Limabelas || Pelampiasan? 🌻🌙

1.4K 63 3
                                    

"Nih, Lun. Green tea kan?" ucap Sam menyerahkan minuman boba rasa green tea dengan donat di atasnya.

Aluna tersenyum lebar. Namun sedetik kemudian ia mengerutkan dahinya kenapa Sam bisa tahu minuman kesukaannya?

"Kakak kok tau aku suka green tea?"

"Eh--mm--nebak aja, hehe." ucap Sam terlihat gugup.

Aluna meraih minumannya dari tangan Sam, ia mengerutkan dahinya ketika di tangan Sam terlihat ada bekas luka di telapak tangan lelaki itu.

Lagi-lagi Aluna terdiam, dan ingatannya tertuju pada kejadian beberapa hari yang lalu saat Aluna memergoki seseorang yang memasuki rumahnya.

Aluna menggelengkan kepalanya, tak masuk akal jika Sam yang melakukan itu kan?

"Kak, tangan Kakak kenapa?" tanya Aluna penasaran.

"Oh ini?" ucap Sam memperlihatkan telapak tangannya.

"Jatoh." ucapnya lagi.

"Dimana?" tanya Aluna semakin penasaran.

Sam tersenyum. "Jatoh di depan rumah, Aluna."

Aluna hanya menganggukan kepalanya, ia tak sadar dengan perkataan Sam barusan. Sam hanya menatap Aluna, jantungnya berdegup cepat.

Hampir saja.

•••

"Cailah mesem-mesem aja." ucap Febi.

"Sirik aja lo, jomblo." ucap Aluna.

"Tau deh, yang lagi jatuh cinta beda."

"Apalagi jatuh cintanya sama Kak Radja, nano-nano." lanjut Febi tertawa terbahak-bahak.

Aluna mengerucutkan bibirnya.

"Bukan, Kak Radja, Feb." ucap Aluna.

Sontak ucapan Aluna membuat Febi memberhentikan tawanya dan menatap Aluna kaget.

"Maksud lo, nyet?"

"Kak Sam." cicit Aluna.

"Lah cari mati lo? Lo nggak mikirin perasaan Kak Radja?" tanya Febi menatap serius kearah Febi, bahkan perempuan itu kini sudah duduk di kasur Aluna yang tadinya tengah berbaring.

Aluna menatap sahabatnya dengan pandangan yang sangat sulit untuk di artikan.

"Salah nggak sih Feb, kalo gue nggak mau kehilangan dua orang secara bersamaan?" tanya Aluna.

"Bentar, bentar. Otak gue lemot nih."

"Gue nggak mau kehilangan Kak Radja, tapi disisi lain gue juga pengen banget sama Kak Sam. Lo juga tau kan kalo gue suka sama Kak Sam pas kita pertama kali masuk sekolah." jelas Aluna.

Febi menghela napasnya, di tatapnya Aluna dan menggenggam tangannya erat.

"Lun, dengerin gue ya. Kalo lo tanya salah nggak sih gamau kehilangan dua orang secara bersamaan? Jawabannya nggak. Kok nggak? Ya karena lo harus bisa nentuin setiap alasan untuk dua orang itu kenapa lo nggak mau kehilangan dia."

"Gue yakin, tiap orang itu alesannya pasti beda buat lo. Tanya hati lo lagi, siapa yang bener-bener ada di hati lo, Lun. Jangan gegabah, lihat yang pasti-pasti. Gue disini nggak belain Kak Radja, tapi cara Kak Sam itu sedikit salah menurut gue."

Radja ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang