BAB 17 "All I Need Is U"

308 34 3
                                    

Yoojung hanya mampu menumpahkan air mata saat sosok yang amat dirindukan dan tak dapat dijumpai cukup lama itu hadir di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yoojung hanya mampu menumpahkan air mata saat sosok yang amat dirindukan dan tak dapat dijumpai cukup lama itu hadir di hadapannya. Ia pun tidak yakin atau mungkin ini hanya sebuah mimpi, tetapi kakinya begitu saja melangkah untuk kemudian merengkuh tubuh gagah itu dengan begitu erat.

Aroma lavender yang lembut dari lotion yang digunakan oleh penyanyi kenamaan itu selalu menjadi favorit bagi Yoojung, menguarkan aroma manis dan alami yang menenangkan. Lelaki tampan bermarga Kim itu memang kerap kali menggunakan lotion sebagai pewangi tubuhnya dibandingkan dengan parfum.

Yoojung menenggelamkan wajah kecilnya pada dada bidang Taehyung, bahkan tak peduli jika air mata dapat membasahi kemeja yang dikenakannya, ia hanya butuh sandaran untuk saat ini. Ia merasa sungguh putus asa.

Sedang lelaki itu tak banyak bicara, disambut oleh tangis dari Yoojung saja sudah membuatnya begitu tersiksa. Ia geram dan begitu marah pada Belle Jean, untuk kali ini ia tidak akan lagi berlindung pada ketenaran hingga membiarkan orang yang dicintainya itu mendapatkan penderitaan.

"Menangislah, tak apa, Yoojung. Aku akan memelukmu dengan erat," ujar lelaki itu semakin menguatkan pelukannya.

"Aku tidak marah, aku tidak akan bisa marah padamu. Aku hanya kesepian, aku hanya butuh kau ada di sampingku. Namun, terkadang aku hanya begitu kecewa dengan keadaan yang ada. Apa jika kita tidak ada dalam industri ini, apa hubungan kita akan baik-baik saja?"

Taehyung terdiam, ia hanya mengelus rambut Yoojung pelan untuk menenangkan. Pun ia tak punya jawaban pasti dari pertanyaan itu, sebab ia pun memikirkan hal yang sama. Akan tetapi, semua ini sudah digariskan Tuhan sebagai takdir yang harus dijalani. Ini mungkin adalah ujian yang lain, yang harus mereka hadapi untuk menuju sebuah kebahagiaan nantinya.

"Hubungan kita akan selalu baik-baik saja," kata Taehyung tanpa ragu.

Yoojung segera melepaskan pelukan, kemudian menatap lelakinya itu dengan tajam.

"Kenapa, kau mulai ragu?" tanya Taehyung.

"Bagaimana bisa baik-baik saja, lihat apa yang terjadi sekarang? Dengan berita yang sedang menimpaku, kau mungkin akan ikut terseret. Aahh ... kenapa harus seperti ini?"

Yoojung nampak begitu frustasi.

Taehyung melangkah dan mendekat kembali pada Yoojung, merengkuh tubuh ramping itu dalam dekapnya. Kini ganti ia yang menyandarkan kepala di pundak Yoojung.

"Aku sudah katakan, aku tidak akan pernah melepaskanmu. Kau tidak boleh protes!" rajuk Taehyung. "Apa pun yang terjadi pada karirku, itu hal berbeda dengan hubungan yang kita jalani. Aku hanya butuh dirimu, Yoojung."

Yoojung terdiam.

"Meski kau ingin lari, tetapi aku akan terus mengejarmu. Aku tak ingin merasakan kehilangan dirimu untuk yang kedua kalinya."

"Taehyung—"

"Aku tahu itu hanya rumor palsu, hanya pekerjaan licik dari Belle Jean."

"Belle Jean?"

Astaga, Taehyung tak habis pikir. Apa Yoojung sampai saat ini tidak tahu kalau berita yang disebarkan tentangnya adalah ulah dari Belle Jean. Kenapa kekasihnya itu harus terlampau lugu seperti ini hingga menaruh curiga saja dia tidak mampu. Terkadang Taehyung begitu kesal dengan sifat Yoojung yang terlalu polos. Ah, tidak, lebih baik kalau Taehyung memanggilnya bodoh saja.

"Apa maksudmu dengan Belle Jean?"

PLETAK

Karena telalu gemas, Taehyung pun menyentil kening Yoojung.

"Aw, sakit," ringis Yoojung.

"Aku tidak tahu harus marah atau malah tertawa saat ini," kata Taehyung yang bermaksud menyindir.

Yoojung mengerutkan dahi, matanya memicing pada Taehyung.

"Seokjin tidak memberitahumu soal ini?"

"Dia memberiku waktu untuk beristirahat, sementara dia menyuruhku untuk mematikan ponsel. Jadi, apa maksudmu dengan pekerjaan licik Belle Jean?"

Taehyung tak langsung menjawab. Ia lalu menarik tangan Yoojung dan mereka pun duduk si sofa yang berada di ruang tengah.

Sebenarnya apa rencana dari Seokjin saat ini, mengapa justru lelaki itu tak memberi tahu Yoojung yang sebenarnya. Atau mungkin ia tidak mau melihat Yoojung semakin frustasi? Ah, kini Taehyung pun ikut frustasi.

"Ayo katakan, apa maksudmu tadi?" pinta Yoojung yang penasaran.

"Aku masih jet lag, kepalaku terasa pusing," keluh Taehyung

"Ah, benar, aku lupa jika kau baru kembali dari Thailand. Ya sudah, sekarang kau kembali ke rumah dan istirirahatlah."

Taehyung tak menanggapi.

"Taehyung—"

"Hmm," jawab Taehyung.

"Kenapa wajahmu terlihat pucat? Maaf, aku tadi tidak memperhatikanmu," ujar Yoojung yang terlihat khawatir. "Aku akan membuatkan susu untukmu ya, tunggu sebentar."

Yoojung kemudian bangkit dari duduk, tapi Taehyung menarik tangannya kuat hingga kini Yoojung kembali terduduk di samping lelaki tampan itu.

"Kenapa, hanya sebentar kok. Emm, atau mau kubelikan obat?"

"Cerewet." Taehyung tersenyum dan mencubit hidung mungil Yoojung. "Padahal, tadi kau sedang penasaran soal Belle Jean."

"Tapi kan kau sedang sakit, aku mana bisa membiarkanmu," jelas Yoojung.

"Meskipun itu sangat penting dan menyangkut dirimu?"

"Aku tahu, tapi jika kau sakit penjelasanmu juga tidak akan terdengar jelas."

"Jadi, aku lebih penting?" tanya Taehyung yang sebenarnya bertujuan menggoda Yoojung.

"Tentu saja," jawab Yoojung mantap.

"Ah, sial."

"Kenapa?"

Taehyung lalu menarik Yoojung dan kembali memeluknya dengan erat, ia pun menciumi rambut Yoojung.

"Taehyung-ah."

"Aku terlalu menyukaimu Yoojung, sampai aku bisa menghancurkan karirku untuk bisa bersamamu."

Yoojung terkejut, ia ingin melepaskan pelukan Taehyung dan menatap lelaki itu dengan tajam, akan tetapi Taehyung justru menahannya kuat.

"Tetaplah bersamaku, Yoojung."

"Hmm," jawab Yoojung tanpa memprotes.

Melepaskan sejenak beban dan rasa frustasi yang membebani, mereka pun lebih memilih untuk menghabiskan waktu dengan melepas kerinduan satu sama lainnya. Yoojung tak mungkin bohong jika ia masih dipenuhi rasa takut, tetapi kehadiran Taehyung saat ini di sampingnya adalah obat yang paling mujarab.

***

Hehe maaf ya yang kali ini pendek bgt chapternya, soalnya cuma sampe situ kepikirannya. klo dipaksain nanti feelnya gk ngena. 


Living with annoying boy Season 2 - KTH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang