"Wah... tidak bisa di percaya. Ini benar-benar gila! Siapa yang mampu membuat seorang Han Seungwoo mau untuk jalan berdua?"
"Apa foto ini asli? Wajah gadis itu tidak terlihat jelas."
"Aku seperti mengenali postur tubuhnya..."
"Apa dia murid SMA Hanseong?"
"Sepertinya bukan."
"Tapi postur tubuhnya dan rambutnya tampak familier."
Kim Yohan mengangkat sebelah alisnya saat mendengar teman-teman wanitanya bergerumbul dengan ponsel di tangan mereka. Entah siapa yang mereka bicarakan. Han Seungwoo? Apalagi kini yang lelaki itu perbuat.
Yohan melempar tasnya ke atas meja. Dilihatnya Nara juga sedang bermain ponselnya. Ia mengintip sebelum benar-benar duduk di kursinya.
"Itu siapa?" tanya Yohan tiba-tiba tepat di sebelah telinga Nara. Membuat gadis itu sedikit terjingkat.
"Han Seungwoo menjadi pencarian tertinggi hari ini di grup sekolah kita," ujar Nara. "Kau tidak lihat bagaimana ramainya grup SMA Hanseong?"
Yohan meringis. "Aku mengaktifkan mode senyap pada grup."
Nara menggelengkan kepalanya. Mengapa ia di takdirkan harus berteman dengan orang-orang introvert?
"Memangnya apalagi yang dia lakukan untuk menggemparkan sekolah?" tanya Yohan.
Nara menyurungkan ponselnya pada Yohan. Sebuah foto yang tampak seperti Seungwoo bersama dengan seorang gadis sedang berjalan bersama di salah satu departement store milik keluarga Han.
"Bukankah potongan rambutnya tampak familier?" ujar Nara pelan. Seperti berbicara kepada dirinya sendiri.
Yohan meletakkan ponsel Nara di atas meja. "Mungkin salah satu temannya di akademi." Yohan mengendikkan bahunya acuh.
Hal-hal seperti ini tidak perlu terlalu di besar-besarkan baginya.
Nara mengangguk pelan. "Ya, mungkin saja. Lagipula Seungwoo tidak mungkin pergi dengan murid sekolah kita kan?" tebak Nara pada dirinya sendiri.
"Kenapa dari sisi ini tampak seperti murid baru itu?" ucapan Goo Ha-in membuat Nara menoleh cepat kearah gadis itu. Kemudian berlari mendekati temannya seraya membawa ponselnya.
"Yang mana?" tanya Nara pada segerombolan temannya.
"Yang ini." Ha-in menunjuk sebuah foto pada ponselnya. "Bukankah mirip murid baru dari kelas 11-2 itu? Siapa namanya?"
Nara memicingkan matanya. Mencoba mencari kebenaran atas ucapan Ha-in.
"Lanny. Hwang Lanny," ujar Jung Yoo Ri membalas pertanyaan Ha-in.
"Ah, iya. Mirip dengannya kan?"
Dan tepat pada saat itu, Lanny berjalan melewati kelas 11-1.
"Nah, itu dia," kata Ha-in. Membuat Yoo Ri berlari ke luar kelas dengan membawa ponselnya. Gadis itu menyamakan foto pada ponselnya dengan postur tubuh Lanny yang tampak dari belakang. Walaupun kualitas foto di grup sekolahnya itu rendah namun jangan ragukan kemampuan menganalisa Yoo Ri. Dia adalah masternim sebuah fansite idol k-pop. Hal seperti ini adalah pekerjaan mudah baginya.
Yoo Ri menganga setelah melihat foto pada ponselnya dengan Lanny yang sedang berjalan membelakanginya. Ia menutup mulutnya. "Daebak!"
Ha-in berlari mendekati Yoo Ri yang berdiri di ambang pintu kelas. "Wae? Wae? Wae?"
YOU ARE READING
Head Over Heels
FanfictionMenceritakan tentang kehidupan murid SMA tentang cinta, persahabatan dan keluarga. Baru kali ini bikin fanfiction tentang anak SMA. Hope you like it. Enjoy!