16

2.1K 172 5
                                    

Mobil lemousin bercorak hitam pekat terpakir di depan rumah besar keluarga Kim sejak beberapa jam yang lalu. Dua orang di dalam mobil hanya diam menatap lurus ke depan dengan fikiran masing-masing.

Suho menghela nafas memalingkan wajahnya menatap sosok dengan paras ayu di sebelahnya. "Tak ada niatan untuk masuk?" tanya Suho masih menatap lekat Jisoo. Jisoo hanya membalas tatapan Suho tanpa mengeluarkan sepatah kata.

"Masuklah, mereka menunggumu didalam" lanjut Suho mengalihkan pandangannya.

Jauh dilubuk hatinya ia tidak rela kalau Jisoo meninggalkannya sedikitpun, namun ia tak boleh egois nyonya Kim sekarang lagi membutuhkan Jisoo begitu juga Jisoo juga harus bertemu keluargannya untuk menyelesaikan masalah keluarga mereka. Suho akan tetap menyambung komunikasinya dengan Jisoo meskipun mereka beda rumah.

Jisoo mengarahkan pandangannya menatap Suho lekat. "Kau ikut masuk juga kan?" tanya Jisoo berharap menatap Suho memohon.

Suho memandang Jisoo kemudian mengangguk sebagai jawaban, dengan segera mereka berdua keluar dari mobil dan berjalan ke arah pintu utama rumah tersebut.

Dengan ragu Jisoo menatap Suho meminta ijin untuk memencet bel rumah dengan tenang Suho mengangangukkan kepala sebagai jawaban dan meyakinkan Jisoo. Dengan segera Jisoo memencet bel di sebelah pintu utama dengan sebelah tangan yang entah sejak kapan sudah mengenggam erat tangan Suho.

Pintu utama terbuka lebar menampilkan sosok pemuda jakung dengan kulit eksotisnya. Raut wajah terkejut terpampang jelas di wajahnya.

"Ji-Jis-Jisoo" katanya lirih

Jisoo menganggukkan kepalanya lemah dengan senyum manis yang tercetak dibibirnya. Suho yang melihat reaksi keduanya hanya mengkerutkan kening, binggung.

'Apa benar ini yang Chanyeol maksud adiknya? Sahabat Jisoo?' fikir Suho

"Dimana eomma dan Jennie?" tanya Jisoo

"Mereka ada di kamar bibi sedang sakit mari masuk" jawab Jongin dan mempersilakan Jisoo dan Suho masuk berjalan di depan mereka menuju kamar nyonya Kim.

Jisoo melirik Suho sebentar di eratkannya genggaman tangannya pada Suho kemudian menarik Suho masuk mengikuti langkah Jongin.

Jongin menghentikan langkahnya tepat disamping pintu kamar ny Kim memberi jalan untuk Jisoo dan Suho masuk.

"Itu bibi" ujar Jongin lirih

Semua orang menatap kearah sumber suara kecuali Jisoo dan Suho yang menatap lurus ke arah dua perempuan dihadapannya.

"Jisoo" pekik Jenni berlari menghampiri Jisoo yang berdiri di depan pintu kamar

Jenni segera menubruk tubuh Jisoo memeluknya erat mengeluarkan semua rasa rindunya yang selama ini terpendam.

Jisoo membalas pelukan Jenni dengan canggung tatapannya masih menatap lurus kedepan menatap sosok perempuan renta di hadapannya.

Suho hanya diam menatap adegan di depannya matanya sesekali juga melirik ke arah perempuan tua yang duduk di atas ranjang dengan sandaran kepala ranjang.

Jisoo melepas pelukannya menyeka air matanya yang entah sejak kapan telah mengalir tanpa permisi. Menatap Suho disampingnya sesaat dan kemudian berjalan kedepan menghampiri sosok perempuan yang duduk di atas ranjang.

Hiks hiks

Tangisan Jisoo pecah setelah memeluk tubuh ringkih sang ibu

"Jisooya hiks.." panggil sang ibu lirih

Jisoo melepas pelukan tersebut beralih menatap mata sang ibu

"Jangan tinggalkan eomma lagi hiks.." katanya dengan sesengukan

Jisoo mengganggukkan kepalanya sebagai jawaban senyum manis terpancar dari bibir tipisnya

Semua orang yang melihat adegan anak dan ibu tersebut ikut meneteskan air mata tak terkecuali Jongin. Lelaki berkulit eksotis tersebut tidak dapat menahan air matanya hatinya terenyuh perasaan bersalah terhadap sang ayah memuncah dalam hati kecilnya apalagi setelah mendapat kabar dari sang kakak bahwa mereka menunggunya untuk berkunjung melihat langsung kondisi sang ayah.

Nyonya Kim mengalihkan pandangannya menatap sosok laki-laki yang berdiri di samping pintu kamarnya.

"Jisooya dia siapa?" tanya sang ibu menunjuk Suho dengan dagunya senyum manis terpancar pada wajah pucat nyonya Kim

Jisoo menata Suho rona merah muda menyerang pipi gembul putihnya. Jisoo mengalihkan pandangannya menatap sang ibu yang terkekeh melihat raut wajah Jisoo yang sangat lucu baginya.

Tanpa menunggu jawaban dari Jisoo nyonya Kim memanghil Suho untuk mendekat dengan isyarat matanya. Jisoo yang tak tahu menahu bahwa Suho telah berdiri si sisinya hanya memalingkan wajahnya kesamping menyembunyikan wajah kepitingnya dari Suho dan sang ibu.

Diraihnya tangan Suho dan menyatukannya dengan milik Jisoo dan mendapat respon yang mengejutkan dari keduanya.

Suho menatap tangannya dan Jisoo yang bersatu sedangkan Jisoo menatap sang ibu dengan seribu pertanyaan.

"Aku yakin dia dapat menjagamu dengan baik Jisooya" kata nyonya kim dengan senyum manisnya

Jisoo mencuri pandang pada Suho yang masih setia berdiri disampingnya seperti mendapat sinyal dari sang pujaan hati Suho juga membalas tatapan Jisoo tanpa sadar sudut bibirnya melengkung ke atas menampilkan senyum yang selama ini tak pernah ia perlihatkan.

Suho berjongkok menyetarakan tinggi tubuhnya dengan dua perempuan di hadapannya.

"Apa bibi merestui kami?" tanya Suho menatap tepat pada manik hitam nyonya Kim

Dengan senyum yang sendari tadi tak pernah lepas nyonya Kim menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

Senyum lebar Suho merekah di tatap balik Jisoo di sampingnya dirogohnya saku jas miliknya dan mengeluarka kotak biru navi yang berada dalam saku jas tersebut.

Diraihnya jari tangan Jisoo disematkannya cincin perak tersebut pada jari manisnya senyum merekah terpancar dari semua orang yang berada di dalam kamar tersebut.

Jisoo langsung memeluk sang ibu dengan erat menumpahkan air mata haru bahagiannya Jenni yang sendari tadi menonton akhirnya ikut bergabung dengan memeluk Jisoo dan nyonya Kim dari samping Jongin juga tak mau kalah ia berjalan menghampiri Suho memeluknya memberi ucapan selamat.

Sungguh ini diluar sekenario otak Suho semua terjadi begitu saja tanpa ada rencana sebelumnya

"Selamat hyung" kata Jongin memeluk Suho

Suho membalas pelukannya dan tersenyum. "Katakan pada hyungmu bahwa sebentar lagi ada pesta pernikahan di Seoul" kata Suho dan mendapat anggukan dari Jongin

"Selamat Jisooya aku tak menyangka bahwa kau selama ini hilang dan pulang dengan membawa calon suami" kata Jenni senang.

Jisoo terkekeh dibuatnya. "Kau kapan menyusul dengan Jongin?" tanya Jisoo dengan menahan tawa akibat melihat perubahan raut wajah sahabatnya

"Yak! Kim Jisoo!" pekik Jennie dan mendapat kekehan dari semua penghuni kamar













Tbc_
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian~

LOVE MAZE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang