22

3.2K 94 0
                                    

Kania membukakan pintu untuk seorang pria paruh baya. "Hey, sayang" ucap Toni pada Kania. Keyra yang sudah menunggu di meja makan bersama dengan Karel benar-benar terkejut ketika seseorang memanggil Bundanya sayang. Memang sejak tadi ibunya itu sudah menceritakan semuanya, kalau sebenarnya Ia telah menikah dengan seseorang ketika Ia dengan Keenan telah bercerai.

Namun, bagi Keyra semua itu masih belum bisa Ia lupakan apalagi mengenai Ayahnya yang sudah meninggal dunia dan kini dirinya telah memiliki Ayah baru.

"Keyra, Karel, sapa Ayah baru kalian dong" pinta Kania pada kedua anaknya yang masih pada terdiam dan melihati kedua insan yang baru saja gabung ke meja makan itu.

"Jadi, Bunda, kenapa baru sekarang kenalin orang ini sama Keyra?" tanya Keyra pada Kania.

"Keyra, Ayah kamu ini waktu itu di tugaskan untuk bekerja di Australia. Dan baru saat ini akhirnya tugas Ayah mu selesai" ujar Kania.

Mereka berempat pun langsung memakan makanan yang telah di hidangkan oleh Bi Sum dan pembantu yang lain yang berada di rumah itu. Dan saatnya Toni membuka suara. "Keyra, yang saya dengar dari Bunda kamu ini. Kamu masuk ke jurusan IPS ya? Kenapa tidak pindah ke IPA saja? Disana banyak sekali peluang untuk kamu. Apalagi, nilai Mtk kamu selalu bagus kata Bunda mu itu" ucap Toni memberi saran pada Keyra.

"Sebelumnya, minta maaf. Tetapi, saya sudah nyaman di IPS" tolak Keyra pada Toni.

Bundanya malah juga menghasutnya untuk masuk ke IPA. "Iya, key, bagus loh masuk di IPA apalagi, sejarah keluarga kita itu nggak ada yang masuk ke jurusan IPS nak, baru kamu saja" jelas Kania membuat Keyra semakin terpojok.

"Kamu juga Karel, sekolah yang bener kamu kan sudah kelas XII kan? jangan berkelahi mulu" sahut Toni lagi pada Karel.

Karel hanya menatap Toni remeh dan memakan-makanannya lagi. "Iya, tuh si Karel juga. Udah masuk IPA tapi malah nilainya turun sekarang, gara-gara kebanyakan berkelahi atau nggak gini deh Karel di pindahin aja sekolahnya jangan di SMA Taruna lagi tapi, ke SMA Global Internasional biar samaan kaya Keyra. Terus juga, biar Keyra bisa pantau Karel suka bolos atau nggak" ujar Kania membuat Karel benar-benar kesal kepada Ibunya itu.

"Bunda emang mau? Karel bakalan berantem terus sama cowoknya si Keyra?!" seru Karel membuat suasana meja makan semakin memanas.

"Karel bisa turunkan nada bicara kamu kalau, sedang bicara bersama Bunda mu itu?" tanya Toni tidak segan menasehati Karel.

Karel pun segera beranjak dari duduknya dan segera memasuki kamarnya. "Iya, kalo bisa jangan deh bun, Keyra capek kalo bang Karel satu sekolah sama Keyra" jelas Keyra.

"Tapi, Keyra kamu harus dengerin apa kata Ayah ya. Besok kamu harus sudah masuk IPA, nanti Ayah ke sekolahan mu deh" jelas Toni. Membuat Keyra merasa semakin terkekang dengan keluarga barunya ini.

Keyra hanya tersenyum simpul dan melanjutkan makan malamnya itu.

••••••

"Apa? Keyra pindah ke IPA?!!" tanya Athalla tak percaya.

"Iya, dia pindah ta. Waktu kemarin dia kan curhat ke gue. Katanya sih, gara-gara disuruh sama Ayah tirinya gitu" sahut Diva pada Athalla yang ternyata memang benar-benar shock dengan tidak adanya Keyra.

"Pantes, tadi gue ajakin berangkat bareng dianya nolak" ucap Athalla.

Diva pun bertanya pada Athalla karena, sekira gadis itu Keyra telah memberitahu laki-laki itu. "Emangnya lo belom dikasih tauin Keyra?" tanya Diva heran. Athalla menggeleng.

"Dia pindah ke kelas IPA berapa div?" tanya Athalla lagi.

"IPA-1 isinya anak-anak alim semua ta, sans aja kali nggak bakalan ada yang usilin Keyra" jelas Diva.

AthallaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang