I'm Sorry

51 8 0
                                    

‘ Lagi? ’  batin junseo sambil menatap setangkai mawar merah yang kini ada di tangannya

Suda seminggu terakhir ini dia selalu menemukan bunga atau coklat di lokernya. Dia bingung, apa dia punya secret admirer?    Atau ada sebab lain?

Bukannya merasa senang, hal ini malah membuat junseo makin waspada. Gamau ambil pusing akhirnya junseo mengambil buku yang dibutuhkannya lalu berjalan ke tempat sampah terdekat untuk membuang tangkai itu

Tapi berbeda dari 'kiriman' sebelumnya, junseo baru saja menyadari kalo kali ini ada segulung kertas kecil ditali dengan pita yang melingkari tangkai mawar itu dengan manis

Tanpa ba bi bu lagi diambilnya kertas itu lalu dibukanya perlahan. Nampaklah tulisan kecil nan rapi yang membuat junseo tau siapa pengirim bunga dan coklat itu

Dear Junseo,
Hai, seo. Lama ga omong-omongan haha, terakhir kali kita omong-omongan pas di taman dan waktu itu gue brengsek banget ya? Maaf. Gue bener-bener nyesel uda ngelakuin hal itu tanpa minta ijin dulu dari lo.
Jujur selama lo gamau ngomong sama gue beberapa hari terakhir ini bikin gue sedih banget dan ngerasa kehilangan.
Sekali lagi maafin gue, seo. Lo mau maafin gue, kan?
Kalo lo mau maafin gue... Pliss dateng ke taman nanti sore. Gue bakal nunggu lo sampe lo mau dateng

LSH

Junseo terdiam. Antara haru dan senang juga sedih bergumul jadi satu. Dia jadi benar-benar bingung sekarang

“ Apa uda waktunya gue move on  dari doyum? ” lalu dia mengangguk dengan mantap, ‘ mungkin sudah saatnya ’ batinnya sambil berusaha tersenyum seolah tak terjadi apa-apa
.


.
.
.

“ Cici!! Balikin kotaknyaa!! Itu dari echann ihh~ ” teriak jinsung heboh sambil sesekali memberengut kesal

“ Sini, cung!! Ambil kalo bisa wlee😝😝 ” shihyun mundur-mundur sampai akhirnya ga sengaja nabrak orang

“ Eh, eh, maaf yaa... ” tapi saat mendongakkan kepalanya, ia langsung membeku,

“ Balikin kotknya gih, kasian incung uda capek, tuh. ” doyum menggusak pelan rambut shihyun membuat empunya malu-malu kucing

Seolah dihipnotis, shihyun berjalan ke arah jinsung dan menyerahkan kotak berbungkus kertas kado warna biru itu

“ Daritadi, kek. ” sungut jinsung sebal, mengambil kotak itu kasar

“ Dihh, pundung. Sini sini oyum bawain coklat nih, ” doyum mendekat ke arah jinsung, shihyun, dan junseo lalu menyerahkan sepotong coklat yang terbungkus rapi dengan kertas kado warna jingga serta pita kuning keemasan yang melingkarinya.

Trio Barbar menatap doyum horor. Hari ini bukan ultahnya jinsung kok. Tapi entah kenapa tiba-tiba doyum ngasih jinsung kado.

“ Lo kesambet apaan si, yum? Lo inget kan hari ini bukan ultah gue? ” tanya jinsung pelan, masih tidak percaya

“ Iya gue tau, tapi gue gatel aja pengen ngasih lo sesuatu. Anggep aja ucapan terima kasih gue buat semalem, ” ucapan doyum itu secara ga sengaja bikin pipi jinsung panas

“ Hayoloh, cung. Incung abis ngapain sama oyum? Jangan sampe CLBK ya, inget masi ada yechan. ” kata siyoung yang ga sengaja denger,  memanas-manasi

“ Dih, yakali gue balikan ma si jeruk. Kemaren malem tuh jadwal gue ma jinsung buat curhat bareng. Ya lo taulah, gue sama jinsung kan uda bareng sejak masi janin, jadi ya udah kaya rutinitas gitu tiap malam pergantian bulan kita masi curhat-curhatan. Ye gak cung? ” jelas doyum panjang lebar yang akhir-akhirnya juga minta persetujuan si jeruk, eh, si jinsung maksudnya

Jinsung mengangguk lalu membuka hadiah dari doyum dan mendapati coklat M&M kesukaannya. Reflek dipeluknya doyum erat,

“ Makasi oyummmm, incung sukaaaa ” kata jinsung antusias lalu memakan coklat itu dengan lahap

Hal itu membuat doyum terkekeh. Jinsung masi seperti dulu. Dia senang.

Sedangkan junseo cuma diam. Dia berusaha bersikap sewajar mungkin. Dengan melihat senyum kekanakan jinsung perlahan dia ikut tersenyum. Memang cuma doyum yang bisa membuat jinsung bertingkah seperti tadi. Ah, bukan cuma doyum, yechan juga sering membuat jinsung menampilkan sikap kekanakannya. Yah, dua orang itu.

Saat mengalihkan pandangan ke shihyun, junseo langsung terdiam. Terlihat olehnya shihyun terlihat cemburu dengan sikap manis doyum itu

Tapi apa boleh buat? Kan mereka berdua memang sedekat itu,

“ Cici ikut oyum, yuk. ” kata doyum tiba-tiba sambil menggandeng tangan shihyun

Junseo melongo, Jinsung masi sibuk sama coklatnya, Sangmin nahan senyum, Siyoung heran, para seme di kelas pasang komuk ga rela, para uke natap doyum penuh tanda tanya — kelewat jelas lu bege

“ E-eh? I-iya, ” shihyun mengikuti langkah kaki doyum yang panjang itu, entah dia mau dibawa kemana, dia nggak peduli selama bisa sama doyum

Junseo masi melongo, terkejut lebih tepatnya. Lalu tersenyum simpul,

‘ ternyata cici yang jadi pengganti gue. Gue harap lo ga nyakitin dia, yum. Cici terlalu baik buat lo sakitin, ’  batin junseo dengan perasaan senang campur sedih. Senang karena akhirnya perasaan shihyun terbalas, sedih karena orang yang dicintainya dengan mudah menggantinya dengan orang lain

.
.
.
.
.

“ Cici suka tempat ini nggak?? ” tanya doyum pada shihyun yang tengah duduk di sebelahnya itu

Sekarang mereka berdua lagi duduk di atas tembok penghubung yang biasanya dipake murid-murid buat bolos

Dari atas sini mereka bisa menyaksikan petak-petak sawah yang menghijau juga kicauan burung yang merdu

Shihyun mengangguk senang
“ Cici suka, ” ditampilkannya senyum manis yang sebenarnya bisa membuat para seme bertekuk lutut di hadapannya, tapi tidak bagi doyum

Disaat seperti ini pun yang masi ada di otaknya hanya junseo. Sepintas lewat bayangan junseo yang tengah tersenyum padanya saat mereka bersepeda di kala itu. Kenangan indah yang selalu dipeluk oleh cowo kerdus bernama Jeon Doyum

Jujur, sejak dia jadi bucinnya junseo, dia insaf ga pernah ngerdus sana sini lagi. Dan sampe saat ini dia uda ga pernah ngerdus lagi, dia juga berusaha buat membuka hatinya pada cowo manis yang tengah duduk di sebelahnya sambil memandang takjub ke depan

***

Hening.

Itulah yang dirasakan keduanya. Sudah dari sejam yang lalu mereka bertemu dan duduk bersisian, tapi tak sepatah kata pun terucap

“ Seo/Wan ”

“ Eh, lo duluan aja, wan, ” kata junseo kikuk

“ Lo dulu aja deh, ” kata seunghwan lembut agak kikuk

Junseo mengangguk samar,
“ Mm... Anu, gue minta maaf... ” kata junseo final setelah mengumpulkan keberaniannya

“ Buat apa? ” seunghwan cengo abis soalnya ga merasa junseo punya salah

“ Itu.. Yang waktu di taman, ga seharusnya gue marah... ”

“ Enggak. Itu emang kesalahan gue. Emang uda sepantesnya lo marah. Maafin wawan yaa... ” potong seunghwan cepat membuat junseo terdiam

“ Mm... Unco uda maafin Wawan kok, ” kata junseo manis ngebuat seunghwan ngerasa lega sekaligus gemas. Akhirnya junseo mau maafin dia...

“ Makasih, seoo... ”
“ Mau jalan-jalan, nggak? Nanggung nih kalo cuma ngobrol disini, ” tawar wawan mulai pdkt-nya lagi

Junseo mengangguk semangat, langsung menarik tangan seunghwan ke tempat yang sudah sedari tadi ingin dia kunjungi















































Tbc.
Halo halooo!!!! Ehe, ketemu lagi sama author cans jodoh sungwon ini hehe. Btw makasi uda mau baca ya... Author seneng, sebagai penulis baru di wp jujur ini tuh ngasih tantangan sendiri buat author.

Jangan lupa vote and comment, yaaa⭐ author sayang kalian❤

Magic Of Love {Seoyum} ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang