-Chapt 4-

16 2 0
                                    

Bugh!

Bola basket itu terjatuh dengan kerasnya di lapangan.

"Kenapa, bray? Lagi bete lo?"

Azka hanya melirik sekilas Raka yang sedang memainkan ponselnya.

Melihat Azka seperti ini, Raka tau penyebab utamanya. Pasti keluarganya lagi.

"Mau nginep rumah gue?"

"Boleh deh."

"Pulang kuy. Udah sepi banget sekolah."

Ya, Azka memang masih berada di sekolah, bermain basket sampai dia merasa lega terhadap masalah keluarganya.

Azka mulai membereskan barang-barangnya dan berjalan menuju parkiran dimana motor kesayangannya berada.

Sekitar 30 menit kemudian, mereka tiba di rumah Raka.

"Mah! Ada Azka nih mau nginep!"

Terlihat seorang wanita yang sudah berkepala 3 akhir turun dari tangga, Hera.

"Azkaa!! Udah lama banget kamu gak main kesini. Semester kemaren ya terakhir kesini."

Azka hanya tersenyum canggung, "hehe iya tan. Sibuk banget kelas 12."

"Sibuk nyari cewek padahal."

Azka hanya mendelik mendengar cibiran Raka.

"Nyinyir mulu sih lambe turah! Sana kamu mandi!" Hera berbalik menatap Azka seraya tersenyum ramah, "Azka mau minum apa? Atau mau langsung ke kamar Raka?"

"Ke kamar Raka aja deh tan."

"Yaudah langsung aja ya."

Setelah mengucap terima kasih, Azka langsung menaiki tangga ke lantai 2 dimana kamar Raka berada.

Raka ganteng.

Nama itu yang tertulis di depan pintu kamar Raka. Azka hanya menggeleng melihat temannya sejak TK itu tidak pernah berubah.

Azka langsung membaringkan tubuhnya di kasur Raka. Kamar yang bernuansa biru langit ini memang sangat menenangkan.

"Sana mandi lo tai! Badan lo bau keringet!"

"Lo kenal Mika gak, Rak?"  Azka memilih tidak melakukan suruhan Raka.

Raka menduduki kursi meja belajarnya seraya menatap sahabatnya sejak TK itu, "Mikaila Sabrina?"

Azka bangun dari rebahannya, "iya. Kenal?"

"Sekedar tau nama doang sih. Napa emang? Lo suka?"

"Gak lah. Cuman penasaran aja, dia follow gue soalnya."

"Bibit bibit nih hahaahahahaha."

"Apasih babon."

Raka menghentikan tawanya dan mulai menatap Azka, "yaa, lumayan sih anaknya. Gak banyak tingkah, jadi yang kenal dia dikit. Manis sama imut gitu."

"Ohhh."

"Gue kasih tau para secret admirer lo ya! Hmpt! Bangsat tai!"

Setelah puas menyumpal mulut Raka dengan kaus kaki miliknya, Azka masuk ke kamar mandi.

¤¤¤

"AAAAAAAAAA!!!!!"

Di kamarnya, Mika berteriak seperti sedang kesurupan kuntilanak fangirling.

"WOI MIKAILA LINTAH DARAT! BERISIK GOBLOK!" jerit Sarah yang sudah tidak tahan dengan teriakan Mika dari luar.

Mika tidak menanggapinya dengan senyum yang masih tersungging di bibirnya.

Love, MikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang