Selesai dari wisata di Candi Borobudur, mereka menuju destinasi selanjutnya, yaitu Banyu Mili Country Club.
Banyu Mili merupakan sebuah tempat yang di dalamnya terdapat restoran, kolam renang, dan danau buatan. Di sana, mereka rencananya akan berenang, setelah itu makan.
"Berenang dulu baru makan, apa makan dulu baru berenang?" tanya Chandra.
"Berenang dulu baru makan, kan kemaren udah bilang," jawab Rizki, "Kalo makan dulu baru berenang, keburu kekenyangan, dong."
Rombongan perempuan dan laki-laki terpisah, karena harus menuju ruangan ganti. Anak perempuan hanya mengenakan kaos panjang dan celana legging panjang. Untuk anak laki-laki juga sama, tetapi kaos dan celana mereka pendek.
"Bagi, dong," pinta Chandra, melihat Meita sibuk mengoleskan tabir surya ke lengannya.
Meita melirik Chandra sekilas, "Bentar, belum selesai."
"Udah pake panjang-panjang, masih pake sunscreen banyak-banyak?"
"Walaupun udah pake panjang-panjang, enggak menutup kemungkinan bakal tetep kebakar matahari," balas Meita, "Lagian kenapa kita berenang siang-siang, sih?"
"Gue bagi punya Reva aja,"
Reva menyerahkan botol tabir surya nya kepada Chandra, yang kemudian disambar oleh Refa.
Chandra menatap Refa bingung.
"Gue dulu," ujarnya.
Chandra mendengus, "Berdua aja lah, lo mau pake sebanyak apa emangnya?"
Refa tidak menjawab. Ia membuka tube tabir surya itu, "Mana tangan lo?"
Chandra menyerahkan telapak tangannya pada Refa. Refa memencet tube tabir surya, mengeluarkan produk berbentuk gel itu sebesar pasir.
"Mana cukup segini?!" ujar Chandra kesal.
Refa tertawa, "Syukuri apa yang ada."
Chandra menutup matanya, menahan amarah. Meita tertawa kecil kemudian meletakkan botol tabir suryanya di atas telapak tangan Chandra, "Tuh, daripada berantem."
Selesai acara pemakaian tabir surya dan sedikit pemanasan, mereka masuk ke kolam. Refa dan Rizki berenang di daerah yang cukup dalam, sedangkan Chandra dan Dimas sedang berusaha naik perosotan.
Reva tertawa kecil saat menyadari Chandra yang sudah duduk di puncak perosotan, dengan Dimas yang menyemangati di bawah.
"Ayo Chandra! Kamu pasti bisa!" pekik Dimas sembari mengangkat kedua tangannya.
Chandra melambai-lambaikan tangannya seperti Miss Universe.
"Buat temen-temen gue yang lagi di bawah sana, gue cuma mau ngucapin, makasih banget udah mau temenan sama gue," ucap Chandra, "Walaupun kalian yang harusnya lebih merasa beruntung punya temen kayak gue. Oke, gue meluncur sekarang!"
Refa dan Rizki menutup mulutnya, pura-pura tidak mengenal orang bernama Chandra tersebut.
Byurrr!
Chandra meluncur dengan kecepatan ekstra. Saat sampai di bawah, terdengar suara tepuk tangan dari Dimas, dan tiga orang anak kecil berumur enam sampai delapan tahun.
"Keren banget, Chan! Byur nya itu lho, byur banget!" ujar Dimas antusias, kemudian mengalihkan pandangannya pada tiga anak kecil di sampngnya, "Gimana? Keren kan, Mas itu?"
"Iya, sekali lagi dong, Mas!" ujar anak kecil yang memakai baju renang warna merah, "Yang tinggi itu, gimana?"
Chandra menatap perosotan paling tinggi yang meliuk-liuk, kemudian menatap anak itu lagi, dengan senyum remeh, "Gampang itu mah. Kamu mau ikut?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Reva & Refa [COMPLETED]
Storie d'amore"Kenapa lo manggil gue Va? Orang lain biasanya manggil gue Rev," tanya Reva. "Soalnya gue juga dipanggil Ref. Aneh aja, kayak manggil diri sendiri," jawab Refa. "Tapi kan gue pake V, lo pake F. Beda, lah." Refa menatap Reva selama lima detik, kemudi...