1 tahun kemudian...
Disini, tempat berdiri nya ryujin sebagai mempelai wanita dan pendamping nya. Ia menangis saat ia memeluk tubuh yeji, ia mengundang yeji dan teman nya yang lain, ia menangis bukan karna terharu, melainkan menangis karna penyesalan.
"Gue tau gimana rasa nya jin, sabar ya." Yeji mengelus pipi ryujin dan tersenyum hangat, bagaimana pun yeji tau bahwa ryujin tidak mencintai orang disamping nya ini.
"Hiks... gue harus apa nanti ji hiks-" ryujin benar-benar terhanyut dalam tangis nya, ryujin tidak tau harus bilang apa pada beomgyu nanti.
"Gue tau beomgyu gak bakal ngebenci lo, dia bakal tetep jadi beomgyu yang kita kenal ko." Yeji tersenyum lembut dan ia segera menghampiri mempelai lelaki. "Gue harap lo bisa jaga dia, Lee jeno." Ucap nya dengan mata tajam yang menatap kearah orang yang bernama lee jeno. Jeno tidak membalas ucapan yeji, ia tetap memasang wajah datar nya dan memandang lurus dengan mata elan nya.
Disisi lain...
"Gue masih nunggu lo jin, sampai kapan pun gue tetep nunggu lo sampai lo lepas dari dia." Beomgyu memandangi foto dua mempelai yang bergandengan, seorang wanita yang memaksakan senyum nya dan lelaki disamping nya tampak ganas dan tidak tersenyum sama sekali.
"Gue gak benci sama lo jin, gue bener-bener gak benci sama lo." Ucap nya lirih.
₊˚.༄⇥⸙̣᭢class leaders
Ryujin sudah berada dirumah nya dan jeni, orang tua mereka sudah menyiapkan rumah untuk mereka sejak lama, rumah yang sederhana dan indah. Ia memasuki rumah dan membersihkan tubuh nya dan juga make up pengantin nya.
Saat ryujin merasa lapar, ia menuju kedapur dan menemukan jeno yang sedang tertidur disofa yang berada tidak jauh dari TV mereka.
"Jen, bersihin badan lo dulu baru tidur." Ryujin sedikit mengguncangkan tubuh jeno yang membuatnya terusik dan bangkin dari tidur nya.
"Gue tidur dikamar tamu, gue gak bakal nyentuh lo! Dan inget, gue gak bakal sayang sama lo, inget!." Jeno langsung bangkit dari sofa dan pergi meninggalkan ryujin yang terdiam. Tidak, ryujin tidak menangis karna ucapan jeno, tapi ryujin merasa kelopak mata nya penuh dengan sebendung air. Ia tidak akan menangis hanya karna lelaki seperti jeno!.
Ia mengambil satu buat apel yang ada di lemari es dirumah baru nya, ia memakan apel itu sambil berjalan kekamar nya. "Gue telfon beomgyu kali ya? Tapi kan nanti dia marah gimana? Gue telfon aja kali." Ryujin bergumam sampai ia duduk di ranjang nya dengan ponsel digenggaman nya.
Ia menekan nomor beomgyu, ia benar-benar menelfon beomgyu dengan jantung yang gaduh.
"Hallo?."
Ia mendengar suara yang selama ini ia rindukan, ryujin tidak sedang bermimpi kan? Ini nyata bukan?. Siapapun jelaskan pada ryujin tentang ini.
"Beomgyu hiks-" satu butir air mata jatuh dari kelopak mata milik ryujin.
"Loh kenapa malah nangis? Pengantin baru tuh harus nya seneng bukan nya malah sedih begini, selamat ya. Eh btw gue tunggu keponakan kembar nya ya jin."
"Beomgyu maafin gue gyu, gue ngerasa ini buruk gyu, gyu maafin gue gyu. Gue gatau harus apa, gue mau ketemu sama lo hiks-" ryujin terisak kencang dan ia benar-benar ingin melampiaskan semua nya dengan tangisan nya.
"Gue masih nunggu lo jin, jangan sedih gitu nanti gue ikutan sedih hahaha."
"Gyu plis gue mau ketemu lo terus meluk lo sekarang gyuu!!!!." Satu teriakan berhasil lolos dari mulut ryujin.
"Lo kenapa si? Berisik banget, ganggu doang. Kalau emang lo gak seneng disini, pergi aja udah, gak ngurus lagi gue." Suara itu terdengar sampai sebrang sana, bahkan ryujin yakin bahwa beomgyu mendengar suara keras jeno.
Ryujin kembali saat pintu kamar nya ditutup dengan keras, ia kembali terisak sambil memanggil nama beomgyu berulang kali.
"Gue bakal balik ke korea 2 tahun lagi jin, tunggu gue ya. Inget ya lo gak boleh ngelawan suami lo, apa lagi ngebentak dia. Inget tuh ya!."
Tuttt...
"Gyuu!!! Beomgyuuuu!!!!." Teriakan dengan sedikit isakan keluar dari mulut ryujin, ia tidak suka keadaan ini, rasanya ia ingin mengakhiri semua nya.
Ia melempar ponsel nya kearah yang sembarang, ia memposisikan tubuh nya dengan nyaman di ranjang milik nya. Ia lelah dengan semua nya, ia ingin waktu dipercepat agar ia dengan beomgyu cepat bertemu.
Kalian pasti tidak tau bagaimana perasaan ryujin, perasaan yang diaduk antara sedih karna pernikahan nya dan ia juga merasa senang dalam waktu bersamaan karna beomgyu tidak membenci nya.
Ia tidur dengan perasaan kacau nya sampai pagi, ia beranjak dari tidur nya dan buru-buru membuat sarapan untuk nya dan jeno, suami nya.
Ryujin tidak membutuhkan waktu lama, saat ia sudah selesai memasak sarapan ia mulai mengecek kamar tamu, saat ia ingin membuka pintu didepan nya, tiba-tiba saja pintu nya terbuka dan menampilkan sosok kekar dan dingin.
Mereka jalan kedapur bersama, ah tidak bersama. Mereka memakan sarapan didepan mereka tanpa ada sepatah kata. Sangat hening dan sunyi.
"Gue bakal balik larut nanti, dan lo gausah nungguin gue." Ryujin mengalihkan pandangan nya, ia menatap jeno yang masih fokus dengan sarapan nya.
"Ya." Jawab nya singkat sambil mengangguk pelan.
"Dan satu lagi, lo gausah berharap banyak sama gue." Ryujin terdiam, maksud dari ucapan jeno itu apa ya?. Pikir ryujin.
"Gue berangkat." Jeno bangkit dari duduk nya dan meneguk air mineral dan pergi dengan pakaian kantor nya.
Setelah jeno berangkat ryujin segera membereskan semua nya, ia membersihkan rumah kecil nya.
₊˚.༄⇥⸙̣᭢class leaders
Maafin author nya ya suka ngegantung terus up nya lama.
Btw selamat tahun 2020 ya, semoga di 2020 kita baik baik aja.
Buat reader yang rumah nya kena banjir ataupun longsor, turut berduka ya...Jangan lupa vote sama komen manteman, vote itu gratis ya.
G-R-A-T-I-S dan gak bayar:).
Kalian pasti tau gimana cara nya ngehargain karya orang.Momen nya yeonji banyak banget masaa.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]class leader || Choi Beomgyu
Randoma story about a Shin Ryujin and a Choi Beomgyu the class president who was very cold and reluctant to let out his voice only to close friends and teachers may he speak Choi Beomgyu is very smart in all subjects - choi beomgyu - shin ryujin - beomryu...