Laura menekuk wajahnya saat didalam mobil.
"Yaelah Ra maafin gue" ucap Azka.
"Gue juga" lanjut Regan.
Laura pura pura tidak mendengar ia sibuk fokus pada handphonenya.
Bagaimana tidak kesal ketika Laura ingin memasuki mobil, Regan dan Azka terus merebutkan tempat duduk.Azka menyuruh Laura untuk duduk didepan bersamanya, dan juga Regan menyuruh Laura duduk dibelakang bersamanya. Hingga akhirnya keduanya beradu bacot.
Laura sangat kesal lalu ia memutuskan Regan duduk didepan bersama Azka sedangkan dirinya duduk dibelakang sendirian.
"Sekarang kita diem dulu, kita biarain macannya keluar dari tubuh Laura" bisik Azka pada Regan.
Dan Regan membalas dengan menganguki kepalanya.Laura yg mendengar itu bertambah kesal, lalu ia menjitak kepala mereka.
"Kalian nganggep gue budek apa!" Laura menatap tajam pada keduanya.
"Sorry sorry, Lo diem aja dan main sama handphone Lo. Ok" finish Regan.
"Lo yg diem!" Laura mengalihkan pandangannya keluar jendela.
***
Mobil Azka sudah sampai dirumahnya, ketika Laura keluar dari mobil ia langsung saja berlari masuk kedalam rumah Azka.
Bukannya tidak sopan, memang Laura sudah terbiasa dengan itu. Laura sudah menganggapnya rumah Azka rumahnya. Begitupun Azka jika ia berkunjung kerumah Laura ia selalu menganggap rumahnya.
Melihat Laura berlari masuk kedalam rumah Azka Regan membuka mulutnya tak percaya sekaligus bingung.
"Udah biasa" ucap Azka ketika mengerti dengan kebingungan Regan.
Lalu mereka masuk kedalam rumah itu. Regan dan Azka melihat Laura yg sedang berbaring di sofa, wajah Laura seperti sangat kelelahan.
"Ganti baju Lo Ra" suruh Azka.
Laura menatap Azka sekilas lalu ia berdiri dan melangkahkan kakinya ketangga menuju kamar Azka, Laura ingin meminjam sweater Azka.
Laura membuka pintu kamar Azka, ia menatap sekelilingnya sama seperti dulu, Laura menghampiri Lemari Azka ia menatap dirinya dicermin. Laura membuka sedikit baju dibagian pundaknya, dan disana terdapat luka sobek serta memar yg sangat parah, sedari tadi Laura menutupi robekan bajunya untuk menutupi lukanya.
Laura membuka lemarinya ia mengambil sweater berwarna hitam. Tetapi pandangan Laura jatuh pada album poto yg sangat Laura benci.
Dengan sangat penasaran Laura mengambil album itu, lalu ia membukanya. Dan benar saja itu adalah poto dirinya Bagas serta Azka.
Laura membantingkan album poto itu kearah pintu, dan tepat saat itu azka masuk kedalam kamar, hingga album itu mengenai kaki Azka.Laura menatap Azka dengan tatapan benci, beda lagi dengan Azka ia menampilkan ekspresi wajah yg ketakutan.
"GUE UDAH BILANG JANGAN SIMPAN ITU!" Teriak Laura. Dari bawah Regan mendengar Laura berteriak langsung saja menghampiri Laura dan Azka.
Sesampainya didepan kamar Azka, Regan tidak mengerti dengan apa yang terjadi. Ia menatap Laura yg sedang menampilkan ekspresi marah.
Tiba tiba Laura berlari keluar dari kamar Azka. Dan ia keluar dari rumah Azka, melihat itu Regan ikut berlari mengikuti Laura.
"Anjk!" Teriak Azka sambil menendang album poto tadi.
Sekarang Laura dan Regan sedang duduk di bangku halte bus, keduanya sibuk dengan pikirannya masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menolak Kesedihan (Completed)
Teen Fiction#Budayakan vote sebelum membaca cerita ini. Bagaimana kalau es bertemu es, apakah akan mencair atau malah semakin membeku???? Ini cerita Laura yg mempunyai sifat dingin dan misterius. Bertemu dengan Regan yg sifatnya tidak jauh berbeda dengan Laura...