Andra#24

149 4 0
                                    

3 hari semenjak kedatangan Rann, Andra tak juga kunjung bangun. Setiap Rann menjenguk Andra, Rann selalu mengajak ngobrol Andra seperti biasa saat Andra bisa beraktivitas.

Jam menunjukan pukul 7 malam,Rann masih tetap setia menunggu Andra yang terbaring di ranjang sebagai pasien.

"Andra bangun.. apa kamu gak bosan tiduran terus hm?" Tanya Rann dengan mata memerah, ia menahan tangisnya saat ini.

"Kamu gak kangen sama aku?" Tanya Rann lagi, matanya semakin memerah. Mungkin saat dia berkedip Rann akan mengeluarkan buliran air mata.

"Ayo dong kamu bangun, aku kangeeennn banget sama kamu." kali ini air mata Rann menetes mengenai telapak tangan Andra.

Rann menangis sambil memegangi telapak tangan Andra,mencium berkali-kali telapak tangan Andra. Rann Menangis tanpa suara dan hanya ia, Andra dan tuhan yang tau kalau Rann menangis saat ini.

1detik ...

2detik ...

3detik ...

Pergerakan kecil muncul lewat jemari Andra saat ini, refleks Rann langsung mendongakkan wajahnya dan menatap wajah Andra dan seketika senyumanan muncul dari bibir Rann, Andra nya kini sudah siuman.

Rann mencoba menepuk pipinya tak percaya 'auww' teriak Rann saat dia menampar pipinya sendiri. Dan saat ini ia percaya bahwa Andra telah bangun dari tidur nya.

"kamu udah siuman?" Pertanyaan tolol macam apa ini Rann, jelas-jelas Andra sudah bergerak dan sedikit membuka matanya apa ini tidak termasuk siuman.

"Kamu inget aku?" Tanya Rann memastikan.

"Anda siapa?" Tanya Andra balik. Seketika hati Rann remuk. Rann diam seribu bahasa, tidak tau apa yang ia lakukan setelahnya.

"Apa anda teman atau saudara saya?" Tanya Andra lagi.

"Saya lebih dari teman" cicit Rann pelan.

"Ha?apa yang anda bilang?" Andra mulai mengubah posisi yang awalnya tidur menjadi duduk.

"Aku pacar kamu ish.. masa gak inget sih" jelas Rann kesal sendiri.

"Memang saya punya pacar?........" Ada jeda setelah kalimat itu.

"Apa?" Tanya Rann penasaran.

"Memang saya punya pacar secantik kamu?kok saya gak tau ya?hahahaha" Andra tertawa terbahak setelah puas mengerjai Rann sampai wajah gadisnya memerah.

"Andra!!!!" Rann memukul perut Andra.

"Aww sakit Rann" teriak Andra sambil memegangi perutnya.

"Eh maaf-maaf aku terlalu keras ya mukulnya" kini Rann merasa bersalah.

"Peluk dulu biar langsung sembuh" pintah Andra kepada Rann.

"Yaudah" Rann berdiri dari kursi yang ia duduki dan langsung memeluk Andra dari samping.

"Udan sembuh kan?"

"udah" ucap Andra sambil tersenyum menunjukan sederet gigi putihnya.

"Kamu istitahat dulu, biar aku panggil dokter buat cek keadaan kamu sekarang!" Rann mengelus pelan rambut Andra. Lalu melangkahkan kakinya pergi menuju ruangan lain.

Tak sampai 10 menit Rann datang bersama dokter dibelakangnya. Rann menyuruh dokter tersebut untuk mengecek keadaan Andra saat ini.

"Sejak kapan ia bangun?" Tanya sang dokter kepada Rann.

"Sejak 30 menit yang lalu dok" jawab jujur Rann. Dokter tersebut hanya mengangguk sambil memeriksa Andra.

"Bagaimana keadaannya dok?" Tanya Rann penasaran.

"Saat ini pasien baik-baik saja, tubuhnya juga mulai normal kembali" Rann bernapas lega.

"Kapan saya bisa pulang dok?" Kini Andra membuka suara.

"Secepatnya, kalau begitu saya pergi dulu. Kalau ada apa-apa kalian bisa panggil saya atau suster ya" dokter itu keluar dari kamar VVIP Andra.

***
Kini Andra dan Rann sedang berada di taman, tepatnya Andra yang meminta Rann untuk membawa nya kesini. Dengan alasan karena ia bosan dengan kamar yang serba putih tersebut.

"Ndra.." panggil Rann pelan namun dalam.

"Iya ada apa sayang?" Balas Andra romantis.

"Maafin aku ya, kalau selama ini egois sama kamu. Aku gak pernah ngertiin kamu. Sampai-sampai kamu punya penyakit ginjal aku gak tau" Rann menunuduk sedih.

"Kamu gak egois kok, aku aja yang gak mau bikin kamu sedih. Jadi jangan salahin diri kamu" kini Andra menyentuh dagu Rann dan mendongakkan keatas agar Rann bisa menatap matanya.

Tanpa aba-aba Rann memeluk tubuh jakung Andra, Andra pun membalas memeluk Rann. Lama, lama sekali mereka berpelukan. Tanpa mengatakan apapun mereka terpejam menikmati kejadian tersebut disertai terapaan angin di sore hari.
***
Maaf kalau part nya gaje, thanks for watching guys😘







ANDRA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang