Dark

1.3K 65 2
                                    


Tok..tok..tok
Pagi-pagi ada yang mengetuk pintu. Seokjin terbangun dengan setengah telanjang, dia tidak ingat kalau semalam dia melepaskan kausnya, dia tertegun sambil mengucak matanya yang masih mengantuk. "Ah..entahlah, mungkin aku lupa semalam aku gerah", seokjin beranjak dari ranjangnya dan langsung mengambil kaus yang tergeletak di lantai.

Tok..tok..tok..
Klekk.. "ada apa ajumma?" ahjuma langsung mengecek seokjin seperti menggeledah tubuhnya. "apa kamu tidak apa-apa Seokjin?, semalam kamu aman?" ahjumma itu bertanya sambil meraba-raba tubuhnya.
"aku tidak apa-apa ahjumma, aku masih ngantuk, ini masih sangat pagi, bye....". Seokjin langsung menutup pintu dan balik ke tempat tidurnya, dengan santainya dia berbaring lagi.

Huppph... uhh...
Seokjin terdiam sambil mengerutkan wajahnya, dia seperti menindih seseorang. Tapi di hadapannya hanya sprei dan bantal saja, dia merasa tak enak, dia bolak balik berguling kesana kemari mencari spot yang nyaman, tapi dia tidak menemukan itu. Seokjin pasrah dan berusaha memejamkan matanya, dia seolah merasa ada yang memeluk pinggangnya dari belakang. Dia langsung menoleh tapi dia tidak mendapati siapa-siapa di belakangnya, bulu kuduknya berdiri. Seokjin mengusap-ngusap tangannya yang sedari tadi merinding dan langsung memutuskan untuk ke kamar mandi.. Dia mau bersiap-siap ke toko membeli bahan-bahan untuk merehab kamarnya ini.

Jam 7 pagi dia sudah duduk di taman kampus, Toko yang akan dia datangi masih tutup, dia menunggu sembari istirahat di taman, dia masih sangat ngantuk.

Seokjin membaringkan tubuhnya di bangku taman di bawah pohon rindang. Suasana kampus masih sangat sepi, ada beberapa mahasiswa yang mungkin ada kelas pagi.
"Hai....," ada yang menyapa. Seokjin langsung kaget dan membuka matanya, dia hampir terjatuh mendapati wajah pria tepat di wajahnya, wajah mereka hanya berjarak 1cm.

"Oh tuhan..kamu mengagetkanku" seokjin langsung duduk dan pria itu duduk tepat di sebelahnya. "Ah..maaf, bolehkah aku menemanimu?" tanya pria itu. Seokjin langsung mengangguk. Seokjin diam, matanya masih ngantuk. "bersandarlah di bahuku, kamu akan nyaman". Seokjin sontak langsung menyandarkan kepalanya di bahu pria tak dia kenal itu, dia seperti terhipnotis saja, dia merasa nyaman badannya tiba-tiba terasa ringan.

Seokjin membuka matanya, dia terkejut, matanya terbelalak, dia bangun di sebuah bangku di tengah hutan. Dia mengingat kembali dia tadi di temani sosok pria tinggi dan tampan. sekarang dia tidak memakai bawahan, entah dimana celana yang di pakainya, dia menutup bagian itu..dia mau beranjak dan ingin berlari tapi dia tidak bisa bergerak.

"Hai.. Kamu mau kemana?" terdengar suara pria, dia mencari-cari sumber suara itu tapi tidak ada siapa-siapa. "siapa kamu, tolong lepaskan saya, saya ingin pergi" seokjin memohon menghadap langit. Tak lama pria tampan yang tadi bersamanya muncul dari depannya, pria itu terlihat pucat,pakai kemeja lengan panjang putih, celana bahan putih, tak memakai alas kaki. Pria itu semakin mendekat dan mendekatkan wajahnya ke wajah seokjin. Seokjin gemetar, pria itu semakin mendekat, dan___

Cupppp...pria itu tiba-tiba menciumnnya di bibir. Seokjin kaget dan mencoba berontak, pria itu sangat kuat, dia semakin menciumi bibir seokjin liar, seokjin tak tahan lagi, dia pasrah dan tak terasa airmatanya mengalir, seokjin menangis tanpa suara. Pria itu tiba-tiba melepaskan ciumannya. Dia mengusap airmata seokjin, dia terlihat menyesal, pria itu sekarang membelai pipi seokjin lembut, dia menangis, Ya, pria itu menangis, matanya memerah, seokjin semakin takut, seokjin mencoba berteriak, tapi tidak bisa, seolah ada yang menahan mulutnya untuk terbuka. Seokjin menangis, airmatanya semakin deras, pria itu sekali lagi menghapus airmatanya, seokjin lalu memejamkan matanya dan_____

Bukhhhhh..
Seokjin jatuh, dia jatuh dari bangku taman. "Awwww....." sakit luar biasa, badannya sangat sakit, tiba-tiba ada yang mengulurkan tangan padanya "Biar aku bantu". Seokjin mendongak, "Tae ??" Cepat-cepat dia memegang tangan tae dan langsung berdiri.. Seokjin hilang keseimbangan dan hampir terjatuh, taehyung langssung menahan badannya dan memopong seokjin ke ruangan yang bisa di katakan Bascamp tempat dia berkumpul bersama teman-temannya. Taehyung mengambilkan segelas air, seokjin menghabiskan sekali teguk. Seokjin diam, mengembalikan kesadarannya.

"kamu mimpi buruk?" tanya tae membuka keheningan. Seokjin mengangguk cepat "semua seperti nyata, aissshhh...aku bersyukur itu hanyalah mimpi, begitu menakutkan" seokjin berkata sambil memejamkan matanya, aku bahkan menangis di mimpi itu, begitu nyata, seokjin memegang kepalanya.

"kenapa kamu ke bawah pohon itu? Aku sudah bilang kemarin jangan kesana huh..?" tae menatap seokjin sambil menyilangkan tangannya di dada. "Ah, maaf aku lupa, tapi kenapa?" seokjin penasaran. Tae diam  "Nanti saja aku jelaskan, aku ada kelas, kamu tidak apa-apa disini sendirian kan, sedikit lagi anak-anak datang, siang begini biasanya tempat ini akan ramai" ucap tae sambil berlalu."Apa........?, siang.....?" seokjin terkejut di lihatnya jam tangan sudah menunjukkan pukul 13.00. Dia segera bangkit dari sofa dan kelauar mengikuti tae. "kenapa bisa siang jelas-jelas tadi aku kemari jam 7 pagi.... Aneh, gara-gara mimpi itu semua jadi aneh...

Seokjin menelusuri pertokan yang ada di pusat kota, dia mencari bahan yang cocok untuk menghias kamarnya.

Tiba di kost, Seokjin langsung bersiap mengerjakan semua rencananya menghias kamar agak terlihat indah dan rapi, dia membuka kaleng cet, tak susah, dalam sekali tarikan dia bisa dengan mudahnya membuka kaleng cet. Pekerjaannya tiba-tiba semua sangat mudah, dari mendorong ranjang, memindahkan barang-barang, semua sangat ringan, dia terkejut, "aku belum makan siang, tapi kenapa tenagaku seperti ini?" seokjin mengedipkan bahunya dan membuang nafas, "seharusnya bersyukur saja semua di permudah" gumam seokjin.

"Selesai....... Yey akhirnya selesai" seokjin senang pekerjaannya selesai sebelum malam tiba..."ah satu lagi ini harus ku pindahkan disana, dia mau menggeser meja ke samping tempat tidurnya. Hhhaappp.. Sebelum dia menggeser meja itu sudah tergeser sendiri dengan mudah di tempat tujuannya... Seokjin terkejut, mulutnya terbuka lebar, dia berdiri kaku. "1..2..3 lari",  dia membuka pintu, tiba-tiba muncul seseorang di balik pintu....

Aaaaaaaakkkkkkkkkkkhhhhhh.....

******bersambung******

******bersambung******

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini hasil kerja keras mereka guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini hasil kerja keras mereka guys...

====≠====!=====/=====*===="=====

Nulis ini jam 3pagi guys....
Deg-degan juga sih,
sendirian di kamar juga...
hihihihihi

Ugh, Ghost (Namjin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang