Saat ini, Anna dan Gabriel sedang duduk di ruang keluarga, dan sedang berbincang bersama.
"Ayah dan ibumu, jadi datang ke sini?" tanya Gabriel, sambil menatap Anna dari samping.
Namun Anna malah menggidikkan kedua bahunya, dan menoleh ke arah Gabriel, yang duduk di sebelahnya, "Tidak tahu, tapi kurasa tidak jadi" jawabnya.
"Kenapa seperti itu?" tanya Gabriel, dengan dahinya yang mengerut.
Dengan berat, Anna menghela nafasnya, dan memalingkan pandangannya ke depan, "Karena waktu itu, mereka juga pernah bilang mau datang ke sini, tapi akhirnya malah tak jadi, karena ada perkerjaan tambahan yang mendadak. Dan sampai sekarang ini, mereka belum datang ke sini. Maka dari itu, aku tak yakin, kalau kali ini mereka akan datang ke sini" jelasnya.
Gabriel pun mengganggukkan kepalanya, dan menatap ke depan, "Tapi sepertinya, mereka memang tidak jadi datang ke sini" ucapnya, sehingga membuat Anna langsung menoleh ke arahnya.
"Hai, kalian sedang apa?" tanya Axell, yang baru saja datang, sambil membawa sebuah kamera.
Mereka berdua pun, langsung menoleh ke arah Axell, dan melihat ia yang sudah rapi, seperti ingin pergi.
"Kau mau kemana?" tanya Anna, yang langsung bangkit dari sofa, dan berjalan menghampiri Axell.
Namun Axell malah tersenyum, dan memegang bahunya Anna, "Tentu saja aku ingin hunting foto" jawabnya.
"Lalu bagaimana, kalau nanti ayah dan ibu datang?" tanya Anna kembali, tanpa melepaskan pandangannya, dari kakaknya itu.
Dengan senyuman yang masih mengembang di wajahnya, Axell pun meraih wajahnya Anna, dan mengusapnya, "Nanti, aku yang akan menjemput mereka di bandara" jawabnya.
"Baiklah, kuharap mereka jadi datang, karena aku rindu pada mereka" ujar Anna.
"Aku juga berharap seperti itu, sayang" ucap Axell, sambil menyunggingkan senyuman.
Namun Anna hanya mengganggukkan kepalanya saja, tanpa berkata apa-apa.
"Ya sudah, aku hunting foto dulu, ya?" ucap Axell, dan Anna langsung mengganggukkan kepalanya, "Gabriel, aku ingin hunting foto dulu, tolong jaga adikku selama aku tidak ada ya? Jika ada apa-apa, langsung hubungi aku saja" ujarnya, yang beralih menatap Gabriel, yang sedang duduk di sofa.
Segera Gabriel mengganggukkan kepalanya, dan menyunggingkan senyuman, "Iya Axell, aku akan menjaga adikmu, dengan sangat baik" katanya.
Mendengar apa yang baru saja Gabriel katakan, membuat Axell menyunggingkan senyuman, dan beralih menatap Anna, "Ya sudah, aku pergi dulu. Kau ingin aku belikan apa?" tanya Axell.
"Tidak usah, aku sedang tak ingin apa-apa" jawab Anna, dengan senyuman, yang terukir di wajahnya.
Axell pun mengganggukkan kepalanya, dan mengusap kepalanya Anna dengan lembut, "Baiklah adikku, kalau begitu sampai nanti" katanya, yang kemudian segera beranjak pergi.
Namun Anna hanya tersenyum saja, tanpa berkata apa-apa, sambil memperhatikan punggungnya Axell, yang sudah menghilang. Kemudian, ia menghela nafasnya, dan kembali duduk di sebelahnya Gabriel.
"Tadi pagi, kakakku begitu terkejut, saat melihat kulitku yang begitu pucat, dan juga dingin. Tapi untung saja, kedua mataku tidak berwarna merah, dan juga taring-taring yang berada di dalam mulutku, mendadak hilang" ujar Anna, sambil menatap Gabriel dari samping.
Gabriel pun menggangguk paham, dan memalingkan pandangannya ke depan. Lalu ia berkata, "Seharusnya, kau mengunci pintu kamarmu, agar orang lain tak bisa masuk. Dan soal warna matamu, yang tak berwarna merah, dan juga taring-taring di mulutmu, yang mendadak hilang, itu karena diriku, yang sengaja menghilangkannya, agar kakakmu tidak curiga".
"Tapi bagaimana, jika nanti aku ingin berburu mangsaku, jika taring-taring di gigiku tidak ada?" tanya Anna, dengan dahinya, yang mengerut.
Namun Gabriel malah tertawa pelan, dan menoleh ke arah Anna, "Jangan khawatir, saat kau ingin berburu, taring-taringmu akan muncul lagi" katanya.
"Benarkah?" tanya Anna, dan Gabriel langsung mengganggukkan kepalanya.
To be continue. . .
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Life [COMPLETE]
Vampire~ "My Immortal Prince" Book 3 ~ (Disarankan untuk membaca Book 1 nya (My Immortal Prince), dan Book 2 nya (The Immortal Love). Setelah malam itu esoknya Anna terbangun dengan dirinya yang bukan lagi seorang manusia melainkan salah satu Makhluk Kegel...