This part of story was written by Viona Ang
((Bagian cerita ini, dibuat dengan gaya fan fiction Jepang sehingga akan disisipi beberapa kata Jepang di dalamnya. Namun tenang, akan ada dictionary yang siap membantu kalian menerjemahkan beberapa bahasa asing di dalamnya. Enjoy <3 Dan bagi yang tidak terlalu menyukai fan fiction dapat langsung membaca episode Tormet or Threat, terima kasih)
Atsuko POV
Cahaya hangat yang merasuk dari balik tirai kamar membuatku terjaga dari tidur lelapku.
Cepat! Aku harus cepat!
Buru-buru kukenakan seragamku dan berlari keluar menuju meja makan dan mendapati baru ada ibuku yang masih setengah sadar sedang menyiapkan peralatan memasak.
"Kaa-san, belum ada makanan, ya?" tanyaku celingukan mengintip wajan di depan ibuku masih kosong melompong.
**Kaa-san : Panggilan untuk ibu**
"Belum. Lagipula kamu kan baru masuk sekolah tiga jam lagi. Untuk apa kamu bangun sepagi ini? Tidak seperti biasanya." sahutnya malas sambil mengucek kedua matanya yang masih setengah menutup.
"Tidak bisa. Aku harus pergi awal hari ini, nanti aku jajan saja di kantin. Ittekimasu!" sahutku buru-buru mengenakan sepatu dan berlari keluar rumah menuju stasiun terdekat.
**ittekimasu : Aku berangkat (biasa diucapkan sebelum keluar rumah untuk bepergian)**
Mungkin kalian heran kenapa aku hari ini benar-benar semangat untuk sekolah.
Bukan.
Tentu saja bukan untuk belajar, aku tidak serajin itu! Tidak mungkin aku berangkat sekolah tiga jam lebih awal untuk belajar.
Lalu untuk apa?
Tentu saja karena hari ini sahabatku Aka-chan, akan membagikan undangan pesta sweet seventeennya. Dan rasanya aku sungguh tidak sabar menantikan undangan itu! Aku benar-benar berharap jadi yang pertama mendapatkan undangan, jadi aku bangun lebih pagi dan berangkat sekolah lebih awal dari biasanya.
Pokoknya aku harus dapat yang pertama, aku kan sahabatnya.
Undangan yang pertama.
Potongan kue yang pertama.
Ah! Membayangkannya saja sudah membuatku melonjak kegirangan!
Aku pun sudah menyiapkan kado untuknya, juga baju untuk ke pesta ulang tahunnya besok-baju merah tua yang baru aku beli di toko bermerek setelah mati-matian menabung empat bulan lebih. Aku juga sudah membeli sepatu heels baru yang lagi ngetrend seperti milik Aka-chan dari uang hasil merengek ke ayahku, dan tentu saja aku juga sudah menyiapkan pidato yang akan kubacakan pada pesta ulang tahunnya besok pagi.
Aku yakin akan banyak yang datang ke pestanya, Aka-chan kan populer.
Maka dari itu, sebagai sahabatnya, aku juga harus berdandan rapi supaya tidak mempermalukannya. Siapa tahu, aku bisa lebih dekat dengan teman-teman Aka-chan? Dan akhirnya aku bisa terlepas dari para pembully mengerikan yang selalu mengolok-olokku hanya karena aku tidak bisa membeli seragam dan harus memakai seragam lama kakakku yang kebesaran dan sudah agak bernoda.
Terutama si Tomomi bodoh yang hobi mengunciku di kamar mandi, padahal dia lebih tua setahun dari kami, tapi kelakuannya benar-benar seperti anak TK. Melakukan pembullyan seperti itu! Seharusnya guru-guru lebih tegas menghukum sikap sok kuasanya itu, menyebalkan sekali!

KAMU SEDANG MEMBACA
[KUMPULAN CERPEN] Stacy's Curses
Horror#35 Cerpen out of 3.5k (26.1.20) #24 Sahabat out of 2.26k (26.1.20) #23 Horor out of 1.8k (26.1.20) #20 Misteri out of 1.47k (26.1.20) #22 Urban legend out of 1.22k (26.1.20) Kumpulan cerita seram tentang teror Stacy Rosemary, hantu berdarah dingin...