya" ucap keira mencoba menenangkan flora

flora menatap keira dengan tatapan memelas , lalu mulai memeluk keira karena tidak tahan dengan rasa sakit yang dia rasakan , keira yang tahu sahabat nya sedang kesakitan pun membalas pelukan flora , flora terus menangis dipelukan keira

"za ? ,renza , kau masih bisa nahan sakitnya kan ?" tanya loren menatap renza khawatir , sedangkan renza hanya menjawab dengan anggukan

"bunda , flo , gak kuat lagi , bunda , kayak ada yang maksa flo untuk nutup paksa mata flo " ucap flora mencoba bertelapati dengan orangtuanya

"flora , tenang ya , ayah kamu lagi berusaha untuk ngeluarin racun itu dari tubuh kamu , dan teman kamu" ucap bunda flo

" teman aku ?, maksud bunda renza juga kena racun yang sama ?" tanya flora

" iya sayang dan racun ini saling terhubung satu sama lain , jika salah satu dari kalian meminum penawar , maka kalian berdua akan meninggal , dan jika salah satu dari kalian meninggal yang satunya juga akan meninggal , tapi jika hanya disembuhkan salah satu , kalian berdua akan meninggal , jadi , yang bisa dilakukan adalah mengeluarkan racun itu secara bersamaan , agar racun tersebut keluar bersamaan , maka hanya ayah kamu yang mengeluarkan racun itu dari tubuh kalian berdua" ucap bunda flo

beberapa menit kemudian , racun di tubuh flora dan renza , tidak menunjukkan perubahan sama sekali

"kita harus mengeluarkan darah yang sudah tercampur racun dari tubuh mereka " ucap ayah flo

"flora apa kamu bisa bergerak ?" tanya bunda flo khawatir , sedangkan flora hanya menjawab dengan gelengan

"kalau flora tidak bisa hanya ada satu cara" ucap bunda flora

Renza pov

Entah kenapa racun aneh , meracuni aku dan flora , racun ini sangat menyakitkan , untungnya aku masih bisa menahan rasa sakit nya

Tapi flora sepertinya tidak bisa bertahan lama , siapa sebenarnya yang melakukan ini , itulah yang dari tadi kupikirkan

"nak renza kan ? , apakah kau mendengar suaraku ? " tiba tiba suara seorang wanita terdengar dikepala ku

"siapa ini ? , aku tidak mengenalmu , bagaimana cara nya kau bisa bertelepati dengan ku ?" ucapku waspada , sembari menatap sekeliling kantin

"tenanglah , aku tidak berbahaya , alu adalah ibu flo , saat ini kalian sedang diracuni seseorang dengan racun "...." , oleh karena itu aku meminta tolong kepada mu untuk membantuku , flora saat ini tidak bisa bergerak karena tidak bisa menahan rasa sakit yang diberikan racun ini" ucap wanita itu lagi sembari menjelaskan keadaan saat ini , tunggu dulu racun "..." bukannya racun ini , adalah racun yang dilarang penggunaannya disini

Tapi tunggu dulu , dia mengaku sebagai ibu flora , kalau benar wanita ini ibu flora , berarti wanita ini adalah ratu yang sudah dikabarkan meninggal

"kenapa aku harus mempercayai mu , bisa saja kau adalah orang yang meracuni kami , setahuku raja dan ratu telah menghilang selama ini , dan kenapa kau tiba tiba muncul di saat genting seperti ini " balasku curiga , karena keadaan saat ini benar benar aneh

"yaa , aku juga tidak berharap kalau kau akan langsung percaya padaku , tetapi ini sangat genting , aku ratu dan raja kerajaan ini sebenarnya selama ini terkurung di gelang yang digunakan flora saat ini ,kalau tidak percaya aku akan menunjukkannya , lihat gelang flora , dan gelang itu akan menyala sebentar" ucap suara itu terputus dan benar saja gelang flora langsung menyala

Sepertinya wanita ini tidak berbohong
" kalau begitu maaf kan hamba yang sudah lancang ke pada yang mulia ratu , sekarang hamba percaya " ucapku meminta maaf dengan sopan , dan sedikit takut karena , tadi aku tidak sopan dengan ratu

"hahaha tidak perlu sopan seperti itu, tenanglah , aku senang kalau orang yang mengelilingi flora adalah orang baik , kalau begitu kita langsung saja , saat ini ayah flora sedang mengeluarkan racun ditubuh kalian berdua , dan menghambat penyebaran racun ini , tetapi ada darah yang sudah tercampur dengan racun , oleh karena itu , tugas mu adalah , menusuk ibu jari mu dan flora agar darah nya keluar , flora saat ini tidak memiliki tenaga untuk bergerak jadi aku hanya bisa meminta tolong kepadamu melakukan ini" ucap ratu

Karena aku tidak mendengar lagi suara ratu , aku mencari jarum , aatu benda tajam untuk mengeluarkan racun

Tapi sialnya aku tidak bisa menemukan jarum diamana pun , aku menengok flora , flora seakaningin memperlihatkan tangannya kepadaku dan yang kulihat ditangan flora ada gelang yang menggunakan kain (bukan magic bracelet) dan digelang itu terdapat jarum yang digunakan untuk mengaitkan ujung satu dan yang lain

"kau bermaksud untuk menggunakan jarum itu ?" aku melakukam telepati ke flora , tapi tidak ada jawaban dari flora , aku melihat ke arah flora yang sedikit mengangguk

Tanpa berfikir lagi , aku mengambil jarum itu dan pergerakan ku yang tiba tiba ini membuat semua orang yang berkumpul tadinya panik menjadi bingung dan memperhatikan yang kulakukan

Aku menusukkan jarum ke ibu jariku tapi ibu jariku tidak mengeluarkan darah , akupun melakukan hal yang sama ke ibu jari flora , dan tidak ada darah yang keluar juga

Tapi beberapa detik kemudian rasa sakit menyebar seakan ada beribu panah menancap disekujur tubuhku
....

Bersambung...

Yeyyy diriku up lagiii ฅ'ω'
Tolong voment nyaa
Makasih buat yang nungguin cerita ini up (●´з')♡

Dan kemungkinan cerita ini bakalan up seminggu sekali , jadi ditunggu yaaa

Maaf kalau banyak typo

The Magic Bracelet (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang