Tiga bulan penuh Jeongin dirawat intensif di rumah sakit , dan selama tiga bulan juga Jungkook dan Hyunjin harus bersabar dengan ekstra.
Bagaimana tidak. Jeongin akan meneriaki siapapun yang akan menyentuhnya. Terbangun di tengah malam, lalu meraung raung kencang berteriak ampun ampun dan hentikan.
Jinyoung si pelaku utama yang membuat Jeongin seperti ini telah melewati masa kritisnya dan berangsur membaik.
Tak terkecuali Jeongin. Jeongin kini jauh lebih tenang dan dapat mengenali wajah Jungkook dan Hyunjin secara 'sadar'. Pemuda manis itu masih sering terbangun dari tidurnya lalu menangis histeris karena mimpi buruk.
Dan Hyunjin maupun Jungkook selalu ada disana kala si manis membutuhkan.
Terapi mental ternyata berbuah baik dan Jeongin membaik secara perlahan namun pasti.
Jungkook berencana memindahkan Jinyoung ke Jepang. Dan mengikuti rangkaian terapi untuk menyembuhkan anak sulungnya dari perilaku dan perasaan abnormalnya.
Jungkook tidak ingin mengambil resiko dan membuka peluang Jeongin kembali menjadi korban jika Jinyoung masih berada di Korea.
Rencananya, setelah si bungsu sepenuhnya membaik, Jungkook akan berangkat menemani Jinyoung dan sesekali menjenguk Jeongin di Korea.
"Manis?"
"Manis." Jawab Jeongin setelah menelan sepotong apel pemberian Hyunjin.
Hyunjin tersenyum lalu mengangguk dan kembali menyuapi Jeongin dengan potongan apel lainnya.
"Kapan aku kel-mphh.."
Kalimat Jeongin terpotong kala sepotong apel dijejalkan kedalam mulut kecilnya.
Hyunjin terkekeh gemas hingga dua bulan sabit pindah ke matanya
"Ini ketiga kalinya kamu nanya itu" usap Hyunjin masih dengan nada lembut
Jeongin hanya mendengus dan mengunyah apelnya dengan ketus
"Secepatnya, tenang aja." Lanjut Hyunjin
Jeongin hanya diam enggan membalas kata katanya.
"Je, sebenarnya.." Hyunjin menggantung kata katanya.
Wajahnya menunduk memutar mutar apel diatas piring dan keringat membasahi pelipisnya.
"Kenapa, Hyunjin?"
Hyunjin mendogakan kepalanya.
"Kamu cinta aku?" Tanya Hyunjin dengan nada bertanya
Jeongin didepannya mengatupkan mulutnya rapat pipinya memerah dan matanya berkedip dengan canggung.
"Bodoh."
Hyunjin mengkerutkan keningnya. "Bodoh?"
Jeongin membuang mukanya menatap kearah lain. Apa saja selain Hyunjin.
"Bukannya udah jelas?"
Hyunjin menegakan tubuhnya dengan cepat. Berkedip cepat seolah terkejut dan tidak yakin secara bersamaan.
"Jadi-"
"Iya. Cinta."
Jeongin tersenyum malu malu dengan semburat merah dipipinya.
Hyunjin tersenyum senang menampilkan deretan giginya.
"Aku juga cinta kamu."
Mendengar jawaban itu, senyuman Jeongin luntur digantikan mata yang berkaca kaca laku pecah menjadi tangisan.
"Kamu kenapa nangis?" Panik Hyunjin segera meletakan piring apel lalu memeluk yang lebih muda.
Jeongin semakin menangis tergugu dengan mata ringkihnya menghapus air mata yang mengalir menbasahi pipi.
Hyunjin mengusap usap punggu sempit itu dengan lembut. "Cup cup.. Sayang.."
"Kamu.. Nerimain aku?" Tanya Jeongin disela tangisannya.
Hyunjin melepas pelukannya. Menggenggam kedua bahu Jeongin dengan kedua tangannya. "Tentu aja!"
Jeongin menggigit bibirnya. "Meskipun aku.. Hyung.. Kita.."
"Sshhh... Lupain semuanya. Aku engga peduli. Yang aku peduliin sekarang adalah bikin kamu bahagia, Jeongin. Berhenti mandang rendah diri sendiri. Kamu sangat berharga."
Jeongin kembali terpecah dalam tangisan kala menatap wajah Hyunjin dan sorot jauh dari keraguan. Mata Hyunjin terlihat meyakinkan dan tulus.
"Terimakasih."
Hyunjin kembali merengkuh Jeongin kedalam pelukannya.
"Aku yang makasih, Je. Kamu yang udah ubah aku. Aku jauh lebih bahagia sama ngerasa arti hidup karena ada kamu. Jadi, buat semuanya,Aku ngucapin makasih banget sama kamu."
Jeongin masih menangis tergugu tak bisa menjawab. Merasa haru luar biasa.
"Aku bakalan terus disini temenin kamu, sampe sembuh. Temenin kamu pas kamu lulus. Temenin kamu pas daftar universitas. Temenin kamu pas kamu wisuda, dan temenin kamu ucap janji depan pendeta terus kita bangun keluarga sama sama. Oke?"
Jeongin semakin pecah dalam haru.
"Oke."
END
.
.
.YAAAAAA AKHIRNYA SELESE :")
HUHU AKU MAU UCAPIN MAKASIH SAMA SEMUANYA YANG UDAH BACA BUKU INII.
AKU GANYANGKA BAKALAN SEBNYAK INI YG BACA :")
TERIMAKASIH BANYAKKMUAHHH
TUNGGU BUKU LAINNYA YAAA
😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Save Me • Hyunjeong || COMPLETED
FanfictionLangit gelap bergemuruh tidak memperlambat langkah laki laki berparaskan tampan yang tengah menjepit sebuah rokok di antara kedua belah bibirnya sambil meraba raba saku celana seragam sekolahnya yang tengah ia kenakan. "Tch. sial" langkahnya terhen...