ARMY-Deul~~ jal jinaeseyo? hhhmmm.. sebelumnya perkenalkan aku Kim Nayoung, editor dari 1SIS yang baru. Dikarenakan kesibukan dari real life Jung Hyemi, kini aku yang akan membantu Vaya untuk mengedit dan publish cerita dari 1SIS. Sebenarnya agak sedikit canggung, karena biasanya aku berada di balik layar bersama Vaya dan Hyemi tapi kini aku hadir di tengah tengah kalian. Terima kasih banyak atas cinta yang telah readers berikan kepada cerita 1SIS ini, aku akan berusaha dengan keras untuk bisa mengedit dan publish setiap minggunya (kalau Vaya sudah kirimkan hasil ceritanya ya.) Tapi untuk beberapa minggu kedepan, seharusnya kami bisa publish di setiap minggu. hehehe. Yup, intinya terima kasih sekali atas semua dukungan dan cinta untuk cerita kami. Dan jangan lupa setelah selesai membaca untuk klik tanda star ya.
Setiap comment dan vote yang kalian berikan adalah penyemangat bagi kami para author.
Selamat membaca~~~
Author.
***
"Haruskah aku mengikuti dia lagi?" Pikiran Ratana terus beradu tentang hasrat ingin mengikuti dan berdiam diri, namun nyatanya langkah kaki itu sangat berat untuk meninggalkan pelataran studio Genius Lab.
Yah, sebenarnya ia cukup takut jika ketahuan oleh Vaya, karena bagaimanapun jika seseorang sedang menerima panggilan telfon itu artinya sudah sangat privasi. Rasa penasarannya tidak boleh melanggar norma dan tata krama. Jadi alih-alih mengikuti, Ratana justru berbalik. Namun betapa terkejutnya ia saat hampir saja menabrakkan diri pada gadis yang tengah memegang secangkir kopi.
"Ya ampun Ratana!" Jeritnya kaget
Sementara yang hampir menabrak hanya diam mematung.
"Hati-hati kalau berjalan! Untung tidak tumpah mengenai bajumu kan!"
"Hehe." Ratana meringis, "Maafkan aku Anna Eonni."
"Huft, baiklah." katanya sembari membuang napas "Tapi jangan diulangi lagi!"
"Janji!"
Anna tersenyum kala Ratana menampakkan sederet gigi putihnya
"Ohya! Apa kau melihat Vaya? Aku kemari karena Bona Eonni menyuruhku memanggilnya, dia harus menandatangi kontrak kerja sama. Para manager dan perusahaan majalah itu sudah selesai rapat."
Ratana mengerjap, "Aku baru saja melihat Vaya berjalan kearah sana." Tangan kurus nan lentik itu menujuk kearah tangga darurat diujung koridor yang membuat Anna menautkan kedua alisnya "Kau yakin?"
"Aku yakin sekali. Eonni mau pergi bersamaku untuk melihatnya?"
Anna merasa ada yang tidak beres, instingnya seolah diprogram untuk tidak percaya bahwa Vaya baik-baik saja kalau sudah berkaitan dengan tangga darurat.
"Aku akan menemuinya sendirian. Bisakah kau memanggil Yoongi Oppa saja? Dia ada didalam kan?"
"Eoh, ya.. Aku rasa.."
"Baiklah, lakukan itu untukku ya. Sampaikan padanya bahwa Manager Sejin dan Bona Eonni menunggu diruangan lantai 6."
Ratana hanya mengangguk patuh setelah Anna menepuk bahunya lalu berjalan menghampiri Vaya seorang diri.
"Padahal kan, aku juga penasaran." cemberutnya sesaat sebelum menekan bel pintu Genius lab.
*
KAMU SEDANG MEMBACA
1 Season in Seoul
Hayran KurguMenjadi pasangan hidup idola mungkin adalah impian yang lumrah dikalangan penggemar. Namun nampaknya hal itu sudah tidak berlaku lagi bagi ARMY (Sebutan penggemar boygrup BTS), bagi mereka mengikuti dan terlibat langsung dalam sebuah project bersama...