Seokjin menutup bukunya. Seseorang yang ditunggunya sudah datang. Itu Namjoon, lelaki yang mengajaknya bertemu saat jam makan siang. Mereka sudah menjalin kedekatan mereka selama 3 bulan setelah pertemuan pertama mereka. Namjoon adalah pria yang pintar, Seokjin tahu itu. Mereka memiliki banyak kesamaan yang membuat Seokjin maupun Namjoon merasa nyaman dan mengerti satu sama lain. Maka, tidak salah 'kan kalau Seokjin bersikap sedikit lebih menspesialkan Namjoon?
Seokjin juga baru tahu kalau Namjoon mengambil jurusan yang sama dengannya dulu saat ia berada di Universitas dan Namjoon juga berasal dari Universitas yang sama. Ya, Namjoon adalah seniornya yang 2 tahun lebih dulu diatasnya. Tidak jarang mereka pergi bersama untuk membantu Seokjin belajar. Sebenarnya, Namjoon bukan tidak tahu kalau Seokjin bisa mengerjakannya sendiri, ia tahu benar bahwa lelaki manis itu pintar, tapi Namjoon tidak mau melewatkan kesempatan untuk bisa berdekatan dengan lelaki manis itu. Maka, Namjoon akan menggunakan alasan apapun untuk bisa bertemu dengan lelaki itu seperti saat ini.
"Bukankah ini terlalu jauh dari kantormu, Kim Namjoon-ssi?" tanya Seokjin menatap lelaki didepannya dengan tatapan yang membuat Namjoon kikuk sendiri
Yah, alasan Namjoon untuk bertemu dengan Seokjin kali ini adalah karena Namjoon merasa bosan dengan makanan ditempat makan sekitar kantornya. Ia memilih untuk makan dikafetaria kampus Seokjin karena Seokjin mengatakan bahwa ia memiliki kelas seharian ini. Tidak memungkinkan Namjoon meminta Seokjin untuk bertemu dengannya kalau tidak dikampus, meskipun Seokjin akan berusaha untuk mengabulkannya tapi tetap saja Namjoon tidak setega itu.
"Yah, aku pasti akan makan sendiri siang ini dengan menu yang membosankan." Celetuk Namjoon dan membuat Seokjin mau tak mau mengiyakannya saja, "Kau masih ada kelas setelah ini?" tanya Namjoon lagi
Seokjin mengangguk membenarkan, "Ya. Hari ini sangat padat. Mereka membuat jam ganti dihari yang sama." Keluh Seokjin, 3 profesor yang berhalangan hadir pada kelas mereka, mengganti kelas mereka dihari yang sama
Namjoon tersenyum, "Aku pernah mengalami itu." Timpal Namjoon dan Seokjin mengangguk mengerti
"Setidaknya kau sudah melewatinya." Sahut Seokjin iri
"Tidak perlu merasa iri begitu. Kau akan segera melewatinya. Pukul berapa kelasmu usai, Jin?" tanya Namjoon sambil mengusak pelan surai hitam Seokjin didepannya
"Pukul 5 sore. Dan, Hei! Kau merusak tatanan rambutku, Joon." Protes Seokjin sambil memukul pelan tangan Namjoon dikepalanya sementara Namjoon hanya tertawa renyah
"Jangan murung begitu, kau jadi semakin lucu tahu." Kata Namjoon kali ini menjawil pelan hidung mancung Seokjin, menggoda lelaki manis itu adalah kesenangannya sekarang
"Hentikan itu, mereka semua melihat kearahmu." Beritahu Seokjin
Sebenarnya Seokjin sudah merasa bahwa semua orang seisi kafetaria kampus itu melihati mereka sejak Namjoon datang, tapi ia hanya bersikap tak peduli. Lagipula, siapa yang tidak mau tahu dengan sosok tampan dengan kemeja biru langit serta dasi navy dan jas hitam rapi yang menutupi tubuh tegap itu? Jangan lupakan kacamata dengan frame hitam yang semakin membuat Namjoon terlihat berwibawa. Meskipun Seokjin yakin kalau Namjoon lupa melepas kacamata bacanya itu.
"Salahmu." Celetuk Namjoon
"Baiklah, aku salah lagi." Gerutu Seokjin dan Namjoon kembali tersenyum
"Mau kujemput?" tanya Namjoon kemudian
"Tidak perlu, aku bisa pulang sendiri." Tolak Seokjin dengan suara yang lembut, ia tidak ingin merepotkan Namjoon
"Baiklah. Tapi, jika kau ingin kujemput, beritahu aku saja." dan Seokjin mengangguk
Setelah mereka menyelesaikan makan siang mereka, mereka segera pergi meninggalkan area kafetaria kampus. Saat ini waktu sudah menunjukkan pukul 1 siang, itu berarti jam istirahat Namjoon sudah habis. Namjoon harus kembali ke kantor sekarang. Seokjin mengantar Namjoon sampai ke parkiran kampus.
"Jin," panggil Namjoon ketika mereka tiba didekat mobil Namjoon
"Ya?" sahut Seokjin memandang Namjoon
Lama, sampai akhirnya Namjoon kembali buka suara, membuat jantung Seokjin berdegup kencang karenanya.
"Aku menyukaimu." Kata Namjoon to the point, Seokjin gelagapan sendiri
Tidak ada jawaban, Namjoon mulai berpikir bahwa Seokjin mungkin tidak menyukainya.
"Maaf-" baru Namjoon ingin menjelaskan pada Seokjin bahwa ia hanya ingin Seokjin tahu perasaannya, tapi Seokjin sudah menyanggahnya
"Aku juga menyukaimu, maka dari itu kita berteman sampai sekarang." Kata Seokjin cepat, berusaha menjaga nada suaranya tetap tenang meskipun jantungnya berdegup tak karuan
"Bukan, bukan itu maksudku, Jin. Aku menyukaimu. Dalam artian yang lebih dari sekedar pertemanan. Aku mencintaimu, Jin. Sejak awal pertemuan kita, aku sudah jatuh hati padamu." Jelas Namjoon dan Seokjin terkejut mendengarnya
Oh! Apa katanya? Sejak awal? Apa Seokjin sedang bermimpi?
"Maaf, Jin, aku hanya sedang mengatakan hal yang jujur padamu. Itu sangat menggangguku belakangan ini. Aku terus memikirkanmu. Akan lebih baik jika aku mengatakannya, setidaknya kau sudah mengetahui perasaanku. Aku tidak masalah jika kau tidak menyukaiku. Kuharap, kau masih mau bertemu denganku." Lanjut Namjoon lagi ketika Seokjin tak merespon
"Uhm, Joon..." cicit Seokjin dan Namjoon dengan cepat menatap Seokjin
"Ya?" kali ini giliran Namjoon yang uring-uringan mendengar kalimat selanjutnya yang akan dikatakan Seokjin
"Sebenarnya, aku juga menyukaimu. Maksudku, sama seperti kau yang menyukaiku, dalam artian lebih. Jika kau tidak keberatan, aku ingin mengatakan bahwa aku mencintaimu juga." Kata Seokjin malu-malu
Sungguh, Seokjin rasanya ingin tenggelam dilaut saja. ia sebenarnya malu sekali mengatakan itu, tapi ia juga tidak bisa menahan dirinya untuk tidak mengatakan hal yang sama tentang perasaannya.
Tanpa berkata, Namjoon langsung memeluk tubuh Seokjin didepannya itu. Tubuh Seokjin memang pas sekali dalam dekapannya.
"Kalau begitu, bersediakah kau menjalin hubungan denganku, Jin?"
Seokjin mengangguk dalam pelukan Namjoon.
"Terima kasih, aku mencintaimu, Jin."
"Aku juga mencintaimu, Joon."
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love With Siblings
Fiksi PenggemarAuthor: Cetirizines Pairing: Seokjin, Namjoon, Taehyung, Jungkook (NamJin, Taejin, KookJin) Genre: Romance, University life, Siblings, Hurt Rate: PG-17 "Aku menyukaimu." -Namjoon- "Kau tahu kita lebih dulu mengenal, apa jika aku lebih dulu menyataka...