39.Lamaran (End)💙

5.9K 303 25
                                    

Akhirnya Lisha kembali ke ruangan nya saat selesai membantu bu nyai memasak , ia pun membersih bersihkan dirinya untuk bersiap siap sholat magrib.


Lisha pergi ke mesjid dan tak sengaja melihat Gus Azmi bersama seorang wanita , yaitu Alifah.
Mereka nampak tertawa senang dan Alifah memukul keras Gus Azmi sehingga Gus Azmi meringis kesakitan.

Lisha hanya bisa menunduk dan melanjutkan jalannya , pikirannya kini tidak mau menyangkut Gus Azmi.

Selesai sholat magrib Lisha keluar dari dalam mesjid saat keadaannya sudah sepi.
Tiba tiba ada seseorang muncul di belakangnya sontak Lisha terkejut .

"Astagfirullah ya Allah , robbi....!" ucap Lisha terkejut sambil memegang dadanya.

"Assalamualaikum" ucap orang itu dengan datar.

"Waalaikumsalam Gus Azmi...?"

"Besok siang gak usah masuk ngajar "

"Hmm... Kenapa Gus?" tanya Lisha sedikit melirih.

"Tidak usah , saya pergi Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Gus Azmi pun pergi meninggalkan Lisha sendiri di sana , Lisha hanya bisa diam dan menatap kepergian Gus Azmi yang sudah jauh.

Benih di matanya menetes dan membahasi pipi mulusnya , ia rindu dengan Gus Azmi yang dulu , ia masih menampilkan senyum tipisnya yang manis di harapan Lisha , dan sekarang itu tidak ada .

Lisha kembali masuk ke dalam mesjid sambil berlari kecil. Kini menjadi kebiasaannya Lisha jika sedih , ia lebih tenang jika berada di rumah Allah.



~==============~

Seperti janji Rayan , ia menjemput Lisha sesuai jam yang tepat.

"Assalamualaikum kak" ucap Lisha memasuki mobil.

"Waalaikumsalam"

"Kakak gak papa? ko jemput Lisha" tanya Lisha.

"Kamu gak mau kakak jemput kamu?"

"Yah bukan gitu , kakak saat ini gak baik baik " ucap Lisha menunduk merasa bersalah.

Rayan hanya diam dan menyalakan mesin mobilnya.

"Sha , besok ada yang melamarmu dek" ucap Rayan tersenyum.

"Hah...!" kejut Lisha.

"Besok cantik cantik yah , soalnya tampan kayak kakak orang" ucap Rayan terkekeh.

Jujur Lisha belum nyakin dengan semua ini , dia belum bisa melupakan Gus Azmi , di hatinya masih ada Gus Azmi.

"Kakak tidak akan memaksamu dek , ini terserah apa jawabanmu dan tante Aminah dan om Farhan udah di rumah" jelas Rayan.

"Hmm..."

Rayan kembali fokus kepada Jalan , Lisha melihat luar jendela dan menetaskan air matanya , dengan segera dia menghapusnya sebelum kakaknya melihat.



~==============~



Sampai di rumah , Lisha memeluk Aminah dan Farhan untuk mengobati rasa Rindunya kepada kedua orang itu.
Biar pun bukan orang tua kandung nya Lisha sangat senang bila menjadi keluarga mereka.

"Alish ..." pangil Farhan papa Lisha.

"Iya pa?"

"kamu udah tau kan besok?" tanya Farhan.

"Iya pah , Alish tau " ucap Lisha.

"Alish , papa tidak akan memaksamu , ini sesuai keputusan mu nak " ujar farhan.

The Santri love story 💙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang