Setelah makan malam kemarin, kini keluarga Rann sedang bersiap-siap untuk packing barang yang diperlukan karena hari ini mereka semua bakalan pergi berlibur di Italia.
Rann yang beberapa hari ini sah menjadi pacar seorang ketos yakni Andra Sabili prananta, sedang dilanda dilema. Disatu sisi ia ingin sekali berlibur di Italia dan disisi lain Rann tidak mau jauh-jauh dari Andra.
Perempuan berambut sepunggung itu berjalan mondar-mandir sambil sesekali mengecek gadget nya.
Klinggg..
Suara notifikasi dari handphone yang digenggam Rann berbunyi nyaring.dengan cepat Rann langsung membukanya.Babe❤️
Sayang kamu udah berangkat?Belum,btw kamu beneran gak mau ikut?nanti aku tungguin kalau kamu ikut.
Enggak sayang
Kenapa?
Gapapa, itu kan acara keluarga kamu. Aku gak mau ganggu aja.oh ya nanti kalau udah berangkat bilang ya!
Iya nanti aku bilangin.aku sayang kamu
I too,babe.
percakapan di handphone berhenti, setelah Rann mendengar mamanya memanggil dari halaman rumah.
"Iya ma, sebentar" Rann menarik koper berwarna putihnya.
Andra aku berangkat
Pesan singkat dari Rann sebelum pergi meninggalkan rumahnya.Tak butuh waktu lama untuk menuju bandara kini Rann dan keluarganya sudah sampai dan sedang menunggu jam terbang.
Pesawat yang ditumpangi Rann berangkat 45 menit lagi. Rann menunggu sambil meminum minuman yang ia beli di Starbucks yang ada di bandara tersebut.
Andra aku sudah sampai bandara,40 menit lagi pesawatnya lepas landas
Beritahu Rann lagi,tak sampai 2 menit chat dari Rann sudah dibalas oleh Andra.
Aku udah ada di belakangmu.
Dan seketika Rann langsung menoleh kearah belakang. Dan benar Andra ada dibelakang nya sambil memperlihatkan senyuman.
Entah gerakan apa yang Rann dapat, ia langsung berlari kearah Andra dan langsung memeluk Andra erat.
"Aku gak mau jauh dari kamu" ucap Rann
ANDRA POV
hari ini adalah hari dimana gue bakalan jalanin operasi ginjal. Dan hanya bunda dan Cindy yang mengetahuinya.Jam menunjukan pukul 7 pagi. Masih ada 5 jam lagi untuk gue dioperasi. Itu artinya waktu berangkat ke rumah sakit masih sangat lama.
Jantung gue gak berhenti berdebar,entah itu karena gerogi karena akan menjalani operasi kali keduanya. Dengan tangan yang senantiasa melekat dan kaki yang entah kenapa gemeteran sendiri, gue akhirnya memutuskan untuk mengirimi Rann pesan.
Ingin rasanya gue bilang ke dia kalau hari ini gue bakalan jalanin operasi, tapi tidak usah. Gue gak mau ngebuat dia sedih dan gak mau bikin hari dimana ia sedang bahagia bisa holiday bersama keluarganya.
Maaf Rann,bukannya gue gak mau kamu mengerti tentang penyakit gue. Gue ingin kamu liat gue waktu sehat bukan terpuruk.
"Sayang kamu sudah siap?" Ucap bunda gue tercinta.
Gue mengangguk dan langsung memeluk bunda gue. Tenang, itu yang gue rasa sekarang. Seorang wanita yang selalu ada buat gue, yang dari dulu hingga sekarang masih dengan setia mengurus gue dan menyayangi gue.
"Kamu kenapa?" Bingung bunda gue.
"Andra gugup Bun" jawab gue dengan jujur.
"Gak usah gugup sayang,bunda yakin Andra pasti bakalan bisa ngelawatin operasi nanti." Tenang bunda
"Iya Bun, makasih" gue mengeratkan pelukan gue kepada bunda. Entah kenapa pada saat ini gue ingin sekali meluk bunda.
Kling..
Andra aku berangkatSeketika gue langsung melepas pelukan erat bunda,gue pamit pergi untuk bertemu Rann sebentar. Dan diizinkan oleh bunda asal ia diantar oleh pak tamrin supir pribadi keluarga gue.
Perjalanan menuju bandara tidak membutuhkan waktu lama karena jalanan pagi ini tidak terlalu padat.
Andra aku sudah sampai bandara,40 menit lagi pesawatnya lepas landas.
Notifikasi dari Rann, dan tepat saat itu gue ada dibelakang Rann.
Aku udah ada di belakangmu.
Balasan dari gue.Dan seketika gue melihat Rann berbalik arah dan berlari, 'bruuk' tubuh kecil seseorang menubruk dada bidang gue. Rann memeluk erat gue.
"Aku gak mau pisah dari kamu" ucap Rann dalam.
"Hanya satu Minggu sayang" ucap gue penuh sayang.
"Tapi itu lama bagi ku" balas Rann dengan berat hati.
"Enggak Rann, percaya deh" ucap gue menyakinkan.
"Iya" kini Rann menarik tangan gue, ia membawa gue dimana orangtua dan kakaknya berada
Dengan sopan gue menjabat tangan mereka dan tersenyum.
"Andra beneran gak mau ikut?" ucap mama Rann ramah."Enggak Tan, Andra cuma temuin Rann sebelum dia berangkat ke Itali" balas gue adanya.
"yaudah kalau gitu,gak salah Rann milih kamu jadi pacarnya" canda mama Rann.
"Apaan sih ma" rengek Rann.
"Bener kata mama kamu Rann" kini papa Rann juga ikut bicara.
"Udah mau berangkat,kita duluan ya brow" ucap zudith kakak Rann.
"Iya" ucap ku sambil tersenyum kearah mereka yang tengah siap-siap untuk ke arah pesawat.
"Baik-baik disana ya,bye" gue melambaikan tangan kearah mereka.
Rann dan keluarganya mengangguk sambil tersenyum. Tak berapa lama Rann berlari mendekati gue lalu tanpa aba-aba mencium cepat pipi gue dan langsung pergi.
Anjir..jantung gue!!
***
Gimana part yang ini?komen ya.Vote dan komen kalian adalah semangat gue untuk terus-terusan ngebuat part-part selanjutnya.
Thanks udah baca(:
@fhiradl
KAMU SEDANG MEMBACA
ANDRA [COMPLETED]
Teen FictionCERITA INI MASIH DALAM MASA PERBAIKAN⛑️🛠️ Ada beberapa kata dan kejadian yang aku perbaiki. Supaya lebih rapi dan gak bikin sakit mata😄 __________________ 🖤🖤🖤___________________ Mencintai seseorang tidak harus tergantung dengan berapa lama kita...