Part 27 : Good bye Yura

201 26 0
                                    

Gerimis menyapa kota Seoul. Yoongi keluar dari gedung entertainment miliknya, menuju mobil pribadinya. Sudah sebulan Yura koma, Yoongi makin dingin dan pendiam. Pekerjaannya di entertainment pun berantakan jika Taeyoung tidak sigap menangani.

Yoongi melajukan mobilnya menuju rumah sakit tempat Yura dirawat. Ini sudah menjadi rutinitas Yoongi. Setiap jam empat sore, ia akan mengunjungi kekasihnya yang masih enggan untuk membuka matanya. Yoongi menatap butiran hujan yang makin lama makin deras dari balik kaca mobilnya. Entah kenapa, perasaannya tidak enak saat ini.

Tiga puluh menit, Yoongi sampai di rumah sakit tujuannya. Ia segera melangkah melewati koridor rumah sakit yang lengang, menuju kamar tempat Yura terbaring koma. Ia tak sabar mengunjungi Yura, ia ingin melakukan rutinitas rutin selama Yura koma. Bercerita pada Yura. Ia yakin Yura mendengar semua ceritanya.

Saat Yoongi masuk kedalam ruangan tempat Yura dirawat. Ia segera terkejut saat mendapati tempat tidur itu kosong. Juga alat-alat yang menjadi penyokong hidup Yura tidak lagi digunakan. Yoongi bingung sekaligus panik, ada apa sebenarnya. Kemana Yura. Yoongi keluar dari ruangan, berjalan bingung di koridor rumah sakit. Saat ia berjalan gontai dengan perasaan bingung, seseorang menghentikan langkahnya.

"Hyung..." Jungkook berucap lirih.

"Kau? Sejak kapan disini? Ah tidak, apakah kau tau Yura tidak ada di ruangannya?" Tanya Yoongi segera. Jungkook tertunduk.

"Aku sudah satu jam yang lalu disini hyung. Aku sudah tau Yura tidak ada di ruangannya" Jungkook berucap pelan.

"Lalu dimana Yura sekarang? Kenapa kau nampak sangat sedih? Apa yang terjadi? Cepat katakan!" Yoongi mulai meninggikan nada bicaranya. Ia mulai gelisah dengan ekspresi sedih Jungkook.

*****

Yura pov
Aku membuka mataku perlahan. Mengusap mataku, yang terasa silau menerima terpaan cahaya lembut. Satu menit, akhirnya aku membuka mataku dengan sempurna. Terang. Itu yang ku lihat pertama kali. Aku mengedarkan pandangan ke sekitar, tidak ada apapun selain putih. Aku dimana. Ah tidak, setidaknya akhirnya aku bangun. Aku perlahan berdiri. Menatap sekeliling, putih. Tidak ada yang lain. Aku mendongak, diatas setidaknya bukan putih, namun langit biru yang cahayanya lembut menerpa.

Aku teringat sesuatu, saat selama aku tertidur. Ada saat waktu rutin, seorang namja bercerita panjang padaku. Aku ingin menjawab semua ceritanya, dan berkata bahwa ia makin cerewet. Tapi, jangankan menjawab. Untuk membuka mata saja aku tak bisa. Terkadang, namja itu menutup ceritanya dengan tangis. Hatiku terasa teriris saat mendengar tangisnya, dan ucapannya yang bermohon agar aku segera bangun. Aku tau siapa pemilik suara itu, Min Yoongi.

Ah, aku tersadar dari lamunan ku. Saat aku masih mendongak, bahuku ditepuk pelan oleh seseorang. Aku menoleh kearahnya, ingin tahu siapa yang menepuk bahuku. Aku terkejut melihat siapa yang sekarang berada dihadapan ku.

"Yoongi oppa" sapaku serak.

"Yura..." suaranya terdengar serak dan rendah.

Saat ku ingat-ingat. Ini adalah jadwal rutin dia bercerita banyak padaku. Meski aku tidak dapat melihat waktu, namun aku tau kapan ia akan bercerita padaku. Dan lihat sekarang, tidak hanya mendengar suaranya, aku dapat menatap wajahnya sekarang.

"Aku merindukan mu" Ucap ku pelan.

"Jangan pergi Yura..." ia menggeleng. Aku baru sadar, sedari tadi raut wajahnya terlihat sangat sedih.

"Aku tidak pergi kemana pun oppa" aku bingung dengannya. Siapa juga yang akan pergi.

"Kamu bohong Yura. Kamu bohong. Kamu berjanji padaku untuk bangun, tapi kamu malah pergi dariku" suaranya masih dapat ku dengar. Namun Yoongi dihadapan ku perlahan menghilang.

Only Mine (Min Yoongi) [AND]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang