"Aku hamil!"
. . .
Sore ini Salwa berada di kediaman sang mertua. Ia hendak merayakan tahun baru dengan keluarga Dirgantara. Papa dan Mamanya pun turut diundang dalam acara barbeque yang telah direncanakan jauh jauh hari itu.Kuasanya bergerak mengipasi daging yang sedang dibakar. Sedangkan Irene sibuk menjaga daging sapi tadi agar tidak gosong.
"Anais mana Mbak?" Tanya Salwa, Irene menunjuk gadis kecil yang kini menjadi pusat perhatian itu. "Tuh, Mama sama Papa rebutan terus. Kamu kapan nyusul, Wa? Biar dua duanya pegang cucu." Ujar Irene.
Salwa terdiam untuk beberapa saat. Bingung untuk menjawab apa.
"Tapi nggak usah buru-buru deh. Kamu masih muda." Ujar Irene lagi. Membuat Salwa makin larut dalam pikirannya.
Di tengah-tengah lamunannya, sebuah tangan yang ia ketahui pasti siapa pemiliknya itu melingkar di pinggang Salwa. Ia cukup terkejut dengan gerakan tiba-tiba dari Jaehyun. Diberikannya tatapan sinis kepada si suami.
"Apaan?" Tanya Jaehyun dengan wajah tak berdosa. Salwa tak menjawab. Ia hanya mendengus kesal.
"Mau gantian nggak?" Ujar Jaehyun. Bukannya Salwa yang menjawab, Irene langsung tersenyum cerah seraya berkata, "Dari tadi napa Jae!"
Kini pencapit yang sedari tadi Irene pegang telah beralih tangan. Jaehyun juga nggak ngerti kenapa pencapit itu bisa berada di tangannya. Semua terjadi begitu cepat. Akhirnya Jaehyun pasrah dan meneruskan tugas kakak iparnya itu. Asal sama Salwa nggak apa apa.
"JAEHYUUUUUUUUUN!" Teriak seorang teruni dari kejauhan. Kaki jenjangnya bergerak cepat. Membawa si puan untuk berjalan mendekati lelaki berasma Jaehyun itu.
"Eh, Kak." Sapa Jaehyun seadanya. Salwa hanya mengukir senyum begitu saudara perempuan Jaehyun datang. Krystal namanya.
"Mana oleh-oleh Maldives?" Ujar Krystal sembari mengulurkan tangannya.
"Apaan? Nggak ada. Kayak nggak pernah ke Maldives sia." Ujar Jaehyun yang langsung dibalas oleh tatapan seram dari Krystal pun istrinya.
"Bahasanya jelek banget ih. Tampol aja Teh." Ujar Salwa. Krystal tertawa pelan lalu melayangkan pukulannya di lengan saudaranya itu.
"Bang Kai mana?" Tanya Jaehyun.
"Buset jelek banget manggilnya." Ujar lelaki yang baru saja datang. Kalau ini namanya Kaisar, suaminya Teh Krystal.
"Bang Kaisar, sat. Kasian banget suami gue jadi bangkai." Ujar Krystal tak terima suaminya mendapatkan ejekan yang tidak disengaja itu.
"Aduh gaya euy pasutri baru bakar-bakaran aja berdua." Goda Kaisar. Salwa hanya tertawa pelan menanggapinya. Nggak mungkin Salwa petakilan. Belom deket lur.
"Udah bukan pasutri baru ya. Udah lima bulan lebih." Bantah Jaehyun. "Halah masih kecil itu. Anak umur 5 bulan aja belum bisa makan." Ujar Kai tidak mau kalah.
"Nggak lah, kucing umur 5 bulan udah bisa hamil."
"Hoax tuh, umur 8 bulan baru bisa hamil."
"Eh nggak percaya. Tuh tanyain si Doyoung, kucingnya umur 5 bulan udah hamil kok."
"Halah salah pergaulan itu mah."
Krystal dan Salwa hanya bisa menghela nafasnya panjang. Ini bapak bapak debatnya nggak bisa lebih elit gitu?
"ITU YANG BAKAR DAGING KOK MALAH DEBAT YA?!" Teriak Haris, membuat keduanya berhenti saat itu juga.
. . .
KAMU SEDANG MEMBACA
DIJODOHIN - Jung Jaehyun ✔ [SUDAH TERBIT]
FanfictionKata siapa dijodohin itu ngga enak? ©friedhorse, 2018 highest rank #1 in nctjaehyun 05/10/19 #1 in jungyoonoh 03/11/19