•My First Dream•

2 0 0
                                    

"Aku ingin mimpiku menjadi kenyataan! Aku ingin hal itu terjadi! Kumohon, jadikan mimpiku ini sebuah kenyataan!" Ucap seorang gadis dihadapan sebuah cermin besar.

"Hidupku hancur, aku ingin semua kembali seperti semula! Kumohon kabulkan!" Teriak gadis itu sambil memukul cermin didepannya.

Choi Syah Ri, seorang gadis yang berharap mimpinya menjadi kenyataan.

Ia anak sulung, dan ia tidak memiliki adik.

Ia merasa dirinya selalu ditekan oleh teman-temannya karena ia bukan merupakan anak golongan kaya.

Ayahnya mengalami kebangkrutan dua tahun lalu.

Keluarganya menderita, kehidupannya berkekurangan, sehingga ia dan ibunya harus bekerja paruh waktu demi menghidupi keluarganya.

Ayahnya sekarang sedang sakit keras, dokter menyatakan bahwa ayahnya mengalami kanker stadium 2.

Ia sangat khawatir akan kesehatan ayahnya, ia tidak mau menyusahkan keluarganya.

Ibunya selalu melarangnya untuk bekerja, tetapi ia terus bersikeras untuk tetap bekerja.

★═══════════════════════★
In Bedroom
★═══════════════════════★

"Nak? Ayo keluar, makanlah. Ibu tidak ingin kau sakit" Ujar ibunya sembari mengetuk pintu kamarnya.

"Iya bu, nanti aku makan" Balas Syah Ri sambil merebahkan diri di kasurnya.

"Kapan? Makanlah, sudah hampir dua hari kau tidak makan, ayolah" Pinta ibunya.

"Iya bu sebentar lagi, aku mau tidur dulu sebentar" Balas Syah Ri sambil memainkan hanphone nya.

"Baiklah, sehabis tidur, langsunglah kedapur dan makan. Ingat, kau harus segera makan, ibu tidak ingin terjadi sesuatu terhadapmu" Jelas ibunya sambil berjalan menjauh dari kamarnya.

(Huft, aku tidur dulu sebentar, aku sangat letih. Lagian nanti malam aku akan bekerja lagi)Batin Syah Ri sembari mematikan hanphone nya dan segera menutup matanya agar tertidur.

★═══════════════════════★
In Dream
★═══════════════════════★

"A-aku, dimana?" Tanya Syah Ri pada dirinya sendiri.

"Kau ada di mimpimu" Jawab seorang pria yang menghampirinya dan membawa segelas air.

"Di-di mimpiku? Apa maksudmu?" Tanya Syah Ri sambil memegang kepalanya yang sedikit terasa pusing.

"Ya, kau ada di mimpimu" Jawab pria itu sambil tersenyum kecil.

"Apa yang kau katakan? Aku tidak mengerti, kepalaku sakit sekali" Jelas Syah Ri sambil terus memegang kepalanya.

"Itu tidak parah, percayalah. Ini, minum air ini, kau pasti haus kan?" Balas pria itu sambil menyodorkan segelas air kehadapan Syah Ri.

"Ah baiklah, terima kasih" Jawab Syah Ri.

Ia meminum air yang diberikan oleh pria itu, lalu ia merasa kepalanya sudah tidak terlalu pusing.

"Bagaimana? Sudah baikan?" Tanya pria itu sambil mengelus rambut Syah Ri.

"I-iya, sudah baikan. Ngomong-ngomong, siapa namamu?" Tanya Syah Ri.

"Namaku? Kau akan tahu nanti malam" Balas pria itu sambil tersenyum kecil.

"Nanti malam?" Tanya Syah Ri.

"Ya, nanti malam. Di saat kau sedang bekerja, akan ada seseorang yang mirip denganku. Bukan hanya mirip, itu adalah diriku yang sesungguhnya. Saat kau sedang menjaga kasir, seseorang itu akan menanyakan sesuatu padamu, dan nanti ia akan bertanya siapa namamu. Percayalah, aku akan menemuimu nanti malam. Sampai jumpa" Jelas pria itu sembari berjalan berlawanan arah menjauh dari Syah Ri.

"Hah?!" Teriak Syah Ri yang terbangun dari tidurnya.

"Ta-tadi aku mimpi apa?" Tanyanya pada dirinya sendiri.

(Di-dia bilang akan menemuiku nanti malam? Haha, tidak mungkin)Batin Syahri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Beauty DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang