For the first time, author buat fmv 😂😂😂😂😂
Semoga mewakili sinopsis cerita ya hehehe..
Happy readinggg 😍😚
Taehyung terbangun dari tidurnya dengan mata mengerjap terkejut dan juga nafas yang tersengal. Segera pria itu mendudukkan dirinya sambil mengusap wajahnya dengan kasar. Sinar lembut matahari pukul tujuh pagi tidak membuat perasaannya segera membaik sekalipun Taehyung sangat senang sinar mentari. Pria itu menatap kedua tangannya, lalu menghela nafas lega. Setidaknya yang ia lihat sekarang tidak seperti yang ia bayangkan.
"Mimpi itu lagi..." gumamnya dengan pelan. Pria itu kemudian menarik nafasnya panjang dan menurunkan kakinya dari tempat tidurnya. Ia menatap sekeliling kamarnya. Sebuah kamar kecil dengan warna putih dan terasa tenang. Ada satu tempat tidur, satu sofa kecil, dan meja kecil, ditambah lemari pakaian berukuran sedang.
Pria itu mengingat kembali saat pertama kalinya ia ke sini enam bulan yang lalu. Semua ingatan buruk enam bulan yang lalu masih membekas erat di benak Taehyung. Pria itu memejamkan matanya dengan kencang ketika ingatan itu muncul kembali. Taehyung masih merasa sakit atas luka masa lalu yang pernah terjadi.
Kim Taehyung memutuskan untuk keluar dari kamarnya kemudian. Saat pintu kamar terbuka, terlihatlah lorong yang panjang dengan kamar-kamar lainnya yang tampak sama. Perbedaannya hanyalah nomor-nomor kamar serta nama yang tertempel di sana. Taehyung kemudian menutup pintu kamarnya dan menguncinya. Di sana terpampang nomor kamar dan namanya.
No. 30
Kim TaehyungEntah sejak kapan Taehyung mulai ingin mengamati lingkungan sekitarnya. Beberapa pria dan wanita berbaju putih berjalan di sepanjang koridor. Beberapa di antara mereka menggandeng seseorang, atau mendorong orang yang duduk di kursi roda.
"Selamat pagi, Kim Taehyung-ssi," sapa salah satu perawat wanita yang lewat di sana.
"Oh, selamat pagi," jawab Taehyung dengan wajah datarnya.
Perlahan pria itu berjalan keluar dari lorong panjang menuju ke aula utama yang ada di bangunan tersebut. Semuanya berwarna putih dan hanya diselingi warna cream yang menghiasi bangunan ini. Pria itu menatap datar tulisan dari sebuah gapura yang besar dari gedung ini.
Rumah Sakit Jiwa Yeonsul.
Sebuah jalan yang panjang baginya bisa berada di sini selama enam bulan. Rumah sakit ini sebenarnya terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama yaitu bagian gedung untuk pasien yang benar-benar sudah mengalami gangguan mental yang parah. Dan satu gedung lagi, untuk orang-orang yang rehabilitasi dari stres dan depresinya. Dan Taehyung, ada di gedung kedua. Orang-orang di gedung kedua tidaklah gila. Mereka hanya butuh waktu tenang untuk menghilangkan rasa depresi dan stres yang mereka alami, tentu saja dengan membayar uang pelayanan yang ada di rumah sakit.
"Taehyung,"
Pria itu menoleh kepada sumber suara. Seorang pria tua dengan senyum lembut di wajahnya. Pria itu datang membawa beberapa kantong plastik putih yang Taehyung tebak itu adalah makanan yang biasa dibawakan untuknya.
"Bagaimana kabarmu?" Pria itu bertanya.
"Aku baik, Paman Cho," jawab Taehyung sembari tersenyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Need You ✔️
Любовные романыKim Taehyung merasa dirinya sudah tenggelam terlalu lama dalam lautan luka di hidupnya. Ia juga menutup dirinya karena trauma masa lalunya, membuatnya menjadi sosok yang menyedihkan. Pun sama bagi Kim Sohyun. Gadis itu merasa kesepian, namun demi b...