Prolog

17 2 0
                                    


Berawal dari kehidupan di sebuah gang prostitusi, suatu keajaiban datang untuk Kuro dan adiknya yang masih balita. Dua anak tanpa dosa itu diadopsi oleh sebuah keluarga konglomerat, keluarga Akogane. Semenjak hal itu, Kuro merasakan kehangatan keluarga yang tidak pernah dirasakan. Yang Kuro tahu, ayah angkatnya hanyalah seorang Master Game. Tak lupa juga akan statusnya sebagai anak kedua dari keluarga Akogane. Tapi seiring berjalannya waktu, Kuro menemukan sesuatu yang mengejutkan dari sang ayah angkat.

***********

Gemericik air terdengar samar. Mengiringi derap langkah pelan sepasang kaki. Di salah satu rumah kumuh dari gang kawasan prostitusi yang rencana akan ditutup oleh petinggi kota. Tampak seorang bocah lelaki duduk di pelataran rumah. Tanpa alas satupun. Sepasang langkah kaki itu terdiam sejenak sebelum akhirnya kembali melangkah mendekati bocah itu.

Sang bocah menolehkan kepalanya ketika merasa ada seseorang yang mendekatinya. Sesosok pria muda tersenyum hangat padanya. Mengulurkan sebuah roti coklat dan langsung dilahap habis oleh bocah itu. Hingga sang bocah kelaparan selesai menyantap habis, sang pria muda masih mengulurkan tangan padanya.

Ayo, kita pulang bersama.

************

Sesosok remaja laki-laki berusia 17 tahun tengah berdiri dengan gugup. Menunggu antrian nama siswa yang telah lulus, terpanggil menuju panggung. Sesekali matanya melirik deretan bangku wali murid. Sedikit kecewa ketika mengetahui ada satu yang kosong. Hanya saja, rasa kecewa itu hanya bisa ditutupi dengan helaan napas pelan. Setidaknya masih ada dua orang yang berharga baginya, tengah melihatnya dengan raut muka bahagia. Aura positif itulah yang mengantarkannya untuk tetap tersenyum.

Satu demi satu teman-temannya sudah menempati barisan khusus siswa yang lulus tahun ini. Termasuk dirinya. Tepat ketika gilirannya bersalaman dengan Kepala Sekolah dan mengambil ijazahnya, pintu aula upacara kelulusan terbuka kasar. Menampilkan sosok lelaki berambut panjang yang dikuncir asal, hanya memakai celana jeans robek sana sini dan T-Shirt lengan panjang dengan jaket tersampir di pinggangnya. Tak lupa sebuah tas gitar menempel sempurna di punggungnya. Dengan langkah santai, sang lelaki serampangan itu duduk di satu-satunya bangku kosong di area wali murid. Tanpa peduli pandangan dan bisik tetangga.

Kehadiran lelaki itu membuat si remaja laki-laki 17 tahun mengeluarkan aura kebahagiaan. Bahagia ketika sosok yang berharga baginya menepati janjinya. Dengan percaya diri, dia ikut dalam barisan dengan perasaan berbunga-bunga. Di hari spesial ini, semua keluarganya datang tanpa mempedulikan kesibukannya. Masih ingat ketika dia menyodorkan undangan upacara kelulusan kepada keluarganya, dan dibalik keseriusannya bermain game, sosok lelaki serampangan itu dengan santai menjawab......

Tenang saja. Aku akan menyelesaikan pekerjaan menyebalkan itu secepat mungkin dan datang ke upacara kelulusanmu. Itu janjiku

******************

Ini hanya secuil kisah kehidupanku.
Mengorek masa lalu.
Mencari jati diri.
Hingga menemukan bahwa kepercayaan adalah segalanya.

(Akogane Kuro – Pemimpin Klan Akogane)

#######################################


Sebenarnya dari sini sudah ketebak sih endingnya...
ahahahhaa...#dibuang

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love From The Sin (Original)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang