Chapter 6

114 9 1
                                    

Sesampainya Pedro dan Prilly di rumah, Prilly mendapat pertanyaan dari saudara-saudaranya kecuali shiren yang sedari tadi diam, mereka tidak sadar toh Shiren emang paling diem diantara lainnya.

"Eh Prill darimana aja, tumben ngilang?" Tanya Jessica.

"Apasi Jes, gak dari mana-mana kok. Gue abis dari bengkel aelah nengok motor yang gue dapet pas menang balapan waktu itu, lagi sedikit masalah katanya makannya gue cek, eh mau pulang ada geng city ngajak ribut gue gara-gara gatrima gue jadi rajanya jalanan." Jelas Prilly.

"Ohh gitu, eh tapi Lo gapapa kan?" Tanya Jessica.

"Gapapa lah, cuma geng motor city aja gampang itu mah! Oiya gue kekamar dulu ya mau ganti baju dulu byee semuaaa!" Pamit Prilly.

"Abis ganti baju langsung turun Prill! Soalnya udah hampir jam makan!!" Triak Pedro.

"Siappp" jawab Prilly mulai menjauh menaiki tangga untuk menuju kamarnya.

Brakkkkkkkkkk
suara gebrakan pintu kamar yang ditutup Prilly.

"Ya ampun sawan tu bocah keknya, untung gaada yang jantungan. Yaudah gue kekamar dulu ganti baju juga." Ucap Pedro.

"Lagi gila keknya dia. Yaudah iya." Tegas Jessica.

"Ada-ada aja kalian ini!" Ucap Shiren dengan senyum tipisnya. Setelah itu Mommy dengan suaranya berteriak memanggil anak-anaknya.

"LOUIS, JESSICA, PEDRO, PRILLY, SHIREN MAKANAN UDAH SIAPPP!" ucap Mommy berteriak.

"Astaga Mommy kenapa si triak-triak , kita ga budeg Momm!" Ucap Jessica yang menghampiri Mommynya ke meja makan.

"Loh loh cuma bertiga? Prilly, Pedro mana?" Tanya Mommy.

"Lagi bersih bersih Mom, tuh mereka dateng!" Ucap Jessica.

"Apa si Mom triak gitu? Untung lampu kamar Prilly ga pecah mom!" Ucap Prilly lalu duduk di kursi meja makan.

"Iya ni Mommy untung Pedro ga kepleset denger suara Mommy." Ucap Pedro.

"Abisnya kalian kalo gak pada di triakkin ga cepet-cepet geraknya!" Tegas Mommy.

"Iya deh iya kita kalah!" Ucap Prilly lesu.

"Hahahahahah" mereka semua tertawa

"Udah-udah! Sekarang makan!" Ucap Mommy.

"Siap mom!" Ucap kelima saudara itu.

SKIP.

Setelah makan, Prilly langsung kembali ke kamarnya. Prilly mengambil buku yang lama tidak dipegangnya, buku catatan puisi-puisi karya Prilly yang sudah hampir 2 tahun tidak Prilly buka, tapi kali ini dia kembali membuka buku itu dan kembali menuliskan sesuatu. Prilly duduk di sofa yang ada di balkon kamar.

'Entah ini takdir atau sebuah skenario
Entahlah, aku fikir itu sama
Karena skenario tidak akan terjadi bila takdir tak merestui'
2 Januari 2020-P.C

Prilly kembali menuliskan apa yang ada dihati ataupun otaknya. Karena itulah hobby Prilly sesungguhnya menulis puisi, yang dua tahun ini hilang.

'Tolong aku semesta!
Kenapa aku harus menemukan cinta ini?
Cinta yang tak semestinya singgah di hati
Sekali lagi, Cinta datang karena takdir
Cinta datang karena sebuah cerita yang tertulis menjadi skenario kehidupan dan dilandasi oleh takdir
Pasrah, itulah aku sekarang'
2 Januari 2020-P.C

'Jika saja kamu tau perasaanku
Jika saja perasaanmu sama seperti perasaanku padamu
Mungkin itu akan berakhir indah
Namun aku lupa, itu hanya sekedar jika saja'
2 Januari 2020-P.C

CERITA KITA DI KOTA PELAJAR(UpdateSantuy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang