part 10

759 22 0
                                    

Yeeeeeh.....
Ni aku mau up part 10 sebelum baca jangan lupa kasih bintang dan follow ya reader
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Eeh iyaa ni yang suka mellow jangan lupa siapin tisu dan cemilannya sebelum baca, hehe

Happy reader😙
----------
Flashback on

Hari ini adalah hari dimana mama papa pergi keluar negeri yaitu di london untuk mengurus bisnisnya yang sedang kena masalah. Mama papa bilang kalo aku harus tinggal dirumah abi umi.

Akupun naik taksi untuk berangkat kerumah orang tua angkatku. Aku membawa cover dan jugas tasku. Tidak butuh waktu lama, hanya membutuhkan waktu 45 menit aku sampai rumah abi umi

Tok…tok…tok…

Pintupun terbuka. Kalian tau siapa yang buka pintu itu adek angkat gue. Rasanya senang banget tapi adek angkat gue cuek aja nggak rasa seperti bahagia sama sekali liat gue datang.

“assalamu’alaikum” ucapku
“wa’alaikumussalam kak, masuk kak. Abi sama ummi ada didalam. Aku ke atas dulu ya kak”  sandra
“iya dek, makasih ya” senyumku mengembang mengingat masa-masa kecilku dengannya

Aku segera masuk dan menemui abi dan umi.

“assalamu’alaikum umi, abi”  ucapku sembari menyium tangan abi umi
“wa’alaikumussalam sayang, sama siapa kesini nak?” tanya umi Salma
“lho ini kok bawa koper sama tas? Kamu kenapa nak?” tanya abi antusias
“mama papa ke London bi, indi disuruh tinggal sini sama abi sama umi juga” Indi
“MasyaAllah, ya udah sayang, kamu ke kamar kamu gih, masih ingatkan disebelah kamar adek kamu” umi Salma
“iyaa umi, ya udah indi ke kamar dulu ya mi bi”
“iya sayang” abi Bramasta

Diruang tamu

“mi, kira-kira Sandra masih dekat nggak ya sama Indi kayak dulu masa kecilnya?” abi Bramasta
“umi juga nggak tau bi, tadi aja Sandra liat Indi seperti orang ketakutan aja bi” umi Salma
“ya udahlah mi, semoga mereka masih bisa akrab seperti dulu sewaktu adek belum kita kirim ke pesantren ya mi”
“Aamiin ya Allah”

****
Sekarang Sandra sadar bahwa Indi teman abangnya itu adalah kakak angkatnya yang  sewaktu dulu mereka sangat dekat dan selalu bermain bersama. Sandra jadi bingung harus bersikap bagaimana sama kakak angkatnya itu.

Wajar saja Sandra tidak mengenalinya selama ini karena Indi lepas jilbab tidak seperti dulu, lagipula sifat Indi jauh berbeda yag dulunya kalem dan baik sekarang berubah menjadi pecicilan dan mudah ikut-ikutan temannya.

“ya Allah, harus bagaimana hamba bersikap kepada kakak hamba ya Allah, hamba bingung. Jujur hamba sayang sama kakak hamba, tapi kakak hamba juga yang membuat hidup hamba disekolah tidak nyaman hingga banyak yang mengolok-olok bahkan menghina hamba. Ya Allah ampuni hamba” gumam Sandra.

Karena bingung akhirnya Sandra menghampiri abi uminya yang sedang menonton tv

“assalamu’alaikum abi umi” ucap Sandra
“wa’alaiakumussalam sayang” jawab abi umi
“mi adek Cuma mau bilang, kalo kak Indi nanya adek sekolah dimana nggak usah dijawab ya mi, bilang aja rahasia” mohon sandra
“la memangnya kenapa sayang?” Abi Bramasta
“nggak papa, bilang aja ya. Please!!!!”
“okee deh” putus umi Salma
“syukron umi” ucap Sandra sembari memeluk umi salma.

Makan malam

Mereka telah berkumpul dimeja makan untuk makan malam tapi tidak dengan Sandra yang belum muncul juga dari tadi sejak sore.

“bang coba panggil adek gih, ajak makan”
“okee mi”

Fadhli berjalan ke arah kamarnya Sandra untuk manggil Sandra .

Istriku Ustadzah  (TERBIT)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang