Yang menjadikan seseorang begitu kuat dan tangguh bukanlah seberapa banyak masalah yang menghampirinya,
Tetapi bagaimana caranya menyikapi segala permasalahan yang ada.
-herichapurnama.Happy Reading!!!
26 Agustus 2017
Langkah kaki ku terhenti ketika aku baru saja sampai didepan rumah,kulihat banyak barang-barang yang berantakan,tidak heran lagi,ini pasti mereka.Aku memasuki rumah,benar saja apa yang sejak tadi kucurigai.Mama dan Papa bertengkar lagi.Ini hal biasa.Sudah sejak kecil aku menyaksikan hal seperti ini.Hingga rasa heran pun tidak pernah ada.
"Kenapa lagi?" Tanyaku sedikit berseru pada Mama yang sedang menangis.
Mama tidak menjawab.Tanggapan semacam ini juga sudah biasa.Mungkin karena hal sepele lagi, batinku.
Aku berganti baju lalu tidur dikamar yang menjadi satu-satunya tempat paling damai dirumahku.Terdengar suara teriakan seorang laki-laki yang membentak.Itu suara Papaku yang membentak Mama.
Saat aku keluar kamar,Mama sudah menangis lagi.Aku yang sudah biasa ini pun hanya diam dan menyaksikan.
Hidupku seperti ini,terbiasa dengan segala macam umpatan atau bentakan bahkan didalam rumah yang seharusnya menjadi tempat paling aman untuk bersembunyi dari kerasnya dunia luar.
Padahal kalau kupikir-pikir, setiap malam aku selalu berdoa pada Tuhan.
Aku ingin ketenangan hidup!
Aku ingin mendapatkan hal terbaik dalam hidup!
Lantas mengapa Tuhan seolah tak mendengar doa-doa yang sama yang selalu kuucap dalam tiap ibadahku?
Apa Tuhan tidak sayang denganku?Baiklah kalau begitu,terlalu sering menyaksikan pertengkaran didalam rumah menjadikan ku gadis yang keras.Aku juga suka adu fisik daripada hanya sekedar adu argumen,masuk keruang BK pun hal yang biasa atau bahkan surat peringatan.
"Nada Ashani" Panggil seorang perempuan berseragam dinas.
Aku hanya melirik tersenyum sinis ketika semua mata dikelasku tertuju padaku.Aku yakin ini pasti panggilan guru BK lagi.
Ketika aku beranjak dari kursiku,seorang laki-laki bernama Raja menahanku."Nada nggak salah Buk" Cekalnya pada guru itu.
Seisi kelas termasuk aku dan guru BK pun kaget.Tidak biasanya Raja seperti ini.Bahkan dikelas pun kami tidak dekat."Saya siap jadi saksi,kemarin saya melihat Nada dipalak oleh anak kelas 11.7,Nada gak salah,dia hanya-"
"Kalian berdua ikut saya ke ruang BK." Perintah guru itu.Aku dan Raja berjalan seiringan ketika menuju ke ruang BK.
"Ja,kamu ngapain sih?" Tanyaku pada Raja.
"Aku tau kamu gak salah Da." Jawabnya padaku.
"Lagian,aku udah biasa kayak gini.Sebagaimana pun benarnya aku,takdir seorang anak broken home tetap di cap jahat." Jelasku pada Raja yang memperlambat langkahnya.Raja diam menatapku.
"Kenapa?" Aku bertanya pada Raja yang masih diam.
"Pokoknya biar aku yang jelasin semua ke guru itu." Raja menarik tanganku dengan langkah yang begitu gesit.Sepulang sekolah,aku berdiri sendirian dihalte bis.Raja menghampiriku lagi.
"Kamu pulang sendirian?" Sepertinya ia bertanya padaku.Tapi aku ragu untuk menjawab.
"Nada??" Dia menepuk bahuku.
"Ehhh...iya Ja,aku pulang sendirian."
Jawabku sedikit kaku.
"Biar aku temenin kamu sampai depan rumah."Raja mengantarku sampai didepan rumah dan kemudian ia pulang menaiki bis yang sama.
Berat sekali rasanya melangkahkan kaki untuk masuk kedalam rumah.
Padahal dulu aku selalu bermimpi,ketika pulang sekolah akan ada kehangatan yang menyambut dikala lelah dari sekolah.Sayangnya,itu semua hanya mimpi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nada Derita
Truyện Ngắn"ketika rumah bukanlah tempat yang damai bahkan untuk sekedar singgah,disaat itulah ia hadir sebagai penenang dikala aku gundah." Terimakasih untuk Raja,yang selalu bersedia menjadikan bahunya sebagai sandaran ketika aku sangat rapuh, -Nada