Empat

89 1 0
                                    

Lamunan Kirana terhenti ketika mendengar derap langkah tergesa-gesa, segera diangkat kepalanya dan berdiri begitu mengetahui dokter yang menangani Jasmine menuju ke arahnya...

Dengan muka muram dokter menjelaskan
"Kondisi adik anda memburuk..."

Kirana kembali menegang sambil menekan bibirnya dengan erat dan mengepalkan tangannya kuat-kuat, matanya berlinang air mata tanpa disadari

"Maaf karena saya harus berterus terang, tapi saya rasa anda perlu tahu bertapa parahnya kondisi, adik anda mengalami pendarahan yang hebat, sehingga saya harus bertindak melakukan operasi segera untuk mengeluarkan bayi nya"

Dokter itu terdiam dan menatap Kirana sebelum kembali melanjutkan

" Anda harus segera menandatangani prosedur operasi, saya akan mempersiapkan agar segera dilakukan operasi"

Kirana menganggukkan kepalanya dengan pasrah dan segera mengurus prosedur operasi

Berjalan menuju ruang operasi adiknya Kirana kembali tersentak melihat Jasmine dengan muka pucat dan mata terbuka lebar  menatap dengan tatapan kosong sewaktu perawat mendorongnya menuju ruang operasi, segera Kirana mengambil tangannya dan menggenggam erat

"Aku menunggumu disini Jas... Aku sangat mencintaimu, bertahanlah... Demi bayimu Jasmine..."

"Maaf nona anda hanya bisa mengantar sampai disini"

perawat itu melepaskan tangannya dan segera menutup pintu ruang operasi

Dengan resah Kirana terus menunggu sampai akhirnya Dokter keluar dari ruang operasi dan mengatakan dengan lembut

"Bayinya perempuan... berat dua kilogram kondisi sempurna, saat ini sedang dipindahkan ke inkubator karena persalinan yang masih sangat muda"

Kirana menarik nafas panjang

"Tetapi kondisi adik anda koma saat ini karena pendarahan yang terlalu banyak meskipun sudah di bantu transfusi darah, adik anda akan di pindahkan segera ke ruang ICU untuk penanganan lebih lanjut"

"Bayinya dapat anda lihat sekarang nona Kirana"

Dokter menjelaskan dan memberitahu perawat untuk mengantarkan Kirana menuju ruang bayi

Berjalan lemas menuju ruang bayi dengan air mata yang terus mengalir Kirana hanya bisa berkata dalam hati .... ku mohon Jasmine bertahan lah demi bayimu

Jari-jari mungil yang hanya seukuran satu jari dewasa meluluhkan hati Kirana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jari-jari mungil yang hanya seukuran satu jari dewasa meluluhkan hati Kirana ...Sayangku...bayi mungil ku bertahanlah sayang...

"Siapakah nama bayi ini" perawat bertanya

"Camelia Putri Jasmine"

🍁🍁🍁🍁

Kirana teringat percakapan nya dengan Jasmine seminggu yang lalu saat mereka menghabiskan weekend bersama dirumah

"Oooh kak.... Sini cepat kemari"

teriakan adiknya itu membuatnya panik, dengan terburu-buru Kirana berlari dari dapur menuju ruang tengah

"Kau kenapa...."

Dengan deru nafas yang tergopoh-gopoh

"Hahahaha....Kenapa kau berlari..."

"Duduk sini...dan coba kemarikan tangan mu"

Segera Kirana duduk dan mengulurkan tangannya, tiba-tiba saja ia tersentak saat jemari tangannya merasakan gerakan bayi di perut Jasmine

"Ooohh... ooohh Jasmine dia bergerak-gerak...."

Tawa bahagia mereka bergema saat merasakan bayi tersebut

"Camelia... bukankan itu nama yang bagus kak, bunga yang indah dan mekar saat musim panas datang dia bagaikan penyejuk hatiku disaat pernikahan yang tidak bahagia ini aku jalani"

Sambil memeluk erat adiknya Kirana hanya bisa mengangguk angguk kan kepalanya

"Kau harus menjadi Bunda untuk Camelia kak...."

Kirana melepaskan pelukannya dan menatap Jasmine dengan tajam

"Apa maksud ucapan dashyat mu itu... Kaulah ibunya...kau yang mengandung nya kenapa aku yang menjadi Bundanya!!?"

Dengan tertawa kecil tertahan Jasmine berujar

"Kau tahu saat kecil kita pernah tinggal di Malang... sebelum ayah dipindahkan ke Jakarta"

Kirana menganggukkan kepalanya

"Saat sedang mengelus-elus perutku aku selalu berkata bahwa aku, kau dan bayiku kembali kesana ke kota kita dilahirkan, tinggal disana dengan sederhana dan bahagia seperti dulu, aku ingin Camelia merasakan berlarian di Padang rumput hijau, sawah-sawah hijau, kolam air tempat  kita bermain... Ahhh kak perasaan itu sangat membuatku bahagia"

"Apakah bisa kita kesana kak..." Ujar Jasmine

"Kau ini.... bagaimana dengan pekerjaanku"

Kirana mendengus... Sedangkan Jasmine hanya tertawa...

☘️☘️☘️☘️

Kenangan itu terhenti saat perawat menepuk pundak Kirana dan berkata untuk segera keruangan tempat Jasmine dipindahkan, dengan segera Kirana berlari menuju kesana, pintu terbuka dan Dokter berjalan dengan menundukkan kepalanya

"Maaf nona Kirana... Adik anda tidak bisa bertahan beliau baru saja menghembuskan nafas terakhirnya..."

"Jasmine.... Ohh Jasmine maafkan aku..." Deru tangisan Kirana saat memeluk adiknya yang sudah terbujur kaku

                        ------------_-------------
               ⚠️❗❗ Notifikasi ❗❗⚠️

☑️ 💯 Hanya imajinasi saya saja
☑️ Bantu vote jika kalian menyukai cerita ini
☑️ Terima kasih

Cinta Buta Kirana LarasatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang