20.48 WIB
Nayla melirik jan hitam yang melingkar di pergelangan tangan kanannya sekali lagi. Sudah lebih dari setengah jam ia menunggu sang pacar, Nuno Aderald datang. Tapi sialnya, jangankan menujukan wajahnya, batang hidungnya pun belum nampak sedari tadi.
Menyeruput orange juice-nya kepersekian kalinya, Nayla menggerutu panjang lebar. Terus mengeluarkan umpatan untuk pacar sialannya itu.
"Katanya perfect, cih! Buaya muara!" Umpatnya. Mencebikkan bibir.
Nayla menatap makanan yang sudah ia pesan tadi. Nayla pikir, ia makan saja pesanannya, dari pada terus menunggu Nuno, kalo pun Nuno nanti datang, ia tinggal memesan ulang.
Berniat memasukan spageti yang sudah ia gulung dengan garpunya ke dalam mulut, Nayla langsung terhenti saat tangannya di cekal.
Nayla mendongak, di tatapnya Nuno yang tengah menggenggam tangannya. Senyuman menawan yang Nuno pamerkan tak sanggup lagi meredakan amarahnya sekarang.
"Bebeb, lama ya nunggunya?" Polos Nuno dengan tampang watadosnya.
Nayla memutar bola mata jengah "ngga kok" cueknya.
Nuno mengambil duduk di hadapan Nayla "kalo gitu, aku ngga telat dong. Biasa lah, cowok perfect kek aku mah, selalu on time" bangga Nuno, mengelus punggung tangan Nayla.
Nayla menarik tanganya "iya pacar perfect-ku" geram Nayla, "sekarang jangan banyak bacot, mending langsung makan aja, sebelum gue bunuh lo pake nih garpu!" Ancam Nayla tak main-main, seraya mengangkat garpunya.
Nuno menyengir. Ia pun langsung mengangguk, berniat menyantap makanan di hadapannya. Namun tak jadi, bahkan Nayla yang berniat menyuapkan makanannya langsung terhenti.
"Sekarang kenapa, Bebeb?!" Nayla semakin geram.
Nuno memerhatikan makanan di hadapannya. Ia pun mengeluarkan handpone dari dalam saku jeans-nya.
"Di foto dulu beb, terus di unggah ke IG" jawab Nuno, detik berikutnya langsung menjepret makanan di hadapannya.
Nuno terus menjepret, kira-kira sudah lebih dari 20 menit Nuno melakukan aktifitasnya. Nayla yang menatapnya sedari tadi saja bosan bukan main.
Nuno kembali memasukan handponenya, ia tersenyum. Nuno menatap Nayla yang barusan menguap. Mungkin ngantuk menunggunya.
"Beb, ayo makan" ajak Nuno.
Nayla bangun dari duduknya dan memakai tas kecilnya "udah basi!" Kesalnya lalu pergi.
****
Nuno membalas beberapa sapaan adik kelas yang menyapanya. Arga yang berjalan bersamanya pun risi melihatnya. Melirik kearah Arga yang menekuk wajahnya, Nuno menginjak sebelah kaki Arga dengan sengaja.
Arga meringis dan lansung memukul belakang kepala Nuno.
"Anjir...,sakit bego!" Geram Arga.
Nuno hanya tersenyum, sebenarnya ia ingin membalas pukulan Arga barusan, hanya saja ia harus menjaga image alias jaim! Di depan adik kelas yang mengaguminya ini, ia harus terlihat menawan.
Arga yang kesal, ia pun langsung lari. Nuno memanggilnya berulang kali, namun Arga tak mendengarkan. Nuno merenggut kesal, ia menghentakan kakinya berulang kali pada lantai, setelah itu mengejar Arga.
Baru selangkah Nuno berpindah posisi, ia langsung berhenti dan berbalik kearah adik-adik kelas sana.
Nuno memamerkan seyuman manis "dadah adek-adek gemes!" Setelah kiss bye sekali, Nuno langsung lari. Meninggalkan adik-adik kelas yang histeris dengan tingkahnya barusan.
****
Nuno menarik tali tas Arga. Arga berhenti dan berbalik. Posisi mereka sekarang di depan koridor XII IPA 1. Nuno berjongkok dengan kedua tangan bertumpu pada lututnya.
Arga masih cuek, Nuno mendongak, masih dalam posisinya yang sama. Ia menyengir, Arga langsung buang muka. Nuno menegakkan tubuhnya. Ia mengatur pernapasannya terlebih dahulu, setelah merasa baikan, Nuno memegang sebelah bahu Arga.
"Kenapa kabur? Orang lagi pamer tampang tau!" Gerutu Nuno, Arga menjulurkan lidahnya. Nuno langsung membuang muka. Hendak menoleh kearah Arga, Nuno langsung terkesan melihat pantulannya dirinya di cermin XII IPA 1.
"Wuah...liat tuh!" Nuno mengedipkan dagu kedalam kelas XII IPA 1. Arga melirik, berpikir ada yang penting. Tapi nyatanya, Nuno hanya memandang pantulan dirinya dari sana, "Lihat hidungnya yang mancung, bibirnya yang seksi, dan wajahnya yang mulus plus rupawan, hanya satu orang di seluluh dunia yang perfect kek gitu!" Nuno melirik Arga yang semakin kesal, "Bersyukurlal lo punya teman sepertu gue, ga!" Bangganya.
"Udah selesai?" Tanya Arga datar.
Nuno mengangguk "Udah"
"Gue mau pergi, ngga tahan denger lo ngomong, gue langsung mau BAB!" Seraya mengelus-elus perutnya, Arga beranjak pergi ke lantai dua. Sebab di lantai tiga, tidak ada toilet.
Nuno mengankat sebalah bibirnya "Lain kali gue ngga mau ngakuin si Arga itu temen gue!" Sesal Nuno bergidig ngeri.
***
Nah, gimana sama part pertamanya Nuno?
Oh iya, kasi satu emot buat Nuno yah!
Kalo kalian jadi Nayla, kira-kira kalian bakal apain nih si Nuno?

KAMU SEDANG MEMBACA
[PLS1] Narcissistic Boyfriend | Jeon Jungkook
Teen Fiction#NayKook 🍀🍀🍀 Gimana rasanya kalau punya cowok narsis plus sok perfect? Satu kata! Nye-be-lin! Bagi Nayla Kalista, punya pacar seperti Nuno Aderald, adalah sebuah musibah! Semua siswi iri pada Nayla, karena punya pacar setampan Nuno. Padahal, Nayl...