Happy reading!
Aku menemukan sebuah pola resah dari tatapanmu, entahlah rasanya itu hal berat bagimu jika berbagi cerita itu padaku...
*****
Hari ini awal libur semester ganjil, yang artinya liburan kali ini bertepatan dengan libur natal dan tahun baru, bagi jonathan libur kali ini membuat dia lebih bahagia karena libur kali ini dia akan merayakan natal dirumahnya dengan sanak saudara dari mama dan papanya yang tinggal diluar negeri atau di dalam negeri
Bagi Jonathan natal kali ini ada sesuatu yang mengganjal dihatinya entah itu apa, tapi dia merasakan resah kalut pikirannya, apa mungkin dia belum bertemu dengan Mel seharian ini, karena cewek itu kini sedang dalam perjalanan liburannya ke kota kelahirannya Bandung, disana dia akan menghabiskan separuh liburannya dengan berjalan jalan kata Mel kepada Jo, tapi Mel akan pulang sehari sebelum natal karena dia sudah janji dengan orang tua Jo akan menghadiri acara makan makan dirumah Jo, bukan hal biasa karena saat Mel merayakan hari raya idul fitri di Jakarta Jo dan sekeluarga pun selalu datang menerima undangan untuk makan makan dan bersilaturahmi
"Jo?" Seruan halus khas mamanya menyeruak membuyarkan lamunan jo
"Iya, ma?" Tanya jo menghampiri mama nya yang sedang sibuk didapur dan jo yang sedari tadi duduk di ruang makan hanya melamun tak sadar mamanya memerhatikan jo
"Kamu udah beli kado buat mel?, biasanya kamu udah beli sebelum natal lima harian lagi atau malahan lebih, mama liat kamu belum beli kayanya" Seakan teringat jo langsung tersentak kaget campur cemas karena belum membeli kado natal untuk mel padahal hari natal pun masih semingguan lagi
"Belum jo lupa ma, apa beli sekarang tapi apa, mama ada ide?" Gusar jo seperti besok saja hari natal akan datang, mama jo atau yang sering disebut dengan mama karin ini, hanya menggelengkan kepalanya pertanda jo berlebihan sekali padahal mama marin tahu mel pun tak pernah mengaharapkan kado natal karena dia mungkin awam akan hal seperti itu, mama karin sendiri tahu perasaan putra semata wayangnya ini kepada tetangga sekaligus sahabat putranya tapi mama karin hanya pasrah pada takdir karena mereka yang berbeda keyakinan, mama karin hanya berdoa yang terbaik saja untuk putranya Jonathan
"Beli yang mel pengen aja jo, dia kan suka cerita kalau dia lagi mau sesuatu ke kamu kan?" Jo mengangguk dan memutar memoti kebelekang saat dia bersama dengan mel dan mel mengatakan ingin sesuatu itu, dan jo dengan semangat 45 nya tersenyum lebar seraya memeluk mamanya "thank's mam, aku inget sekarang mel pengen apa, aku pamit pergi ya mama cantiku buat beli kado spesial untuk calon mantumu" setelah mengatakan itu jo mencium pipi mamanya sekilas lalu ngacir pergi keluar rumah untuk membeli kado spesial untuk mel nya
"Hati hati" gumam mama karin seraya tersenyum hambar takut akan takdir yang mempermainkan kedua remaja itu yang mama karin tahu mereka berdua memiliki perasaan khusus namun kembali lagi ada benteng pembatas diantara mereka yaitu kepercayaannya masing masing
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMU [END]
Teen FictionTAHAP REVISI. Cerita masa remaja dengan berbagai kisah yang wajib kalian baca.