bag. 33 The End (1)

1.8K 67 3
                                    



Ibrahim's POV



1 tahun yang lalu, aku kembali harus menerima kanyataan akan takdir yang telah Alloh gariskan untukku. Aku kembali bertemu dengannya.. yah dia.. Alyssa Khoirunnisa, wanita yang telah membuatku mengenal akan cinta untuk pertama kalinya. Wanita yang juga telah pergi meninggalkanku karna ulahku sendiri. Dengan bodohnya aku mengatakan perasaanku saat aku tahu kami berbeda. Bahkan aku juga  menyakitinya dengan menerima perjodohan dari ajik dan mamah. Lebih parahnya lagi, jika mengingat akan malam itu.. malam dimana aku terbakar api cemburu melihatnya  dengan kakakku sendiri, aku melakukan hal menjijihkan kepada  Tasya tepat didepannya. Yah DIDEPANNYA! Ya Tuhan.. apa yang telah aku lakukan....!! Ampuni hambaMu ini Ya  Alloh..




10 tahun aku mencoba melupakan akan siapa namaku, siapa diriku dan siapa orang2 terdekatku. Rasa amarah karena penghiyatan akan cinta pertama yang Alyssa lakukan padaku dengan pernikahan Alyssa yang aku dengar dari bli Narendra, ditambah lagi pertengkaran ajik dan mamah hingga mamah mengusir ajik dari rumah. Itu semua membuatku hampir gila. Dengan sejuta cara aku berhasil pergi dari tempat dimana aku dibesarkan. Aku terbang ke Melbourne tanpa ada yang tahu satupun.




Di Melbourne aku bertemu dengan seorang dosen wanita yang sekarang telah menjadi ibu angkatku. Ibu dan ayah angkatku adalah muslim asli Indonesia. Selama 1 tahun penuh mereka selalu mengajakku kepengajian yang diadakan disalah satu masjid didekat rumah kami. Disanalah aku bertemu dengan guruku.. Ustadz Ahmad al-Junaedi, ulama asli Makassar yang pernah menetap di Denpasar Bali. Tapi saat itu, beliau telah pindah dan menetap di New York, Amerika Serikat bersama istri dan putri semata wayangnya yang tanpa aku ketahui adalah teman Alyssa dan istri dari kakaku Pandu. Meski beliau telah menetap di AS, 3 bulan sekai ustadz Ahmad selalu menyisakan waktunya selama 3 minggu untuk kembali ke Indonesia. Dan sebelum mendarat di Denpasar, Bali, beliau menyempatkan diri untuk berkunjung dan tinggal di Melbourne selama 1 minggu. Saat itulah aku mulai mengenal dan belajar tentang agama Islam kepadanya.



Aku memutuskan menjadi muallaf tepat 2 tahun kepergianku ke Melbourne. Aku mengucapkan 2 kalimat syahadat dihadapan umi dan abi serta beliau (ust. Ahmad). Setelah keIslamanku, beliau langsung memberiku pilihan nama baru untukku yakni Muhammad dan Ibrahim. Entahlah aku tak tahu kenapa beliau memberiku pilihan 2 nama itu. Aku memilih Ibrahim. Dan beliau memberi nama belakang al-Ghifari padaku. Ternyata 1 tahun yang lalu saat kepulanganku ke Indonesia tepatnya  Yogyakarta. Aku baru tahu kalau nama al-Ghifari itu juga menjadi nama belakang kakakku Pandu yang menjadi muallaf 1 tahun setelah diriku. Nama Muhammad yang ust.Ahmad pernah tawarkan padaku dan aku tak memilihnya, akhirnya menjadi nama kakakku sendiri. Ternyata guruku dan guru bli Pandu adalah orang yang sama, yakni Ust.Ahmad.Sungguh.. rencana  Alloh begitu indah..




Sekarang disinilah aku.. disebuah pemakaman muslim disamping masjid kecil dikota Los Angeles, Amerika Serikat. Didepanku ada 2 buah makam bertuliskan nama guruku, Ustadz. Ahmad al-Junaedi dan istrinya umi Annisa Fitri. Ust.Ahmad meninggal 1.5 tahun yang lalu tepatnya 6 bulan sebelum pertemuanku dengan bli Pandu alias ka Muhammad dan juga  Alyssa. Sedangkan istri beliau meninggal 6 tahun yang lalu.



Saat Ust.Ahmad atau ayah mertua  ka Muhammad meninggal di New York dan dimakamkan di LA, aku tak mengetahuinya.  Aku syok ketika ka Muhammad mengatakan padaku bahwa wasiat beliau untukku agar aku segera menikah dengan seorang wanita yang membuatku jatuh cinta pada Islam serta agar aku berziarah kemakamnya dengan istriku itu.





Dan benar saja, atas kehendak Alloh, hari ini aku datang berziarah kemakam beliau bersama wanita yang telah menjadi istriku. Wanita yang beliau maksud, wanita yang membuatku merasakan  jatuh cinta untuk pertama kalinya. Wanita  yang membuatku penasaran akan agama Islam hingga membuatnya menjadi alasan atas keIslamanku.



Karnamu dan Agamamu (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang