Chapter 9

3.6K 614 60
                                    

Kau menghela nafas panjang dengan berbaring di sofa ruang keluarga. Ibumu pergi untuk satu bulan karena kepentingan mendadak dan ayahmu bahkan sepertinya sudah tak mempedulikanmu lagi.

Perutmu meminta agar diberi makan namun mengingat sekarang kau ada di rumah sendiri. Kau juga tak terlau pandai memasak. Bisa bisa dapur hancur karenamu.

Detik kemudian suara rintikan hujan terdengar dengan angin yang berhembus kencang.

Tak ada yang bisa kau lakukan di tengah malam dengan guyuran hujan lebat. Dan teringat pada payung di loker tadi.

Ponselmu bergetar tanda pesan masuk. Kau meraih ponselmu dan mulai mengecek pesan di layar ponselmu.

"Selamat malam."

Hmm... Hanya itu saja? Tapi tak apa kan daripada kau berguling kesana kemari karena saking bosannya.

"selamat malam juga. Ada yang bisa kubantu?"

Kau mengirim pesan tersebut dan tak lama kemudian sebuah pesan masuk dari nomor tersebut.

"tidak. Hanya menyapa saja."

"hanya menyapa?"

"soal payung tadi, terima kasih ya."

"sama sama."

"Apa itu payungmu?"

"ya."

"kalau begitu aku akan mengembalikannya besok. Kau ada di kelas mana?"

"3-3."

"ha'i. Aku akan kesana besok dengan payungmu. Sekali lagi terima kasih ya ^^."

"ya, sama sama."

"selamat malam. Mimpi yang indah, ya ^^."

Dan kau menutup ponselmu dengan senyuman merekah. Hujan di luar pun sudah reda dan menyisakan suara rintikan air ringan.

Sedangkan di sebrang sana, pemilik nomor tersebut hanya tersenyum membaca pesan darimu.

Drrtt!... Drrtt!...

*********

Bel makan siang berbunyi dan membuat murid murid di dalam sekolah berhamburan keluar dari kelas.

"ne, Kisa-chan. Mau makan bersama?"

"eh?! A-ano... Maaf [name]-chan. Aku baru saja akan makan siang bersama teman teman klubku."

"yahh... Yasudahlah, tak apa. Ja, aku duluan, ya!"

Kau berlari meninggalkan Kisa di kelas dengan payung di tanganmu. Tak butuh lama untuk berjalan dari kelasmu ke kelas 3-3.

Setelah sampai, kau mengintip lewat jendela ke dalam kelas yang masih dihuni oleh beberapa siswa di dalamnya.

"hmm... Siapa ya?"

"jadi bagaimana Wakatoshi-kun? Apa dia menerimanya?"

"entahlah."

Kau menoleh kearah sumber suara dan benar saja, Ushijima dan Sohibnya, Tendou kini tengah menatapmu.

"kau juga kelas 3-3?!" Ushijima dan Tendou mengangguk.

"ne, kalau ada yang mencariku, toling berikan payung ini. Aku harus pergi sekarang. Arigatou! Ah, soal kemarin, aku menerimanya."

"ha i. Yoroshiku onegaishimasu."

Kau berlari menjauh dan tepat saat itu, air mata bahagia Tendou turun.

'akhirnya kau berhasil, Wakatoshi....'

***********

Bel pulang berbunyi dan menjadi awal kemerdekaan seorang siswa dari kekangan monster yang bisa kita sebut sebagai guru.

"yatta! Akhirnya pulang juga!"

Kau merenggangkan tanganmu yang sudah pegal karena menulis materi di dalam buku. Materi Matematika :').

Kau menoleh kearah temanmu, Kisa yang sedari tadi termenung merenungkan sesuatu. Entah mungkin juga marah padamu?

"oy, Kisa. Pulang bersama?"

Spontan Kisa tersadar dari lamunannya dan menatapmu dengan tatapan malas.

"tidak, terima kasih. Aku ingin pergi ke ruang klub dulu."

"....??"

Kisa beranjak dari kursi dan berjalan melewatimu begitu saja. Kau hanya berbalik dan menatpnya yang berjalan sempoyongan ke pintu kelas.

"mungkin karena keseringan begadang."

Kau pun berlari keluar kelas menuju Vending machine di dekat gym. Bukan, bukan untuk membeli minuman. Tapi untuk bertemu seseorang.

"kau sudah disini rupanya?" tanyamu yang pada Ushijima yang sedang berdiri di dekat Vending machine. Ushijima mengangguk dengan gumaman kecil

"apa rekan timmu sudah datang?"

"belum."

"he? Bukannya kau selalu bersama laki laki berambut merah dengan gaya rambut aneh?"

"tidak. Dia ke toilet."

Kau berjalan memasuki gym dengan senyuman lebar sebelum matamu tak sengaja menatap wanita di hadapanmu bersama pelatih voli putra.

"maaf, tapi lowongan manager sudah penuh." ucapnya dengan seringai lebar dan muka yang bahkan membuatmu gatal ingin menspike wajahnya.

'Kisa...'

"hm? Siapa dia, Wakatoshi?"

"calon manager yang pernah kuperkenalkan."

Washijou-Sensei menatapmu tajam dan kau hanya bergidik ngeri dengan menatapnya saja.

"kau [fullname].... Si monster itu, kan?"

Volleyball!! [Ushijima x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang