6. Test

575 78 0
                                    

::::::::::::::::::::::::::::: HAPPY READING :::::::::::::::::::::::::::::

Waktu berjalan hingga lima bulan lamanya. Kehidupan keluarga Ron dan Hermione semakin berwarna dengan hadirnya Angeline di tengah-tengah mereka. Angeline sendiri masih bungkam kepada keduanya tentang siapa ayah dan tentu saja tentang dirinya sendiri.

Setiap Ron maupun Harry memaksa menanyakan orangtuanya, Angeline akan lebih dulu menghindar. Kalau pun menjawab, ia pasti berkata, "aku tak suka Dad. Dad sudah membuangku. Aku tak mau menemuinya," begitu berulang kali.

Harry sendiri mulai curiga dengan Angeline sejak ia pertama kali bertemu. Ia seperti mengenal seseorang tiap kali melihatnya.

"Aku yakin dia mirip seseorang. Tapi.. aku tidak tahu siapa," kata Harry suatu ketika bersama Ron saat di Kementerian.

Hermione sering menemani Angeline keluar rumah untuk berjalan-jalan atau sekadar bermain di taman. Menghibur diri dengan menjadikan Angeline sebagai anaknya sendiri itu sebuah kebahagiaan baginya. Masalah tentang dirinya yang tak kunjung mengandung perlahan tidak lagi mengganggu pikirannya. Ron pun ikut senang dengan perubahan besar di diri Hermione.

"Kau rupanya bahagia sekali sejak ada Angeline di rumah, Mione. Wajahmu sampai tak bosan aku lihat selalu tersenyum. Sebegitu spesialkah Angeline?"

Ginny mengendong James mengikuti Hermione menuju taman bermain yang ada di perumahan. Angeline sedang asik bermain dengan para anak tetangga sekitar rumah yang seusia dengan dirinya.

Hermione semringah, "dia benar-benar malaikat penolongku, Ginny."

"Tapi dia juga masih punya orangtua, Mione."

"Ya, aku tahu. Tapi dia sendiri yang mengatakan kalau dia benci ayahnya," Hermione protes. Mereka hampir sampai di bangku taman. Angeline sedang bercengrama dengan anak perempuan berambut ikal seumurannya.

Angeline begitu bahagia dengan kawan-kawan barunya itu.

Ginny tidak mau berkomentar lebih. Takut Hermione tersinggung. Ia tak mau merusak kebahagiaan Hermione karena masalah Angeline yang masih harus dibantu menemukan ayah kandungnya. Secara tidak langsung, Ginny takut jika Hermione terlalu sayang dan jika ayah Angeline kembali, Hermione bisa saja tidak mau lepas dari gadis kecil itu.

"Kau sekarang lebih cerah, lebih cantik, sering tersenyum, dan—" Ginny mengamati Hermione dari ujung kaki sampai ujung kepala, "gemukan. Kau banyak makan sekarang?"

Hermione tertawa begitu lepas, "benarkah? Hari-hariku jadi lebih menyenangkan bersama Angeline. Itu juga berdampak pada selera makanku yang bertambah. Kalau perut kenyang, hati juga ikut senang!" katanya.

"Kau bisa saja, nanti kalau kau hamil dengan badan sebesar ini, kau bisa jadi seperti kingkong, Mione!" goda Ginny sambil mencubit pipi Hermione yang kini lebih berisi.

"Tapi—" Ginny sedikit penasaran dengan bentuk tubuh Hermione. Ada beberapa perubahan di sana, "kau memang gemuk, tapi gemuk yang berbeda. Seperti orang hamil—"

"Kau bercanda, Gin," potong Hermione cepat-cepat. "Dari mana kau tahu?"

Ginny mengibaskan tangannya, "dulu saat aku hamil, cirinya seperti dirimu ini. Khususnya di beberapa area badanmu," Ginny menunjuk beberapa di depan dan belakang tubuh kakak iparnya.

Mata Hermione mendelik tak suka. Harry dan Ron mendekat, menggoda James sebentar lalu menghampiri istri masing-masing. Ginny menyikut lengan Harry sampai terkejut, "Harry, kau, kan, laki-laki. Sekarang amati Hermione. Buat Ron, tenang dulu," Ginny lebih dulu menahan Ron agar tak memukul atau menghajar Harry saat ia diminta mengamati istrinya.

Something We Need (Romione - HP Fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang