-Chapt 3-

11 4 0
                                    

Mika sedang merenung di atas meja belajarnya. Tiba-tiba ia teringat saat dimana ia mulai menyukai Azka.

Flashback

Mika yang saat itu kelas 11 sedang melakukan latihan olahraga di lapangan.

"Mik! Basket yok!" ajak Dea, teman sebangku Mika.

"Ayok deh."

Kedua cewek itu berjalan bersama menuju ruang olahraga dimana tempat penyimpanan bola berada.

Mika menunggu di luar dan Dea masuk ke dalam. Di saat tengah menunggu, Mika melihat-lihat sekitar, dan tepat saat itu juga dia melihat Azka.

Sebenarnya Mika sudah cukup lama mengetahui Azka. Namun, gak tau kenapa hari itu terasa berbeda, Azka jadi ganteng banget. Ditambah dia lagi ketawa sama temennya. Hal itulah yang membuat Mika terpana sampai sekarang.

"Mik! Kuy lah kesana!"

Tidak ada respon dari Mika membuat Dea menepuk bahunya.

"A-apa De? Udah lo ambil?"

"Yee melamun, udah nih. Ayok!"

Dan satu fakta lagi yang baru Mika ketahui, Azka berada tepat di samping kelasnya. Jadi kalian tau kan apa yang dilakuin Mika selama kelas 11?

Flashback off

Tring!!

Ponsel Mika bergetar. Saat dilihat ternyata itu chat dari Riri.

Riribut
Gmn? Udh lo follow?

Blom

Riribut
Ah bego lo! Buru sna, diambil lele tau rs lo!

Iyaaaa, bct bgt.

Riribut
Awas klo gk!

Dan kini yang terpampang di layar ponsel adalah instagram Azka.

frldazk

"Follow gak ya? Tapi nanti si cabe makin kecentilan. Bodo ah, now or never!"

Setelah pertimbangan yang cukup panjang, tombol instagram itu berubah dari follow menjadi following.

Dengan gemetar, Mika mengetik 'fllbck' ke direct message Azka.

Fareldo Azka, namanya saja sudah membuat Mika gemetar. Apalagi jika bermimpi untuk menjadi pacarnya.

"Gak dibuka-buka ih."

Lelah menunggu, Mika memilih stalking instagram kelas Azka dan melihat beberapa foto dan video konyol Azka.

Sederhana, tapi hal inilah yang menambah moodnya.

¤¤¤

Pagi harinya.

Azka berangkat sangat pagi ke sekolah. Ia terlalu malas mendengar pertengkaran mama papa nya di telepon, dan ia yakin siang nanti papanya akan datang ke rumah dan memaksa Azka ikut bersamanya.

Padahal mereka sama-sama bersalah.

25 menit kemudian Azka tiba di sekolah dan memarkirkan mogenya terlebih dulu.

Love, MikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang