☀ | 6th

2.4K 285 53
                                    

"Sudah lebih dari sepuluh menit, kita kembali ya?" Soobin menangkup wajah kekasihnya dengan kedua tangan. Sakit... Itulah yang ia rasakan begitu mendapati kekasihnya yang terlihat begitu pucat dan kurus, hingga garis tulangnya terlihat.

"Tidak, aku ingin kau memelukku."

"Eh?"

Hueningkai tersenyum lembut. Meski sedang sekarat, tetapi kecantikannya tidak pernah sirna.

"Soobin-ssi peluklah aku hm?"

Tanpa pikir panjang Soobin membawa Hueningkai kedalam pelukannya. Ia memeluk kekasihnya dengan erat, seakan tidak mau kehilangan orang yang sangat ia cintai itu.

Mereka larut begitu lama disana. Memandangi lalu lalang pasien juga menikmati udara pagi yang menyejukkan. Mereka sedang berada ditaman milik rumah sakit tempat Hueningkai dirawat.






"Soobin..."

"Ada apa Hyuka cantik?"

Hueningkai terkekeh. Soobin memang masih sama, suka sekali menggodanya.

"Kau mencintaiku kan?"

Soobin menautkan kedua alisnya, "Tentu saja
Soobin sangat sangat mencintai tuan putri Hyuka." Katanya lalu menghujani wajah Hueningkai dengan ciuman lembut.

Bersembunyi dileher sang kekasih, Soobin bisa merasakan hembusan napas Hueningkai yang menerpa lehernya.

"Terimakasih telah mencintaiku dengan tulus, kau tau aku lebih mencintaimu..."

Suara Hueningkai terdengar pelan namun sedikit menyakitkan. Soobin memiliki prasangka yang tidak baik. Entahlah.

"Kenapa mengatakan itu?"

Hueningkai menggeleng pelan, bahkan terkesan lemah. Ia tidak mampu lagi menahan sakit ditubuhnya.

"Maaf telah membohongimu, maaf karena telah menyuruh Taehyun berpura - pura menjadi aku dan... Berjanjilah padaku kau harus bahagia Soobin-ssi."

Soobin menutup matanya erat. Ia bahkan sama sekali tidak berhak marah pada Hueningkai. Ia sangat mencintainya.

"Jangan mengatakan itu sayang, tak perlu minta maaf. Dan aku berjanji akan bahagia, jika aku bersamamu. Kau tau aku sangat mencintaimu, sangat."

Hueningkai tersenyum dalam pelukan Soobin.

"Aku juga mencintaimu... Selamanya, Hueningkai mencintai Soobin seorang.... Ya... A....ku mencintaimu... Soobin-ssi."

Selepas itu Soobin terisak hebat. Merengkuh tubuh Hueningkai semakin dalam. Tidak ada lagi deru napas yang ia dengar, tidak ada lagi deru napas yang menerpa kulitnya. Tangan Hueningkai terkulai lemas dipangkuannya. Soobin menangis, ia menangis tersedu - sedu memeluk dan menciumi tubuh Hueningkai yang tak lagi bernyawa.




 Soobin menangis, ia menangis tersedu - sedu memeluk dan menciumi tubuh Hueningkai yang tak lagi bernyawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






The End

What's Wrong With Hyuka? ; SOOKAI✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang