Bab 8: Geng Cogan?

454 35 3
                                    

Sepagi ini Smp Bina bangsa sudah rame, ada apa ini? tak sama seperti biasanya?

Sebab ada sebuah geng cowok yang sembarang duduk di dekat taman, ketahuilah mereka semua geng paling most wanted di SMP ini.

"Aska, Lo bawa powerbank gak?" tanya Bara ke Aska yang sedang duduk manis sambil mendengarkan lantunan ayat suci al-qur'an lewat earphone nya.

"Apaan?" tanya balik Aksa ke Bara.

"Dasar budek, pinjem Powerbank lo," ujar Bara sedikit menjerit, "Oalah, itu dipinjem sama Sello," ujar Aska membuat Bara sedikit kesal.

"Tau gak sih lo pada, dari tadi cewek-cewek lirikin kita loh," ujar Moa sedikit risih.

"Udah bersikap biasa aja, jangan pansos deh lo pada!" tegur Huda si sang ketua geng, Geng Panjakarsa adalah geng most wanted dan tim inti dari Tim basket, osis sampai Pramuka.

"Ken, Minta burgernya dong," pinta Moa ke Kenzie yang sedang makan dengan lahap burger yang baru di belinya di kedai mpok Sarti.

"Nih gua banyak ko belinya tadi," ujar Kenzie dan mulai mengeluarkan beberapa hamburger di dekatnya.

Tiba-tiba ada penampakan yang membuat ke tujuh cowok tampan itu gagal fokus, Ada geng nya Stella jujur mereka bukan geng-geng klub ko.

"Ada neng geulis," ujar Aksa menggoda Chelsea. Chelsea mulai tersenyum malu.

"Apaan sih ka," ucap Chelsea kepada Aksa, yang nonatebenya lebih tuaan Aksa dari pada Chelsea.

Stella mulai menghampiri sang abang, ada aja yang melihat adegan adik kakak ini mengira mereka pacaran.

"Woi! kata mama, entar kalau pulang ke rumah jangan lupa belikan martabak manis kaya gua," ujar Stella seraya menggoda dirinya sendiri, membuat Cakra, Bara, Kenzie, Aksa, Moa, Sello, dan Huda pun tertawa renyah.

"Iya manis kaya kamu sayang," ujar Huda seraya memanas-manaskan cowok yang sedang meneliti kejadian ini.

"Ciee yang cemburu padahal bukan siapa-siapanya," ledek Alden kepada Velan yang sedari tadi meremas-remas botol air mineral yang ia beli.

"Botolnya gak salah kali," ucap Alden lagi seketika Velan langsung beranjak dari Kursinya menuju ruang kelas.

"Pagi-pagi ko panas ya," ucap Velan.

"Astagfirullah, ingat-ingat," batin Velan dikemudian.

Geng Huda pun mulai melintas di berbagai koridor, ada aja yang histeris ngejerit jerit kaya manggil BTS, you know lah.

"Aduh, suami aku,"

"Masyaallah gantengnya,"

"Jodoh aku nih,"

Panjaksa hanya bisa mengangguk paham akan ke histerisan kaum hawa di sekolahnya ini.

"Bar, tuh ada yang mau minta nomer Wa lo," ujar Kenzie yang membuat Bara langsung menghampiri gadis itu, Gadis yang sepantaran dengan Bara itu mulai menyodorkan tangannya dan sebuah pulpen.

"Gak usah di tangan, sini hp lo," ujar Bara, gadis itu langsung mengambil Hpnya dan menyodor ke Bara.

Bara langsung mengetik nomer WAnya, kemudian Bara tersenyum.

Baru kali ini Bara berlaku tulus kepada salah satu gadis termasuk penggemarnya.

"Gua namain Barapunya ku," ujar Bara yang langsung membuat gadis di depannya itu terkejut.

"Jangan kasih ke orang ya, Janji sama gue," ujar Bara tulus. Gadis itu mengangguk, untungnya Koridor masih cukup sepi.

"Ma- makasih, Ka," ujar Gadis itu tergugup, membuat Bara tersenyum paham.

"Sama-sama, semoga bisa berteman dengan baik ya. Kalau ada apa-apa telpon, atau Vc atau samperin aja kerumah," ujar Bara yang mulai meninggalkan gadis itu karna sudah di seret oleh Kenzie.

"Lo suka sam si itu?" tanya Kenzie curiga, "Dia cewek pertama yang bikin gua senyum saat gua terjatuh dari ayuunan besi di taman TK, dia yang nolongin. maybe dia udah lupa gua," ujar Bara.

"Ouh, first love. Pantesan aja lembut banget, biasanya kaya singa," ujar Aksa, seketika membuat Bara geram dan berakhir dengan getukan tangan di kepala Aksa.

"Huda mana?" tanya Cakra yang kehilangan member satunya, benar saja meraka baru ngeh saat kejadian Bara dengan gadis mungil itu.

****
Huda baru saja sampai di kelas sang adik, ada aja yang ngegerumbungin dia.

"Stella!" panggil Huda seraya meminta bantuan sang adik, bukan nya mereka perang dingin untuk saat ini.

"Ngapain sih dia tuh?" tanya Stella ke Syera, Syera menggeleng.

"Lo bantuin tuh Huda, kan lo doinya," ujar Audry menyuruh Syera.

"Heh, apaan dih! ngarep banget, kalau beneran suka dia yang bakalan mina bantuan gua, bukan gua yang minta bantuan dia." Syera baru saja menoleh ke Huda, dan...

"Syeraaa!! Bantuin gua!" jerit Huda, yang langsung membuat Audry tersenyum menang.

"Tandanya lo suka dia kan tadi?" tanya Audry seraya menggoda Syera, Syera langsung menghampiri Huda dan langsung menarik tangan Huda dari kerumpulan antek-anteknya itu dan menutup pintu kelas.

"Emang pahlawan gua," ucap Huda yang mulai mengusap rambut Syera dengan lembut, pipi Syera terasa panas.

Dan seketika Kelas 9 A gempar dengan perlakuan Huda kepada Syera.

"WOI! PACARAN TERUS, KESIAN NIH YANG JOMBLO!" jerit Sella, yang langsung tertawa bahkan hampir semua mencie-ciein Syera dan Huda.

"Apaan sih, tadi ka lo manggil gua. Ya gua tolongin," ujar Syera sambil kembali ke tempat duduknya, Namun Huda sudah menahan tangan Syera.

"Sekali lagi makasih," ucap Huda ambil tersenyum tulus kepada Syera, Syera udah malu itu.

"CIEE CIEEE!"

"PEGANGAN KAYA MAU NYEBRANG JEMBATAN AJA, ULUH SOSWIT NYAA!" ujar Sella lagi, Stella kali ini memlih untuk menjadi penonton saja. Kesian sama Cadarnya, kan harus jaga omongan.

Syera melepas genggamantangan Huda, dan labgsung menghampiri Sella.

"Cie cie, kemakan omongan kan," ujar Audry menggoda Syera lagi.

Beda lagi dengan Stella, "ngapain sih bang?" tanya Stella tak menyukai keberadaan abangnya.

"Gak ngapa-ngapain, mau nyamperin Syera aja. Idih geer lo, kan ketemu sama lo juga udah tiap hari," ujar Huda, Stella hanya menyimak dan memilih untuk diem.

"Syer, malam nanti sibuk gak?" tanya Huda yang langsung membuat suasana kelas 9 A, di tonton oleh semua penggemarnya termasuk Velan dan Alden hanya menyimak.

"Cuy, tandanya dia adek kakak. Jadi saingan lo gak ada," ujar Alden membisiki Velan.

"Eh bener juga," ujar Velan.

"Bagus deh udah ke Syera," gumam Stella dan mulai melanjutkan mencatat tafsirnya.

"Entar gua chat deh, Bye. Assalamualaikum," pamit Huda sambil berlalu dari Stella.

"Waalaikumsalam,"

"Cie ciee, uhuyy mau official nih?" goda Audry, "masih bocah ngapain pacara, heh!" ucap Syera dengan nada kesal.

"Stell!" panggil seseorang.


Assalamualaikum teman-teman
pogi mohon, biar cerita ini sama kaya Cerita punya ayah dan mamanya Stella.

Jangan lupa, Vote dan krisar

Wassalam❤❤

VELANSTELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang