Nostalgia

36 7 3
                                    

Chika langsung merebut ponsel dari tangan Kayanna.

" Gila, handphone lo basah banget. Habis lo jatuhin ke kloset?" Chika menggelantungkan ponsel Kayanna dengan sebelah tangan.

Kayanna menggeleng, " Gara-gara tangan gue yang basah, handphone gue jadi ikutan basah."

" Ih..." Chika meringis.

" Pegangnya jangan gitu dong! Ntar handphone gue jatoh gimana?!"

" Abisnya, ihhh... Basah banget. Kayak habis jatoh ke comberan tau gak?"

Kayanna berdecak. " Tega banget sih lo. Tangan gue kan cuma keringetan. Keringet woy, bukan apa-apa."

" Oh, itu berarti lo lagi gugup. Cie, yang lagi gugup..." Chika mengangkat sebelah alisnya.

" Berisik lo!"

" Gak usah gugup kali. Mentang-mentang di chat lagi sama mantan. Hehehe..."

Kayanna segera membungkam mulut Chika.

" Bukan mantan gue!"

" Kalau udah putus, jadinya apa dong kalau bukan mantan?"

" Iya deh."

" Coba gue lihat, dia nge-chat apa ke elo?"

Dengan lincah jari-jemari Chika menari pada layar ponsel Kayanna. Ia membuka daftar pesan dari sana. Banyak sekali. Terlebih pesan dari banyaknya cowok yang menyukai Kayanna dan sedang berusaha mendekati gadis itu. Tak jarang Kayanna hanya membaca pesan mereka—kasihan sekali. Akhirnya Chika menemukan nomor tak dikenal mengirim pesan kepada Kayanna.

" Hai. Masih inget gue? Gue Kevin." Itulah isi pesan yang baru saja dibacakan oleh Chika.

" Gue bales ya, Kay?"

Kayanna langsung merebut ponselnya dari tangan Chika.

" Jangan! Gila ya lo? Lo mau bikin gue malu? Lo mau bikin gue gak jadi move on?" cecar Kayanna.

" Ya enggak gitu juga. Bales aja kali. Kasihan, Kay. Lo judes banget ya sama cowok. Chat dari Rio aja lo ga bales. Dia itu suka banget sama lo! Makannya nge-chat lo terus. Seenggaknya bales satu kaliiii aja."

" Gue cuma mau bales chat dari Junior aja. Gue mau judes ke semua orang kecuali ke elo sama Junior."

" Keras kepala."

" Emang."

" Eh, Dara udah 3 hari gak masuk. Kira-kira tuh anak kemana ya?" Tangannya sudah lincah membalas pesan dari Kevin tanpa sepengetahuan Kayanna.

Kayanna sedang sibuk membolak-balikkan buku pelajarannya. Ya, sedikit demi sedikit semangat Kayanna untuk belajar sudah mulai meningkat.

" Gak tau. Bukan urusan gue. Denger-denger sih ke luar kota. Gak tau tuh mau ngapain. Palingan shopping. Atau jangan-jangan minggat ke planet lain."

Chika manggut-manggut lalu meletakkan ponsel Kayanna di atas meja. " Semoga dia gak cepet balik ke sekolah ya. Pusing gue denger hinaan dari dia."

" Yoi. Itu yang gue mau. Lo inget gak sih waktu kita diem-diem pergi ke luar kota sama Dara?"

" Inget. Sumpah parah banget. Main ke luar kota tanpa ijin orangtua!"

Sekelebat kenangan itu dengan mudah langsung memengaruhi pikiran keduanya. Otak mereka berdua langsung dipenuhi oleh berbagai peristiwa yang indah dan menyenangkan di masa lalu. Mungkin kita sering menyebutnya dengan nostalgia.

***
" Ah, bosen gue di rumah mulu. Kalau gak makan, tidur, kalau gak tidur, ya makan. Gituuu aja terus sampe beruang kutub jalan ke Mesir." Dumel Kayanna.

Verruckte LiebeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang