01. bitter and sweet

433 52 11
                                    

6 Januari 2020, puncak dimana ketidakpastian itu diputuskan. Yohan memerhatikan ponselnya, berharap ada notifikasi yang bisa membuatnya lega. Saat pukul 6 KST, akhirnya ponselnya berbunyi. Tertera nama manajer-nim disana. Ia menghembuskan nafas berat, dan menggeser tombol hijau diponselnya.

"Yohan, berdasarkan hasil rapat tadi, aku minta maaf tidak bisa mempertahankan X1."

Yohan sudah menduga, ini pasti terjadi. Ia tak menjawab perkataan manajernya tadi, ia hanya mengangguk dan menahan tangisnya yang akan pecah. Tenggorokannya terasa pengap, dan dadanya terasa amat sesak. Ia menutup secara sepihak teleponnya, menyimpan ponselnya diatas meja.

Yohan menutup wajah dengan kedua tangannya, kemudian mulai menangis. Bahunya bergetar. Semua perjuangannya kini terasa sia-sia. World tour yang diimpikannya dan Billboard yang didambakannya, semuanya hancur karena ulah orang dewasa yang berengsek itu.

Saat memikirkan semua itu emosinya meluap, Yohan mengepalkan tangannya dan berteriak marah. Yohan muak dengan produser sialan itu. Ia memejamkan matanya, berusaha untuk mengontrol emosinya. Tapi tetap saja kekecewaan kini memenuhi dirinya.

.
.
.
.
.

Minkyu yang tengah asyik berselancar di instagramnya begitu terkejut saat membaca berita kalau X1 resmi dibubarkan. Ia tidak bisa membayangkan betapa kecewa hyung hyungnya dan teman temannya yang dulu selalu membantunya saat survival show itu berlangsung. Minkyu juga tidak terima dengan ini. Ia tidak mau kalau perjuangan mereka selama ini disia-siakan begitu saja.

Dulu ia juga amat kecewa. Minkyu menyalahkan dirinya sendiri karena tidak bisa melakukan debutnya. Harapannya untuk debut bersama orang yang amat ia sayangi harus pudar begitu saja. Tapi itu dulu. Sekarang yang hanya ingin Minkyu lakukan adalah menata mimpinya kembali dan mendukung dengan sepenuh hati orang orang yang ia sayangi selama ini.

Ini sudah jam 9 malam, tadinya ia ingin menghubungi teman teman seperjuangannya dulu, namun ia urungkan niatnya. Lebih baik mereka menenangkan dirinya terlebih dahulu, begitu pikir Minkyu. Ia pun lebih memilih untuk membaringkan dirinya di kasur. Kantuknya belum datang, jadi Minkyu hanya memainkan ponselnya. Satu pesan masuk, ah ternyata itu dari Salah satu hyung kesayangannya.

 Satu pesan masuk, ah ternyata itu dari Salah satu hyung kesayangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jinhyuk hyungnya juga sedang kahawatir saat ini.

Hyungnya yang satu ini memang benar benar perhatian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hyungnya yang satu ini memang benar benar perhatian. Minkyu bersyukur ketika dia merantau seorang diri ke Seoul, dia bertemu Jinhyuk yang kini sudah seperti kakaknya sendiri. Bagaimana cara Jinhyuk menenangkan dirinya saat sedih atau Jinhyuk yang selalu datang saat dirinya meresa kesepian, Minkyu benar benar berterimakasih.

Baru saja Minkyu akan memejamkan matanya, suara bel apartemennya berbunyi. Bel tersebut berbunyi berkali kali. Minkyu ingin mengumpat rasanya. Ia tidak tuli, ia bisa mendengar bel tersebut. Tapi nampaknya seseorang di luar sana benar benar tidak sabar. Minkyu beranjak dari kasurnya.

Saat ia membuka pintu apartemennya, minkyu terkejut karena orang yang berhasil membuatnya sedikit jengkel malam ini ternyata kekasihnya sendiri Kim Yohan. Minkyu bisa melihat mata Yohan merah seperti habis menangis, raut wajahnya menandakan penuh kekesalan.

"Yohan hyung.."

Tanpa basa basi Yohan langsung masuk ke apartemen Minkyu dan memeluk sang pemilik dengan erat. Minkyu tahu kesayangannya ini sedang sakit hati. Minkyu membalas pelukan erat Yohan, menepuk nepuk pelan punggung kekasihnya ini.

Emosi Yohan yang masih memuncak berhasil menghilangkan kontrol dirinya kembali. Yohan mendorong Minkyu hingga punggungnya membentur dinding. Tanpa aba aba Yohan langsung meraup bibir kekasihnya itu dengan penuh nafsu. Yohan benar benar tak memberi celah. Minkyunya mulai kesusahan bernafas.

Minkyu memukul dada yohan berkali kali, mengisyaratkan kalau dirinya butuh menghirup nafas. Tapi Yohan masa bodo, dia tetap melanjutkan ciumannya. Sampai Minkyu pun menyerah dan terbawa permainan Yohan. Minkyu mengalungkan lengannya di leher sang dominan dan mulai membalas ciuman Yohan.

Yohan yang peka pun langsung menyeret Minkyu menuju kasur tanpa melepaskan tautan bibirnya. Yohan berhasil menjatuhkan minkyu ke kasur. Dia melepaskan sejenak ciumannya dan menatap Minkyunya yang sudah terengah engah akibat ciumannya tadi.

"Hyung baik baik aja kan?" Minkyu benar benar khawatir saat ini. Ia bisa merasakan kalau yohan sangat terpukul dengan semua kondisi ini.

Yohan tidak menjawab pertanyaannya. Yohan kembali memeluk kekasihnya ini. Menghirup aroma leher Minkyu yang benar benar menenangkannya. Tangan Minkyu mengelus ngelus rambut sang dominan yang sedang bersedih hati.

"Gwaenchana hyung, ada aku disini."

.
.
.
.
.
.
.

Alarm yang Minkyu setel pada pukul 7 pagi berbunyi. Entah mengapa tidurnya kali ini terasa sangat nyaman. Saat ia mulai membuka matanya, ternyata ia tidur dipelukan Yohan. Minkyu mencoba untuk bangun dan meraih ponsel yang ada dinakas untuk mematikan alarmnya.

"Aww.."

Sial bagian bawah Minkyu terasa sangat sakit. Yohan benar benar menggila malam tadi. Sampai sampai mereka berdua tidur tanpa pakaian sehelai pun. Kekasihnya ini kalau sedang emosi benar benar merepotkan.

"Hmm.." Yohan berguman, rupanya ia juga sudah bangun dan merasakan pergerakan Minkyu. Yohan mengeratkan rangkulannya, seakan akan meminta minkyu untuk tidak mengubah posisinya.

"Hyung udah bangun?" Minkyu menatap sang kekasih dan Yohan mengangguk.

"Gini dulu jangan bergerak." Titah sang dominan membuat minkyu semakin menyamankan posisinya didada yohan.

Minkyu meyentuh dada yohan dengan telunjuknya pelan. Membayangkan bagaimana ia mencium, menjilat dan menghisap dada kekasihnya semalam, membuat minkyu tersenyum malu.

"Makasih ya semalem, maaf aku bener bener hilang kendali." Ucap sang dominan menghentikan pergerakan Minkyu.

"Aku gak papa kok, cuma kayanya sakit di bokongku bakal lama." Minkyu sedikit memanyunkan bibirnya.

Yohan terkekeh "Maaf ya sayang." Yohan mengelus ngelus kepala Minkyu dan mengecupnya.

Minkyu mendongak menatap Yohan "Hyung.. Mau morning kiss."

Dengan senang hati yohan memposisikan minkyu kembali berada di bawahnya, meletakan kedua tangan Minkyu diantara kepalanya.

Yohan tersenyum penuh kemenangan "Mau lebih juga gak papa."

Belum sempat Minkyu menjawab, Yohan sudah kembali mempersatukan bibir mereka. Bukan ciuman panas dan penuh emosi seperti semalam, melainkan ciuman lembut yang membuat keduanya saling merasakan setiap kenikmatan cinta yang mereka miliki.







To be continue~












Hai hai haiii, aku kembali dengan work hankyu yg baruu..

Padahal work sebelah juga masih jauh dari kata selesai wkwkwk.. Tapi gpp semoga hankyu shiper bisa sedikit terhibur dengan work abal abal ini 😆

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Super Delicate [Hankyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang