"Berdua hati hati disini. Janji besok berdua harus pulang ke Indonesia, jangan ampe betah lo bedua pada disini."
"Sip Papi."ucap Kevin dan Ihsan bersama sama.
"Gua gak bisa nemenin lo San,good luck ya."ujar Jhonatan tersenyum.
"Ga masalah Jho. Gua seneng lo udah doain gua. Eh, bawain tas gua dong,lusa gua nyusul."
"Enak aja, lo liat tuh tas gua segede apaan."ucap Jhonatan. Semua melihat kearah tas Jhonatan, disana ada dua tas berukura dann besar dan terlihat padat isinya.
"Segede tronton, imbang lah beda tipis."lanjut pelatih mereka yang sering disapa dengan Papi di platnas.
*****
Menjelang sore ini Ihsan dan Kevin memulai untuk mencari daerah tempat tinggal Nisa dengan mengelilingi kota ini menggunakan mobil sewaan berwarna merah.
Sebagian mereka bertanya kepada orang orang dimana tempat tinggal gadis berhijab dan Ihsan sesekali memperlihatkan foto Nisa kepada yang mereka tanyai.
Ini sudah hampir gelap, matahari akan pergi sebentar lagi. Mereka juga harus makan malam,apalagi Ihsan harus sholat Maghrib dan akan disusul dengan sholat Isya setelah nya.
"Ya udah Vin, kita balik aja."pinta Ihsan.
"Tapi, emang lu..."
"Gak masalah,masih ada besok."
"Ok kalau itu mau lu." Mereka berdua memutuskan kembali ke apartemen dan setelah mereka sampai, mereka membuka pintu kamarnya. Kevin Sanjaya pemilik kulit putih dan mata sipit itu memegangi perutnya, jelas ia kelihatan lapar.
"Lu laper."tanya Ihsan meyakinkan dirinya bahwa Kevin memang butuh makan saat ini. Kevin hanya cengengesan menjawab pertanyaan Ihsan barusan.
"Nasi ada, tapi makannya pake apa?." Tanya Ihsan pada dirinya sendiri.
"Gua sih bisa aja cari makan di manapun, tapi lu gimana. Susah cari makanan halal gelap begini." Jelas Kevin.
"Iya juga sih Vin."
"Bentar gua liat di lemari, masih ada mi instan. Di kulkas juga ada buah sama sayur." Lanjut Ihsan."Ya udah kita masak mi instan sama bikin sayur apa kek."
"Gua gak tau masak." Ujar Ihsan.
"Tenang ada gua". Ujar Kevin tertawa sambil membuka kulkas, mengambil beberapa sayur dan sebuah apel untuk dimakannya saat ini.
"Widih, temen temen gua banyak punya jiwa keibuan. Ya udah kita pulang ke Indonesia besok pagi."
"Lu gak jadi cari bini lu."
"Kenapa, kok tiba tiba."
"Gua nikah sama lu aja, kan punya jiwa keibuan."
"Njirr, gua seriusan."
"Yah gilak aja gua mau pulang besok".
*****
Besoknya mereka mulai mencari Nisa lagi. Seharian penuh sampai sampai Ihsan tidak makan siang namun hasilnya kosong. Muslim minoritas disini jadi tidak mungkin orang orang sering menjumpai wanita berhijab setiap hari.
"San, gua bukannya gak mau bantuin lu. Ini udah hampir gelap lagi dan kita belum dapet apa apa. Lu belum makan dari tadi siang. Gua udah dapet tempat makan halal buat lu."
"Makasih banyak Vin tapi gua masih mau disini. Ini adalah malam terakhir gua dan besok pagi kita udah pergi ke airport."
"Gua paham, sekarang kita makan dulu abis itu gua janji bantuin lu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Allah(IMM)[SELESAI]✅
Fanfictionkalau kamu takut zina liat Aa,Aa siap menjadikan kamu sebagai istri Aa."