Bab 7: Pr numpuk

459 44 9
                                    

Huda masih termenung di kursinya, sampai ada cewek menghampiri dia aja di abaikan.

"Lo kenapa?" tanya Ratu, cewek yang nonatebenya suka sama Huda.

Tapikan Hudanya suka sama Syera,  tapi sayangnya ke Stella.

"Gkpp," saut Huda sedikit dingin, Ratu mulai menghela napasnya.

"Ratu, mending jangan gangguin Huda lagi deh. Takunya entar jiwa lo terancam," ucap Sello, seketika membuat Ratu mengangguk dan beranjak menuju kursinya.

"Udah lah, galau terus cuman gegara pasal lulus dan beda swkolah. Kan tiap hari ketemu di rumah juga kali," ucap Bara bijak, membuat Kenzie salut dengan sahabat csnya itu.

"Waduh! Bara sudah besar teman-teman," ucap Kenzie sambil memeluk pundak Bara.

"Mending lo Sholat duha, sama sholat istikhoroh," ucap Aksa, diam-diam ngehanyutin nih bocah.

"Nah ide bagus tuh," sahut Moa.

"Dari pada galau dari tadi yakan?" tanya Aksa lagi.

"Iya deh, sahabat debest emang kalian. Gimana besok kerumah gua sambil ngerjain tugas yang numpuk begini," ucap Huda yang langsung di aju jempol para sahabatnya.

Geng Golder selalu bersama, harmonis, dan tanpa harga mati pun tetap berkobar.

Ya, begitulah mereka.

Tiba-tiba seorang guru pun masuk ke ruangan kelas 9 B ini, Stella ada di 9 A.

"Assalamualaikum anak-anak," salam Bu Soradda, guru pindahan dari Thailand ini mengajarkan bahasa Inggris.

"Waalaikumsalam bu Sora," sahut merwka serempak.

"Nah jadi kita sambung  pelajaran kita yang kemarin," ujar Bu Soradda sedikit dengan bahasa malayunya.

"Yes, cikgu!" seru semuanya, Persis seperti Upin dan ipin menyeru cikgunya di sekolah.

"Good morning everybody," sapa Bu Soradda dengan lantang, semuanya menyeru bak toa yang baru bersih.

"Good morning too Mrs. Sordda," sapa mereka balik.

"Lo bawa kamus kan ya?" tanya Cakra ke Huda, Huda mengangguk.

Untungnya mereka punya Bara yang kamus berjalan itu.

"Bara, Come here for you introduction your self," suruh Bu Soradda kepada Bara yang nonatebenya juga keturunan Thailand.

"Yes sher," seru Bara seketika gadis-gadis di kelasnya menyeru histeris saat melihat pesona ketampanan Bara.

Bara mulai berdiri di depan semua teman-teman nya.

"Hi! everyone, My name is Aldebaran Alexander G, you just can call me Bara. I'm life born in Thiland, patani 2 july 2006, I'm 14 years old. My address in Komp. Sekar indah, No.45, blok B, jakarta. Nice to meet you too friend's, Thank's you," ucap Bara dengan telitinya mengija satu persatu kalimat tutur bahasa inggrisnya.

"Wow, you speak in english very nice. So you can back," ucap Bu Soradda, seketika semuanya salut kepada kepandaian bahasa inggrisnya Bara.

"You awesome," ujar Cakra seraya menepuk pundak Bara. Kenzie tertawa yang nular ke para sahabatnya.

Kelas 9 B adalah kelas kumpulan para Most wantednya Smp Bina bangsa.
Jadi, gak ada yang gak jatuh cinta pada pesona mereka.

Geng Panjaksa, geng paling di segani, di sukai bahkan di cintai oleh warga SMPBIBA.

"Ratu, you can intriduction yourself in here," pinta bu Soradda kepada Ratu.

Cewek yang tipikal bule ini pun maju kedepan yang di pinta Bu Soradda tadi.

"Yes miss," saut Ratu, dengan anggun  danangkuhnya Ratu maju kedepan.

"Hi everybody, My name is Laturya Ratu Khadizah, Just you can call Me Queen or Ratu, I'm life born in Los angels, AS. 26 March 2007, I'm 13 years old. My address in Komp. Jasmine paridase, No.125, Blok K, jakarta selatan. Nice to meet you too, Thank's you," ucap Ratu sedikit gugup, untungnya dia sangat pasih dalam berbahasa inggris.

Baru saja mereka menginjakan umur segitu di tahun 2020.

"Okey, Thanks for your Introducing, So kesimpulan nya Jangan pernah takut dalam berbahasa asing ya," ucap Bu Soradda.

"Oh iya, mumpung mau liburan. Saya kasih pr untuk kalian di halaman 24-29 kerjakan dan translate," ucap Bu soradda.

"Aduh pr numpuk," ucap Aksa frustasi.

"Sabar ini ujian buat lo ya malas itu," ucap Sello.

Berbeda lagi di kelas Stella, sekarang Stella lagi belajar Al-qur'an Hadis.

"Di coba perlahan dan kalian bakal bisa istiqomah," ucap Pak Irman.

"Iyah pak," saut Mereka.

"Lihat Stella, dia sudah hijrah sejak dini. Insya allah dengan niat kalian pasti bisa istiqomah," ucap pak Irman lagi memuji Stella. Stella tersenyum samar di balik cadar istimewanya.

"Nah jadi Stella duluan yang maju buat hapalan nya," pinta Pak Irman. Stella mulai memundurkan kursinya dan berjalan menuju kedepan.

"Bismillah," ucap Stella biar tak gugup.

"Allah SWT berfirman:

بِسْمِ اللّهِ الرّ حْمَنِ الرّ حِيمِ

وَمَنْ خَفَّتْ مَوَا زِيْنُهٗ فَاُ ولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ خَسِرُوْۤا اَنْفُسَهُمْ بِمَا كَا نُوْا بِاٰ يٰتِنَا يَظْلِمُوْنَ

"dan barang siapa ringan timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang yang telah merugikan dirinya sendiri, karena mereka mengingkari ayat-ayat Kami."
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 9)" Lantunan ayat suci al-qur'an dari Stella mampu memincut kaum adam di kelasnya.

"Masya Allah,"

"Bagus banget njir!"

"Aduh leleh nih hati abang neng,"

"Yuk nikah yuk,"

Ya begitulah ocehan kaum adam di kelas Stella walau mereka masih belia, ya tetap aja ada tradisi pacar-pacaran yang Stella aja gak tau apa itu pacaran.

Stella taunya cuman Ta'aruf, khitbah, baru Nikah.

"Suara kamu makin dewasa, makin bagus ya. Masya Allah, bapak kagum sama kamu," puji pak Irman sambil tersenyum manis, Stella mulai berdiri.

"Makasih pak, Alhamdulillah." Stella mulai beranjak dari kursi di depan pak Irman dan mulai duduk ke bangkunya kembali.

"Adem jadinya gua denger walau bukan umatnya," puji Chelsea, benar Chelsea bukan umat atau Non-muslim, dia Kristen tapi bisa mengayomi agama lain.

Mayoritas sekolah SMP Bina bangsa ini Islam dan kristen, jadi wajar saja banyak yang gak pakai hijab.

"Makasih Chel," ucap Stella sambil tersenyum samar dari balik cadarnya.

Semua mulai maju satu persatu ke depan pak Irman, tak lama kemudia pelajaran pak Irman pun sudah selesai.

"Nah jadi buat liburnya kalian saya kasih hapalan, ada dua surah.

Surah satu surah Al-baqarah ayat 35, dan Surah An-nisa ayat 14, buat umat Kristian tidak usah," ucap pak irman dan mulai berlalu dari kelas 9 A.

"Akhirnya ngehapal lagi," ucap Stella merasa senang ketika sudah menghapal surah-surah Al-qur'an ini.

"Bolehkah izinkan aku untuk menta'aruf dirimu, andai," batin Velan seraya berandai-andai.

VELANSTELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang