👑{CHAPTER 9}👑

3.2K 202 23
                                    

Happy Reading ❤

Maaf ya kalau banyak typo 😁❤

👑

Beberapa bulan telah berlalu, hubungan Lio dan Adelia terasa semakin dekat. Mereka sering menghabiskan waktu bersama.

Hari ini Adelia mengantar Lio ke gereja, Lio setiap minggu ke gereja untuk ibadah. Adelia hanya menunggu di luar sampai Lio selesai ibadah.

Adelia pergi sebentar untuk membeli makanan untuknya dan Lio. Ia melihat tukang kebab di sana, ia langsung membeli kebab itu.

"Ternyata di sini," sahut Lio, saat ia selesai berdoa ia langsung mencari Adelia.

Adelia tersenyum menatap Lio. "Gue beliin kebab buat lo," Adelia menyerahkan satu kebab kepada Lio.

"Ayo ke taman, kita makan di sana," ujar Lio, tanpa ragu Lio menggenggam tangan Adelia.

Lio dan Adelia duduk di bangku taman, gereja tempat Lio berdoa memang tidak jauh dari taman jadi ia selalu ke sini setelah selesai berdoa.

Adelia memakan kebabnya dengan lahap, bahkan kebabnya sudah habis dalam beberapa menit. Lio hanya tersenyum melihatnya.

"Kurang?" tanya Lio.

"Hmm... Iya, gue belum kenyang Lio," jawab Adelia.

"Ya udah ayo beli lagi, sekalian beliin buat Mama Papa lo," ajak Lio, ia kembali menggenggam tangan Adelia.

Lio menyuruh Adelia untuk menunggu sebentar di tukang kebab, ia harus membeli sesuatu.

Lio kembali dengan membawa sebuah plastik yang isinya belum diketahui. Adelia dan Lio pulang dengan menggunakan taksi, setelah motornya diambil waktu itu Papanya tidak mau lagi memberinya motor untuk ke sekolah.

Lio menyerahkan kantung plastik tadi pada Adelia. Adelia mengernyit bingung. "Apa ini?" tanya Adelia.

"Hadiah karena lo selalu nemenin gue ke gereja. Makasih Lia," ucapnya tulus sambil mengelus pucuk kepala Adelia.

Adelia segera membuka isi plastik itu dengan gembira. Ia tersenyum tipis saat tahu isi plastik itu adalah kerudung. "Kenapa ngasih ini?" tanya Adelia penasaran.

"Gue sering liat cewek muslim pake hijab, gue juga pengen ngeliat lo pake hijab Lia, pasti cantik," jawab Lio sambil tersenyum tipis. 

Adzan dzuhur sudah berkumandang, Adelia meminta supir taksi untuk berhenti di masjid terdekat. "Gue mau sholat dulu ya Lio, sekalian gue mau nyoba pake kerudung bergo dari lo," ucap Adelia.

Lio mengangguk mengerti. "Gue bakal tunggu di sini," ucapnya.

"Mas nggak sholat? Ayo sholat bareng Mas, saya juga mau sholat," ajak supir taksi.

"Saya kristen Pak," jawab Lio dengan nada yang lembut.

"Aduh maaf Mas saya nggak tahu," ucap supir taksi itu merasa tidak enak.

Adelia telah selesai sholat, ia kembali ke dalam taksi. Ia tersenyum saat melihat Lio yang tertidur lelap, sepertinya Lio kecapean. Adelia menyenderkan kepala Lio di bahunya. "Mimpi indah Lio," lirih Adelia.

"Neng pacaran sama Mas itu?" tanya supir taksi karena penasaran.

"Nggak Pak, kami cuma berteman," jawab Adelia.

"Bagus lah kalau gitu, saya kira pacaran. Kamu sadar kan Neng kalau kalian nggak bisa bersatu, jadi saya harap jangan menaruh perasaan yang berlebih agar tidak menyakitkan nantinya."

Adelia hanya terdiam mendengar nasehat dari supir taksi itu, ia bingung harus menjawab apa.

Lio mengejapkan mata saat mendengar Adelia memanggil namanya beberapa kali. "Lia," panggil Lio dengan suara yang serak.

Adelia dan Lio turun dari taksi saat sudah sampai di depan rumah Adelia. "Lo nggak kaget ngeliat gue pake kerudung gini? Respon lo kek biasa banget," ucap Adelia.

"Akh itu karena gue udah tau lo bakal tetap cantik walau gimanapun penampilan lo Lia," jawab Lio.

Adelia tersenyum mendengarnya, ia menggandeng tangan Lio untuk masuk ke dalam rumahnya. "Nggak usah terlalu jujur napa," lirih Adelia.

Saat ini Adelia dan Lio sedang menonton film di televisi. Adelia dengan ragu menyenderkan kepalanya di bahu Lio, tapi beberapa saat kemudian ia menjauh dari Lio.

Lio melirik Adelia yang sudah fokus menonton film. Beberapa saat kemudian Lio menarik kepala Adelia agar bersandar di bahunya. "Nyender aja, nggak usah malu-malu, gue nggak keberatan," ucap Lio.

Adelia tersenyum tipis. "Makasih Lio," lirihnya pelan.

"Lio, apa gue boleh tanya suatu hal?"

"Apa?"

"Apa gue boleh tau siapa foto cewek yang dijadiin lockscreen handphone lo itu?" tanya Adelia ragu.

"Itu temen kecil gue, namanya Clarissa. sekarang dia tinggal di Inggris. Gue terakhir ketemu sama dia setelah lulus SD, tapi gue sama dia sering chat dan ngirim foto sampai sekarang. Dia cantik kan Lia?" tanya Lio dengan senyum yang mengembang di bibirnya. 

"Iya, cantik banget malah," jawab Adelia dengan senyum yang sedikit dipaksakan.

"Iya, Clarissa emang cantik banget, dan yang paling penting dia berharga buat gue. Dia selalu ada buat gue walaupun cuma lewat chat, gue seneng dia udah hadir di dalam hidup gue," ucap Lio.

Adelia hanya terdiam saat mendengar pujian yang terus-menerus keluar dari mulut Lio untuk Clarissa. Apa secinta itu Lio pada Clarissa?

👑

Gimana part ini menurut kalian? Komen ya, aku seneng kalau kalian komen 😁❤

Jangan bosen-bosen ya baca setiap part-nya 😁❤

17 Juni 2021

AdelioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang