☀ | 4th

1.9K 298 19
                                    

Sejujurnya begitu banyak pertanyaan yang muncul di benak Soobin. Namun, Soobin terlalu takut untuk memulainya. Ia tidak mau membuat Hueningkai merasa tidak nyaman. Mungkin nanti saja, pikirnya.

Malam itu hujan turun begitu deras. Suara gemuruh di langit terdengar begitu keras disertai kilatan petir. Membuat Soobin berjengit setiap kali mendengarnya.

Tok tok tok

Mengetuk pintu rumah kekasihnya. Berharap pintu itu segera terbuka.

Cklik

Benar saja, beberapa saat kemudian Hueningkai muncul dari balik pintu.

"Soobin masuklah." Perintah Hueningkai. Soobin tertegun. Muncul sebuah keyakinan dari dalam dirinya.



Ctarrrr!



Suara petir menyambar ditengah derasnya hujan. Soobin masih terdiam menatap Hueningkai yang begitu tenang saat mengelap rambutnya yang sedikit basah terkena air hujan.



Ctarrrr!



Mereka sekarang sedang berada diruang tengah rumah Hueningkai. Sudah menjadi kebiasaan Soobin setiap kali hujan deras melanda, ia selalu mendatangi rumah kekasihnya itu.

"Soobin-ssi tunggu sebentar, akan kubuatkan kau teh hangat." Ucap Hueningkai lembut sembari mengusap pipi Soobin. Ia lalu bangkit dan hendak pergi ke dapur.


Ctarrrr



"Berhenti!"

Soobin bangkit dan menahan tangan Hueningkai.

"Ada apa?" Tanya Hueningkai. Matanya bergerak cemas.

"Kau—"

Soobin menatapnya begitu tajam, "—siapa kau sebenarnya?"

"Apa?"

"Kau bukan Hueningkai!"

"S-soobin ada apa denganmu?"

Soobin berdecih. "Empat tahun mengenalmu—"














"—empat tahun berpacaran dan kau adalah salah satu orang yang takut dengan suara petir!"

What's Wrong With Hyuka? ; SOOKAI✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang