#01 Ingatan

13 0 0
                                    

Sunyi kurasa hanya itu yang menemaniku berbaring di kasur empuk dan selimut hangatku saat jam menunjukan pukul 01.05 a.m, disaat yang sama dimana setiap hari kurasa sendiri. Sudah hampir seminggu rasa kantuk tak pernah menghampiriku lagi, dibenakku selalu berlalu lalang tentang semua cicilan barang serta rumah yang harus segera dibayar akhir minggu ini.

Anjir kapan lunasnya ini semua, aduh.

Akhir tahun ini juga udah 25 tahun aja gw, perasaan wisuda baru juga kemarin" gumamku.

Malam ini terasa begitu dingin diluar angin bertiup kencang, kutarik selimutku berharap segera terlelap karena besok gw harus ketemu client jam 9 lagi.

Tiba-tiba panggilan masuk meggelitik telingaku

siapa sih nih orang, pagi-pagi gini nelpon juga gumamku.

Tanganku meraba-raba mencari handphone ku, kulihat itu panggilan dari Dimas, kuangakat panggilan darinya. "hei nyet" sapanya, "apaan sih lo babi, ngga sabar amat nunggu besok buat telpon gw, gw lagi paksain buat merem nih " jawabku ketus, "ye gitu aja marah lu, gw mau ngomong nih." balasnya,

"yaudah iye, mau lo apaan penting kagak?" kataku masih kesal dengan panggilanya.

"besok jam 5 sore lo temuin gw sama cyntia di cafe baru deket taman kota, dah gitu aja pokoknya dateng lo." ujarnya. Eh gila nih anak main tutup telpon aja, ngga nanya dulu jadwal gw besok, kebiasan nih anak kalo maunya sendiri aja maksain banget.

Panggilan telepon darinya membuatku terjaga kembali, tak lama Cyntia mengirim pesan padaku

"Indra besok lo dateng ya di cafe baru deket taman kota temuin gw, see you :)." Isi pesanya. Pesannya menegaskan apa yang Dimas katakan sebelumnya, amun aku tak berniat untuk membalas pesanya.

Kembali kubuka chatlist -ku untuk mencari chat dari client-ku untuk memastikan semua detail yang akan aku diskusikan dengan besok telah kupersiapkan. Perlahan ibu jariku mengusap layar handphone ku menggeser semua chatlist-ku dari atas sampai kutemukan kembali chat darinya yang dulu sempat aku pinned sekarang berada paling bawah terendap oleh sang waktu.

Kubuka chat itu Monday, 23 Oct 2016 tanggal dimana chat itu berakhir.

"congratulations on graduating Audi"

ya itu pesan terakhir yang kukirimkan padanya, dan tak pernah aku menerima balasan pesan lagi darinya sampai sekarang.

Kutemukan lagi foto terakhir yang ia kirimkan padaku dulu, itu fotoku dan dia saat memamerkan toganya, hari dimana sebentar lagi dia akan mendapatkan gelarnya, sangat jelas mengisyaratkan raut bahagia diwajahnya.

Aku tau dia bekerja sangat keras untuk itu dan aku merasa begitu mengenalnya kala itu, apa yang dia rasakan saat itu membuat siapapun disekitarnya merasakan hal yang sama, hal itulah yang membuatnya begitu spesial dan mudah untuk siapapun jatuh hati padanya, aura positif nya menghipnotis siapapun untuk larut dalam setiap canda tawanya.

Flassback On

Hari ini begitu panas dan jadwal mata kuliah bahasa inggris adalah jam 2 siang, dan sekarang masih jam 10 pagi, kuputuskan buat balik ke kos aja. Saat berjalan meninggalkan kelas Dimas menepuk pundakku.

"Ikut gw yuk kita beli kopi dulu di tempat biasa." ajaknya.

"ngga ah, panas banget anjir, mending gw balik lanjutin tidur, berat mata gw begadang kerjain tugas dari pak Anton kemarin." jawabku menolak ajakanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RaguTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang