Sakit tapi nggak ada wujudnya.
Setan kali.
HahahaYuki Anggraini
"Mas.. beneran ini tempatnya?"
Mas rio mengangguk.
Tempat yang enak, nuansa begitu asri dengan banyaknya pohon jati yang berdiri kokoh di atas lahan yang aku perkirakan luasnya mencapai empat hektar . Seperti hutan, yah hutan yang letaknya tidak jauh dari bandara adi soemarmo -solo-.
Melihat objek yang begini apik muncul ide gagasan, mengusung tema ala eropa . Yah harus."Mas.." langkahku terhenti. Mas rio yang dua langkah di depanku mendadak ikut berhenti. Perhatiannya tertuju pada tanganku yang menarik ujung kaos polonya.
"Apa nduk?" Kini fokusnya penuh pada wajahku.
"Emm.." ku tuntun dia duduk di bawah, beralaskan tanah "duduk sini" dia mengernyit bingung. Tanpa babibu ku dorong badannya agar duduk sepenuhnya pada tanah.
"Kotor nduk.. kita mau ngapain?"
"Mau anuan" seketika wajahnya tegang. Ku raup saja wajahnya dengan tanganku yang sedikit kotor.
"Nduk..." geramnya lalu memegang tanganku kemudian ditariknya. So aku juga terduduk di depannya. "Jangan main main.."
Hahaha apaan dah ini bos sipit, yakali aku mau anuan di siang bolong di rindangnya pohon jati pula. Nggak banget.
"Dih pasti ngiranya aku serius..? Ogah banget aku mas.. kalopun mau gituan, lamar dulu terus nikah baru kuda kudaan" mas rio meraup wajahnya kasar. Kalem kalem juga omes lho. Otak mesum. Hahaha
"Kita meeting di sini. Berdua"
Alisnya naik ke atas. Seolah olah mengutarakan kamu ngaco? Ya aku ngaco bapak bos. Fyuh
"Gini lho, berhubung tempatnya banyak pohon jati gimana kalo kita mengusung tema ala eropa. Pohon jati jangan ditebas semua, sisain kanan kiri dan belakang. Nah untuk bangunannya menghadap jalan raya di depan, atapnya model lumbung untuk dinding jangan pakai batako tapi pakai kaca. Biar pengunjung bisa menikmati seolah olah berada di hutan dan juga kita bisa menghemat listrik. Hahaha . Untuk sketsa bangunan.." aku mengambil buku dan pensil kemudian menggambar sketsa disertai keterangan. Pertama untuk sampul ku gambar atap yang menyerupai lumbung (segitiga sama kaki), lalu bagian depan meja kasir diikuti coffea shop kemudian bagian tengah ada meja bertender sekaligus untuk tempat merokok dan bagian belakang diisi banyak meja dan kursi mengusung tema restoran di mana pengunjung bisa menikmati berbagai menu makanan . Lalu toilet di belakang setelah bagian resto.
Mas rio manggut mangut setelah ku terangkan gambar yang sudah jadi."Untuk pintu, pintu utama bagian depan, pintu cadangan di kanan bagian resto lalu pintu karyawan paling belakang diarea dapur.Untuk penataan cahaya, depan bangunan dikasih lampu yang temaram. Pohon jati yang terletak di kanan kiri bangunan dikasih lampu tumbler biar menambah kesan romantis. Bagi"
"Jadi resto ini mengusung dua tema? Bagian depan coffea shop dan belakang restaurant?"
Aku mengangguk antusias. Dia manggut manggut lagi lalu satu detik berikutnya dia membawaku dalam dekapannya. Kemudian mencium pucuk kepalaku.
"Terima kasih sayang"
"Mas.. udah ihh. malu nanti ada yang liat.."
Dia masih erat memelukku.
"Mas beneran nanti ada yang liat"
"Nggak ada, orang sepi"
Sepi gundulmu mas ! Di depan sana jalan raya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir atau Kesengajaan Belaka?
عاطفيةJungkir balik dunia yuki, membuat dia mau tak mau memutar otak untuk bisa bertahan hidup. "mas?" kupandangi wajahnya yang tersenyum manis mengandung arti . maksudnya apa ini? "ada yang bisa menjelaskan?" dengan isyarat mata kupandangi orang diseke...