“Satu orang lagi menemukan keberadaanku di bumi.”
***
“CALON suami?” Raja mengulangi lagi pertanyaannya. Dia menatap bergantian Nadia dan Dodit.
Nadia dengan percaya diri menunjuk Dodit dan mengabaikan delikan ancaman dari Husein. “Perkenalkan, dia adalah Dodit Dirgantara. Calon suami aku.”
Lap yang ada di tangan Dodit terjatuh. Mulutnya separuh terbuka dan ekspresinya menyiratkan ketidakpercayaan bahwa dia akan bertemu Nadia dan masuk lagi ke dalam drama yang perempuan itu buat. Dodit tidak percaya bahwa dunia akan sesempit ini. Merasa kemanapun dia melarikan diri, semua jalan buntu dan dihalangi oleh Nadia.
“Kalau begitu senang berkenalan dengan kamu.” Raja tiba-tiba menyodorkan tangan untuk menjabat tangan Dodit.
Mata Rahma dan Husein membelalak. Sangat canggung ketika mantan calon suami Nadia berjabat tangan dengan calon suami pura-pura Nadia. Keduanya adalah kepalsuan terhebat yang pernah terjadi di penghujung tahun ini. Nadia melirik Dodit, begitu dalam antara memohon dan setengah mengancam.
“Dodit, ini Raja Pangestu.” Nadia berkata dengan gigi gemeretuk berusaha menyadarkan Dodit yang terlihat syok. “Perkenalkan diri kamu.” Nadia menambahkan.
“Kenapa saya?” Dodit ingin mengajukan protes namun dia mendapatkan injakan keras di salah satu kakinya. Sebuah kode kuat dari Nadia. “Nama saya Dodit.” Dia pun akhirnya mengalah dan balas menjabat tangan Raja.
“Tunggu!” Raja mengerutkan kening. “Rasanya saya pernah melihat kamu. Tapi di mana yah? Apa kita pernah bertemu sebelumnya?” Dia tampak penasaran.
Nadia membenarkan kacamatanya. “Mungkin kamu pernah ketemu Dodit di tempat kerja. Calon suamiku pekerja keras dan banyak memiliki kerja paruh waktu.” Dia memberitahu dengan rasa bangga karena punya calon suami yang suka membanting tulang.
Raja menggeleng. “Nggak! Kamu...” Bibir Raja membentuk senyuman. “Adik kelas kan?”
Mata Rahma dan Husein membelalak untuk kedua kali. Bagaimana bisa Raja mengenali Dodit Dirgantara dengan baik sedangkan Nadia sama sekali tidak. Sungguh lucu! Mengetahui fakta mereka mengingat satu sama lain.
Dodit mengangguk. “Benar, ternyata Mas Raja masih ingat sama saya.” Dan Dodit juga mengiyakan. Nadia berdiri dengan canggung diantara Dodit dan Raja yang saling bertukar senyum.
Raja menepuk bahu Dodit. “Wuah, lama nggak ketemu, kamu sekarang lebih tinggi dan kemana kacamata kamu? Nggak dipake lagi? Kok kamu jadi seganteng ini sih? Mana Doditku yang unyu?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Terbaik Nadia [End]
Духовные"Kamu membuatku hanya memiliki satu pilihan. Melepaskan kamu, itu yang bisa aku lakukan." - Nadia Humaira Nadia Humaira adalah perempuan yang terobsesi dengan penyempurnaan diri. Dia tidak mempercayai cinta walaupun umurnya sudah siap untuk menikah...