= Selamat Membaca =
*************************
Waktu menunjukan pukul 15.55, sebuah mobil mewah berhenti tak jauh dari gerbang sebuah sekolah, tepatnya SMA 48, siapa lagi pemilik mobil mewah itu kalo bukan Shani.
Shani mengambil ponsel nya lalu mengirim pesan kepada seseorang.
S.Indira
Depan gerbang - Send
Shani mengerutkan keningnya, tak ada tanda ceklis 2 di pesannya, mungkin hp nya di matiin, fikir Shani yang masih diam di mobilnya.
Beberapa kali Shani mengecek ponsel nya, tapi tak kunjung ada perubahan.
Beberapa menit kemudian Shani mengecek hp nya lagi, masih tak ada tanda-tanda pesannya terkirim. Shani menelpon nomor tersebut dan hanya di jawab oleh suara operator.
Shani mulai jengah, seumur hidup nya baru kali ini Shani membuang waktu sampai lebih dari 10 menit untuk orang lain yang bahkan baru dia kenal.
Dengan kesal Shani kemudian mencari kontak Desy lalu menelponnya.
"Haloo" ucap Desy di sebrang telp
"Sma 48 10 menit, telat gue pecat" ucap Shani lalu mematikan telp nya.
"Si Kampret" umpat Desy yang kini langsung berlari memakai baju seadanya, karena saat Shani menelpon, Desy baru saja selesai mandi. Bahkan tanpa Desy sadari, kepala Desy masih di balut dengan handuk pertanda dia baru saja keramas.
Desy melajukan mobil nya dengan kecepatan di atas rata-rata, Desy heran tumben sekali Shani menyuruh nya buru-buru tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. Untung saja jaraknya tidak terlalu jauh.
Dari kejauhan Desy melihat mobil shani yang terparkir di dekat gerbang sekolah, desy memarkirkan mobil nya tepat di belakang mobil Shani.
Desy mengetuk kaca pintu mobil Shani
"Lu telat 5 menit" ucap Shani datar sesaat setelah menurunkan kaca mobil nya.
"Lu fikir jalan kesini deket?" ucap Desy dengan kesal. Apa Shani tidak memikirkan bagaimana Desy mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi untuk sampai ketempat ini dan malah di sambut dengan kata lu telat 5 menit.
"Lu bego apa??" Tanya Shani setelah melihat penampilan Desy yang hanya memakai tangtop hitam dan celana pendek yang memamerkan paha mulusnya "lu mau bikin mata yang natap lu keluar??"
"Gue abis mandi buru-buru kesini, buruan ada apaan??" Tanya Desy kesal "buruan panas nih anjir"
"Tanyain Gracia balik apa belom" titah Shani santai
Demi apapun rasanya Desy ingin membuang Shani sekarang juga, Desy mempertaruhkan nyawa nya cuma untuk menanyakan bocah itu balik apa belum? Padahal shani tinggal turun dan bertanya kepada satpam yang berjaga atau murid yang lewat.
"Lu nyuruh gue jauh-jauh kesini cuma buat nanya bocah itu balik apa belom Indiraaaa!!?" teriak Desy penuh penekanan
"Buruan Des panas ih" ucap Shani membalikan kalimat Desy tadi.
"Anjir lu Shan" umpat Desy
"Eh Des" teriak Shani saat Desy baru satu langkah mundur dari mobilnya.
"Apa lagi tuan putri??" sindir Desy
"Handuk lu lepas dulu, malu gue" ucap Shani santai
Desy memegang kepalanya, dan menyadari bahwa dirinya bodoh sekali kali ini, Desy menarik kasar handuk dari kepalanya lalu melempar nya tepat ke muka Shani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Pacar Idaman (?) ~ END ~
FanfictionAku memang bukan pacar idaman, Tapi aku layak Jadi Pilihan. Cerita ini Bergenre GXG, harap Bijak dengan segala sesuatu nya. Thank you :)