JS XV

613 83 5
                                    

Gelap membentang pada langit tak berbintang. Mereka layaknya enggan hanya untuk menyapa beberapa insan yang masih mengedarkan pandangan. Enggan hanya untuk sekedar menemani kesunyian malam.

Waktu telah menunjukan jam setengah dua malam, orang orang tengah berada dalam lelapnya tidur, namun tidak untuk pria itu. Mata sipitnya terus menatap kosong pada hamparan kota Seoul.

Ingatannya kembali pada keadaan beberapa jam yang lalu.

"Bagaimana itu terjadi?" Gumamnya kala netra nya menangkap nama nya tertulis di judul berita salah satu stasiun televisi yang tengah ditontonya.

"Baekhyun aa" panggil seseorang yang kini tengah menatap penuh khawatir pada dirinya.

"Apa yang terjadi? Bagaimana itu bisa bocor?"

Baekhyun terdiam, ia tak bisa memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut, ia juga tidak tau.

Tok..tok..tok..

Kini kedua pemilik atensi diruangan itu menuju pada pintu dorm yang tengah di ketuk. Perasaan khawatir mulai menjalar pada hati pria itu.

"Biar aku yang buka"

"Tidak Chen, sepertinya aku harus pergi" jawab Baekhyun yang langsung berdiri dan meraih jaket nya.

"Jika sesuatu terjadi, aku mohon telfon aku" ujar chen khawatir.

"Tenanglah, semua akan baik baik saja, dia tak akan berani menyentuhku bahkan sehelai rambut pun untuk kali ini" jawab Baekhyun dan berlalu meninggalkan Chen dalam ruangan santai dorm.

Cklek..

Pintu terbuka, menampilkan sesosok pria dihadapannya, tatapan mata nya begitu dingin tak menampilkan banyak ekspresi. Tak berbeda dengan Baekhyun.

"Tuan besar menunggu anda tuan muda"

Satu kalimat yang berhasil memporak porandakan pikiran pria tampan itu.

"Kau harus bertahan Baekhyun" gumam Chen melihat kepergian Baekhyun dengan pria berjas hitam.

❤️

"Masuk" ujar dingin seorang pria yang tengah duduk di kursi kebesarannya. Menghadap keluar jendela besar, memperhatikan gedung gedung tinggi yang masih bersinar.

Langkah kakinya pun membawa tubuhnya semakin masuk dalam ruang gelap penuh cengkram ketegangan.

"Jadi apalagi kali ini?" Ujar pria itu kala dirinya berbalik menemukan putra tunggalnya yang tengah menatap dingin ke arahnya, tidak ada ekspresi dari wajah tampan itu.

"Aku tak tau" jawaban singkat keluar dari bibir tipis itu.

"Choi Baekhyun!! Aku bertanya apalagi yang terjadi kali ini?! Bagaimana semua nya terkuak dimedia?!" Ujarnya penuh kemarahan dengan gebrakan meja menjadi penyempurna pelampiasan amarah nya yang sedari tadi ia tahan.

Sorot mata tajamnya yang memerah, wajah tegas dengan rahang yang telah mengeras, menggambarkan betapa marahnya pria paruh baya itu.

"Tidak ada yang bisa aku katakan" jawab Baekhyun tanpa ragu, pria ini sungguh pandai menyembunyikan rasa takut dan khawatir nya dengan baik.

"Apa kau sedang bermain main dengan ku? Kau tau? Pemilihan walikota sudah semakin dekat, dan kau kembali menyebabkan masalah Choi Baekhyun!"

"Bahkan aku tak bergerak dari tempat yang selama ini aku duduki, bagaimana aku menyebabkan masalah hah?" Tanya Baekhyun dengan nada yang mulai meninggi, sepertinya ia mulai tersulut dengan api yang yang tengah di kobarkan oleh ayahnya sendiri.

Just StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang