Part 16: Memory (17+)

1.9K 118 14
                                    

Part story by: Saki😇

Nc part by: Juna 🌚

Revisi by : Saki 🥰

Warning! 17+

.

.

.

Jam sudah menandakan pukul 5 pagi, Min Yoongi yang mulai tersadar merasakan ada sesuatu yang melilit tubuhnya hingga ia tidak bisa bergerak bebas. Ia mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya dan mencari benda yang membuatnya sulit bergerak itu. Perlahan ia menoleh kekanan dan melihat tubuh tegap Park Jimin yang kekar dan berotot tengah memeluknya posesif. Lengan kirinya menjadi bantal nyaman untuk Yoongi, dan lengan kanannya melilit di antara belahan dada Yoongi terus merengkuh sampai ke leher Yoongi yang penuh dengan bercak merah, tidak. Bukan hanya leher saja, tetapi hampir seluruh dada dan bagian perutnya juga. Tak kalah dengan tangannya, kedua kaki Jimin pun ikut melilit tubuh Yoongi seakan takut jika wanita itu pergi meninggalkannya.

Yoongi menghela nafas, dia sedikit mengingat kegiatan panas mereka semalam, mereka benar-benar kalap hingga melakukannya beberapa kali tanpa mempedulikan apapun. Pria bermarga Park itu benar-benar seperti kerasukan jiwa seorang cassanova sejati, dia benar-benar panas dan menggairahkan jika pria itu sedang melampiaskan nafsu bejatnya.

Seolah sedang mengejar kepuasan, pria itu tidak membiarkan Yoongi bernafas barang sejenak setelah mereka berdua mencapai orgasme. Semalam Jimin benar-benar egois, dia bahkan melakukannya berulang kali sampai Yoongi pingsan, dan sialnya Yoongi besedia saja ditunggangi Jimin dalam berbagai gaya yang pria itu inginkan.

Setelah melihat Yoongi pingsan, Jimin memutuskan berhenti dan memilih istirahat. Dia memeluk Yoongi dan mendekap tubuh mungil wanitanya.

Yoongi menggeleng-gelengkan kepalanya dan menepuknya berulang kali agar dia tidak malu mengingatnya, bahkan seluruh wajahnya sudah memerah bak tomat matang.

"Ahhh.... Aku haus.." Yoongi mencari-cari minuman di sekitar ruangan kamarnya, dan akhirnya ia menemukan segelas air berwarna bening kemudian pelan-pelan ia melepaskan rengkuhan Jimin, seluruh tubuhnya terasa lemas karena banyak dipompa semalam. Ia berhasil melepaskan diri dari pelukan Jimin dan meneguk air yang tersaji di meja nakas itu tanpa mengiraukan sebenarnya air apa yang ia tenggak.

Rasanya memang aneh, dia mengecap mencoba merasakan rasa apa yang ada di lidahnya. Sesaat ia terdiam, tubuhnya mulai berkerigat dingin.

"Ah... Kenapa tubuhku panashhh..." Yoongi merintih, dia merasa pusing setelah meminum air tersebut. Jimin mulai terbangun karena mendengar desahan Yoongi, penisnya yang sebelumnya sudah tertidur kini tegak kembali seperti bazoka yang sudah siap tempur.

"Kau membuatku horny kembali Sweety, jadi kau harus bertanggung jawab." suara Jimin yang serak-serak basah mampir ke indra pendengaran wanita itu dan membuatnya merinding disko.

"Yak! Lubangku masih ngilu dan kau memintanya lagi?! Akhh... Sialhh! Kenapa tubuhku terasa panas sekali!"

Mendengar Yoongi mengeluh dan merintih membuat pria bermarga Park itu mengernyit bingung, dia mengedarkan pandangannya kearah sebuah gelas kaca yang diletakan di atas meja nakas.

BIR

Yoongi meminum bir dengan kadar alkohol yang lumayan tinggi. Jimin menyeringai puas, wanitanya pasti akan menjadi buas kembali setelah meminum alkohol yang dia pesan di Hotel tersebut.

"Ada apa denganmu? Apa kau merasa bergairah?" tanya Jimin pura-pura tidak tahu.

"Ahh! Persetan!"

Detective Vs Killer! (MinYoon GS) END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang